Solidaritas Mahasiswa Jambi Beri Dukungan ke Aksi Mogok Makan Amanat KSB di Komnas HAM
Diketahui, aksi mogok makan ini sudah dilakukan sejak 13 Desember 2022 lalu di kantor Komnas HAM Jakarta.
Penulis:
Erik S
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
lihat foto
Solidaritas Mahasiswa Jambi Beri Dukungan ke Aksi Mogok Makan Amanat KSB di Komnas HAM
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Erik Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Dukungan mahasiswa dari berbagai daerah mengalir untuk aksi mogok makan mahasiswa dan masyarakat Nusa Tengara Barat (Amanat KSB) di Komnas HAM, Jakarta.
Dari Jambi, simpati dan dukungan datang dari kolompok mahasiswa dalam gerakan 'Aksi Solidaritas Mahasiswa Jambi' terhadap aksi mogok makan itu.
Humas aksi gerakan mahasiswa di Jambi tersebut, Yazidun, menegaskan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada para warga dan mahasiswa di Kabupaten Sumbawa Barat yang tergabung dalam Amanat KSB.
Baca juga: 5 Peserta Aksi Mogok Makan di Kantor Komnas HAM Tumbang, Dokter: Tidak Bisa Melanjutkan Aksi
Diketahui, aksi mogok makan ini sudah dilakukan sejak 13 Desember 2022 lalu di kantor Komnas HAM Jakarta.
Yazidun mengatakan, satu-satunya kekuatan rakyat adalah solidaritas.
"Dengan Solidaritas rakyat Indonesia bisa merdeka dan dengan solidaritas rakyat Indonesia juga maka masyarakat Sumbawa akan menang," kata Yazidun dalam keterangannya, Senin (19/12/2022).
Yazidun juga meminta pemerintah dan Komnas HAM Hadir dalam menyelesaikan tuntutan mahasiswa dan masyarakat NTB.
"Kami Meminta negara dan Komnas Hadir dalam Penyelesaikan persoalan dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan PT AMNT," kata dia.
5 Peserta Aksi Mogok Makan di Kantor Komnas HAM Tumbang
Lima dari 16 peserta aksi mogok makan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (AMANAT) tumbang dan harus dibawa ke rumah sakit.
Diketahui, aksi mogok makan itu digelar di Komnas HAM dan sudah dilakukan sejak Selasa (13/12/2022).
Aksi mogok makan ini dilakukan oleh warga Sumbawa Barat atas aktivitas perusahaan tambang emas dan tembaga PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Tim dokter dari Rumah Sakit (RS) Pena 98, Rudolf Usmany mengatakan, ada lima orang peserta aksi mogok makan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
