Rabu, 1 Oktober 2025

Semangat Saling Bantu KBA Solo: Bangkit dari Pandemi, Berjuang Demi Lestarikan Wayang Kulit

Kisah KBA Solo Dukuh Butuh, Desa Sidowarno, Kabupaten Klaten bangkit dari pandemi Covid-19 dan kini memiliki misi melestarikan wayang kulit.

Kolase Tribunnews.com/Sri Juliati
Suasana di Pendopo Omah Wayang KBA Solo Dukuh Butuh, Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dukuh Butuh dinobatkan menjadi Kampung Berseri Astra (KBA) dengan nama KBA Solo pada 11 Agustus 2018. 

"Untuk pengolahan bahan kulit kerbau, ada Pak Hasan. Dia adalah satu-satunya orang di Dukuh Butuh yang pekerjaannya mengerok kulit kerbau yang sudah direndam dan dijemur," ujar Mamik.

Hasan, warga Dukuh Butuh, Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengerok kulit kerbau yang telah direndam dan dijemur untuk menjadi bahan pembuatan wayang kulit.
Hasan, warga Dukuh Butuh, Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengerok kulit kerbau yang telah direndam dan dijemur untuk menjadi bahan pembuatan wayang kulit. (Tribunnews.com/Sri Juliati)

Dari Hasan, lembaran kulit kerbau kering tersebut kemudian berpindah tangan kepada para perajin.

Mereka akan membuat pola tokoh wayang yang dikehendaki baik dengan menggambar secara langsung maupun menjiplak.

Selesai digambar, barulah proses tatah dilakukan secara hati-hati dan teliti.

Untuk menatah satu tokoh wayang kulit, lanjut Mamik, membutuhkan waktu sekira satu atau dua hari tergantung tingkat kesulitannya.

Paling lama, bisa mencapai satu minggu khusus gunungan wayang kulit.

Setelah proses tatah selesai, wayang kulit akan diserahkan kepada perajin lain untuk dilakukan pewarnaan.

Dari sekian langkah-langkah pembuatan wayang kulit, maka proses inilah yang memakan waktu paling lama.

Pewarnaan satu tokoh wayang kulit bisa membutuhkan waktu sekira seminggu.

"Kecuali pengolahan bahan dasar, proses pembuatan wayang kulit mulai dari menatah hingga mewarnai sebenarnya bisa diayahi (dikerjakan) sendiri, tapi nggak akan nyandak (cukup waktunya)," kata Mamik.

Mamik Raharjo, tokoh penggerak sekaligus Ketua KBA Solo warga Dukuh Butuh, Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah membuat pola tokoh wayang kulit, Sabtu (10/12/2022).
Mamik Raharjo, tokoh penggerak sekaligus Ketua KBA Solo warga Dukuh Butuh, Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah membuat pola tokoh wayang kulit, Sabtu (10/12/2022). (Tribunnews.com/Sri Juliati)

Setelah semua proses diselesaikan, wayang kulit siap dikirim kepada pemesan.

Mamik yang juga perajin mengaku mayoritas pemesan dan pembeli wayang kulit buatan perajin Dukuh Butuh adalah para dalang.

"Biasanya kami, para perajin sudah memiliki relasi sendiri-sendiri untuk pemasaran wayang kulit," sambungnya.

Sisanya para pengusaha, kolektor seni, hingga masyarakat awam yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia.

"Bahkan saat serial Mahabharata diputar di TV dan booming, kami juga ikut kebanjiran pesanan. Kebanyakan memesan tokoh wayang Arjuna."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved