Ledakan di Blitar
Detik-detik Ledakan Keras di Blitar, Dikira Suara Petir, Plafon dan Genteng Rumah Warga Runtuh
Detik-detik ledakan keras di Blitar, warga sempat mengira suara petir, plafon dan genteng rumah langsung runtuh.
Sementara itu, Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengungkapkan, ledakan bersumber dari rumah Darman.
Argowiyono juga menyebut dugaan awal ledakan berasal dari bahan petasan.
Kendati demikian, pihaknya masih menunggu hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dari Tim Labfor Polda Jatim untuk memastikan penyebab ledakan.
"Saat ini, kami melakukan sterilisasi radius 100 meter dari lokasi ledakan."
"Sementara kami fokus mendata korban luka, melakukan perawatan, dan sterilisasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.
Argowiyono menambahkan, dari data sementara ada 25 rumah warga yang berada di sekitar lokasi ledakan ikut rusak.
"Jumlah rumah warga yang ikut rusak terdampak ledakan sementara ada 25 rumah," terangnya.

Petugas Temukan Potongan Tubuh
Masih dari laman TribunJatim.com, untuk korban meninggal dunia baru diketahui satu orang yakni Darman.
Sementara itu, petugas BPBD Kabupaten Blitar menemukan potongan tubuh manusia.
Potongan tubuh tersebut ditemukan berjarak sekira 100 meter dari titik sumber ledakan.
Sebelumnya, petugas juga telah menemukan beberapa potongan tubuh yang tersebar di sekitar lokasi.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Samsul Hadi)
Sumber: TribunSolo.com
Ledakan di Blitar
Soal Ledakan di Blitar, Petugas Butuh 2 Pekan untuk Identifikasi DNA Potongan Tubuh korban |
---|
3 Jenazah Korban Ledakan di Blitar Dimakamkan Satu Liang Lahat, 2 Jasad Sudah Tak Dikenali Keluarga |
---|
Ledakan di Blitar Diduga dari 20 Kg Bahan Petasan yang Sedang Diracik 3 Korban di Dapur |
---|
Pengakuan Keluarga Korban Tewas akibat Ledakan di Blitar, Tak Bisa Kenali Jasad 2 Adiknya |
---|
Dampak Ledakan Bahan Baku Petasan di Blitar: 4 Warga Meninggal, 23 Luka-luka, dan 25 Rumah Rusak |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.