Jumat, 3 Oktober 2025

Depo Plumpang Terbakar

Kisah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ada yang Kehilangan 4 Anggota Keluarga

Inilah kisah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023)

TribunJakarta.com/Bima Putra
Eman Sulaeman (67) saat menceritakan tentang empat anggota keluarganya yang jadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/3/2023). Eman kehilangan empat orang anggota keluarganya. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kisah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

Diketahui, Depo Pertamina Plumpang terbakar, Jumat (3/3/2023) lalu.

Kebakaran tersebut membuat banyak orang kehilangan anggota keluarganya.

Satu di antaranya, Eman Sulaeman (67) yang kehilangan empat orang terdekatnya.

Ia kehilangan sang anak, Muhammad Suheri Irawan (33), cucu Rafasaya (4), seorang besan, serta keponakannya.

Mengutip TribunJakarta.com, Eman tak menyangka akan kehilangan anggota keluarganya dalam waktu bersamaan.

Baca juga: Sang Istri Meninggal dalam Kebakaran Maut Depo Pertamina Plumpang, Suaminya Kini Sering Melamun 

Sebelum kejadian, ia sempat berkomunikasi dengan keluarganya melalui telepon.

Lalu, satu jam setelahnya, di televisi diberitakan Depo Pertamina Plumpang yang lokasinya berada di dekat rumah anaknya terbakar.

Ia pun langsung mencoba menghubungi anaknya.

"Jam 19.00 WIB masih teleponan. Tiba-tiba sekira jam 20.00 WIB lihat siaran di TV kebakaran besar, saya coba telpon sudah enggak bisa," kata Eman, Minggu (5/3/2023).

Berulang kali pria yang tinggal di Bogor Selatan ini menghubungi keluarganya, namun tak ada kabar.

Hingga pada Sabtu (4/3/2023) sekira pukul 01.00 WIB, Eman dihubungi menantunya.

Ia diberi kabar bahwa anak, cucu, besan dan keponakan Eman meninggal dunia dalam kebakaran tersebut.

Eman Sulaeman (67) saat menceritakan tentang empat anggota keluarganya yang jadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/3/2023).  Eman kehilangan anaknya, Muhammad Suheri Irawan (33); cucu laki-laki, Rafasaya (4); seorang besan dan seorang keponakannya.
Eman Sulaeman (67) saat menceritakan tentang empat anggota keluarganya yang jadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/3/2023). Eman kehilangan anaknya, Muhammad Suheri Irawan (33); cucu laki-laki, Rafasaya (4); seorang besan dan seorang keponakannya. (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Baca juga: Warga Plumpang Tutup Akses ke Pemukiman untuk Lindungi Aset yang Tersisa dari Penjarahan

"Istrinya (Suheri) selamat, tapi anak saya, cucu, besan, dan keponakan meninggal,"

"Tidak bisa menyelamatkan diri saat terjadi ledakan katanya. Anak saya memang sudah lama tinggal di sana," ujarnya.

Mendapatkan kabar duka, Eman bersama keluarga besar di Bogor Selatan lantas mendatangi RS Polri Kramat Jati.

Di RS Polri Kramat Jati ini, semua korban diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI).

"Dari kemarin sudah datang masih foto dan diambil sampel DNA dari rongga mulut. Tapi katanya anak saya (Suheri) enggak ada di sini. Kalau cucu, besan, dan keponakan ada," tuturnya.

"Kemarin sempat tenang karena dibilang jenazah anak saya ada di sini (RS Polri Kramat Jati). Tapi ternyata pas dicek lagi ternyata salah nama, jadi sampai sekarang belum tahu," lanjut Eman.

Dayuh, Korban yang Ditemukan Berpelukan dengan Anak

Dayuh (40) pemilik salah satu warung di lokasi kebakaran pun menjadi korban.

Dayuh ditemukan tewas di warungnya dan dievakuasi dalam posisi berpelukan dengan anaknya yang berusia 20 tahun.

Kisah Dayuh diceritakan Irmawati, kerabat Dayuh.

Irmawati kerabat Dayuh korban yang ditemukan berpelukan dengan sang anak
Irmawati (Kiri). Kerabat Dayuh, korban yang ditemukan berpelukan dengan sang anak

Baca juga: Cerita Warga yang Rumahnya Menempel Tembok Depo Pertamina Plumpang, Bulan Lalu Baru Beli Rp 100 Juta

Irmawati menceritakan, sebelum meninggal dunia, Dayuh sempat menghubungi keluarga di Madura.

Dayuh memberi kabar bahwa api sudah mulai melahap kawasan pemukiman.

"Di sini kebakaran," begitu pesan Dayuh melalui Whatsapp, sebagaimana diceritakan Irmawati, Minggu (5/3/2023).

"Keluarlah. Yang lain pada keluar. Kamu keluar juga," balasan Whatsapp pihak keluarga yang ada di Madura.

TribunJakarta.com melansir, meski telah diminta untuk menyelamatkan diri, Dayuh tetap di warungnya.

Irmawati menceritakan, Dayuh tak mau meninggalkan warung karena amanah.

Sejumlah warga mulai memadati area pemukiman lokasi terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023) sore.
Sejumlah warga mulai memadati area pemukiman lokasi terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023) sore. (Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan)

Baca juga: Polisi Klaim Kantongi Sejumlah Bukti Depo Plumpang Kebakaran, Gara-gara Petir atau Dibakar ?

Diketahui, warung yang dijaga Dayuh merupakan milik orang lain.

"Soalnya kebakaran tau sendiri kan suka dijarah. Jadi dia tanggung jawab punya orang itu. Takutnya (dia) di situ," kata Irmawati.

Akhirnya, Dayuh pun ditemukan tewas di warungnya dan dievakuasi Sabtu (4/3/2023).

Setelah proses analisis dari tim DVI selesai, Dayuh beserta anaknya akan dimakamkan di kampung halaman di madura.

"Ini keluarga pada ngumpul ke sini pengen tau, supaya dibawa ke kampung. Kita ngikutin prosedur yang ada," kata Irmawati.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJakarta.com, Rr Dewi kartika H/Siti Nawiroh)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved