Masyarakat Jayapura Termakan Berita Hoaks Tsunami, 2100 Warga Pesisir Pantai sempat Mengungsi
Banyak warga pesisir pantai di Jayapura mengungsi karena termakan berita hoaks tsunami. Kini para pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
Beberapa indikator tersebut yakni, gempa berkekuatan minimal 6,9 magnitudo dan pusat gempa berada di kedalaman laut.
"Kemudian pusat gempa harus terjadi di laut dan kedalaman kurang lebih 10 km, dengan energi besar tersebut baru kemudian berpotensi mengangkat gelombang ke daratan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Yustus Rumaikek menyatakan informasi akan terjadi tsunami di Jayapura merupakan informasi yang tidak benar.
Ia menjelaskan belum ada peralatan yang mendeteksi lokasi gempa secara akurat.
“Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Maritim Jayapura, hasil pengamanan wilayah perairan utara Kota Jayapura pada tanggal 1-2 Januari 2023 terpantau normal,” bebernya pada Selasa (3/1/2023).
Baca juga: Gempa Magnitudo 4,9 di Kota Jayapura, Rumah Sakit, Hotel Hingga Bioskop Alami Kerusakan
Yustus Rumaikek juga menegaskan pasang surut air laut setelah terjadi gempa terpantau normal dan tidak ada perubahan.
Ia berharap masyarakat Jayapura tidak panik dan tidak percaya berita akan adanya tsunami karena berita tersebut tidak ada faktanya.
“Kami imbau kepada warga masyarakat di Kota Jayapura untuk tidak mudah percaya terhadap berita bohong atau informasi yang tidak benar, tetapi selalu memantau informasi resmi dari BMKG Wilayah V Jayapura,” tegasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunPapua.com/Raymond Latumahina/Roy Ratumakin) (Kompas.com/Roberthus Yewen/Dhias Suwandi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.