Petani di Sulawesi Tenggara Keluhkan Harga Rumput Laut yang Naik Turun
Masyarakat Sulawesi Tenggara mengeluhkan soal harga rumput laut yang tak stabil, khususnya saat harga turun karena merugikan nelayan atau petani.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Sulawesi Tenggara mengeluhkan soal harga rumput laut yang tak stabil, khususnya saat harga turun karena merugikan nelayan atau petani pelaku budidaya.
Hal ini disampaikan warga Sultra saat berdialog antara masyarakat Desa Waara, Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah, dengan Kepala Desa Waara, Samsul Zinu.
Adapun dalam kesempatan itu, banyak dari masyarakat yang menyampaikan masukan terkait pembudidayaan rumput laut. Mereka mengeluhkan harga rumput laut yang cenderung naik-turun.
Salah seorang tokoh masyarakat Lakudo, Burhan Zainuddin menyampaikan tidak stabilnya komoditi rumput laut diduga karena adanya permainan tengkulak di lapangan.
"Mengapa mengatakan bahwa bisa naik bisa turun itu atas permainan tengkulak ya, jadi mungkin bapak dan ibu pernah mendengar ada mafia beras, yaitu mungkin ada yang mendengar mafia minyak, nah di dalam rumput laut ada mafia," kata Burhan, Kamis (26/1/2022).
Baca juga: Petani Rokan Hulu Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Diduga Tertembak Senapan Angin Miliknya
Atas hal ini, masyarakat berharap agar pemerintah daerah (pemda) dapat memberikan subsidi rumput laut, sehingga harga di petani bisa stabil.
Pemda diharapkan dapat menuerap hasil panen rumput laut dari petani agar nilai komiditi tersebut dihargai layak dan terjamin.
"Jadi bapak-ibu bahwa masyarakat setidaknya harus bersinergi dengan pemerintah daerah, agar harga itu tidak naik turun," kata dia.
"Serta diharapkan pemerintah bisa mensubsidi petani, jadi kalau bisa pemerintahnya yang serap hasil panen rumput laut," imbuhnya.
Baca juga: Revisi PP Tembakau Dinilai Ancam Mata Rantai Industri, 2 Juta Petani Akan Terdampak
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Waara Samsul Zinu menyarankan agar para pembudidaya bisa terus meningkatkan kualitas rumput laut, sehingga pendapatan mereka bisa ikut naik.
"Fokus bekerja dengan baik, perhatikan kualitas agar dapat meningkatkan penghasilan ke depannya," ucap Samsul.
Ia juga mengajak masyarakat agar diskusi bertukar aspirasi terkait permasalahan masyarakat semacam ini bisa dilakukan secara rutin.
Sehingga pemerintah daerah bisa mengetahui persoalan apa yang tengah melanda warga.
"Kalau bisa ini kita lakukan rutin saja ke depannya dan juga kalau ada masalah atau pertanyaan ayo diutarakan saja," ujar Samsul.
Ketua Umum Tani Merdeka: Kebijakan Paket Ekonomi Pemerintah Jamin Stabilitas Pasokan Pangan Nasional |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Kendari Kamis, 18 September 2025: Malam Diguyur Hujan dan Angin Kencang |
![]() |
---|
Pemerintah Bakal Cek KTP Nelayan yang Protes Tanggul Beton di Cilincing |
![]() |
---|
Sibuk Keliling Indonesia Jadi Brand Ambassador Pestisida, Narji Tegaskan Tetap Setia di Dunia Komedi |
![]() |
---|
Sosok 2 Petani Ditemukan Tewas Terkubur di Kebun Alpukat, Misteri Kematiannya Belum Terungkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.