Minggu, 5 Oktober 2025

Perampokan di Rumah Wali Kota Blitar

Terungkap Asal Uang Rp 400 Juta yang Dirampok dari Rumah Dinas Wali Kota Blitar

Wali Kota Blitar jelaskan uang yang dirampok sejumlah Rp 400 juta berasal dari honor membuka suatu kegiatan.

KOMPAS.com/Asip Hasani
Wali Kota Blitar, Santoso (kiri) dan rumah dinasnya (kanan). Terungkap asal uang Rp 400 juta yang dirampok dari rumah dinas Wali Kota Blitar. 

Para pelaku perampokan menendang dan memukulnya karena tidak memberi tahu lokasi penyimpanan uang.

Baca juga: Istri Wali Kota Blitar Nyaris Dilecehkan Jika Santoso Tak Tunjukkan Brankas Berisi Uang Rp 400 Juta

"Ketika saya belum menunjukkan brankas, saya ditendang dan dipukul di lokasi kaki dan tubuh oleh pelaku. Saya ditendang pakai kaki, pakai sepatu," ujarnya, Senin (12/12/2022) dikutip dari TribunJatim.com.

Santoso mengatakan istrinya tidak mengalami penganiayaan namun disekap dan diancam olehi para pelaku.

"Alhamdulillah istri tidak mendapatkan kekerasan fisik, hanya diikat tangan dan kaki serta dilakban mulut dan mata," terangnya.

Wali Kota Blitar Santoso memberi keterangan setelah rumahnya disatroni perampok. (Tangkap Layar/Surya)
Wali Kota Blitar Santoso memberi keterangan setelah rumahnya disatroni perampok. (Tangkap Layar/Surya) (tangkap layar)

Senjata yang digunakan para pelaku adalah parang sepanjang sekitar 40 cm.

"Kalau senjata api tidak lihat. Tapi ada (pelaku) yang bawa parang, panjangnya sekitar 40 cm. Tidak (mengancam) ke saya, tapi ke istri saya," imbuhnya.

Ia mengaku sempat melihat wajah pelaku sebelum disekap dan matanya dilakban.

Menurutnya pelaku perampokan berbadan kekar dan memakai rompi.

"Saya langsung disergap, disuruh tengkurap, mata langsung dilakban. Saya hanya melihat sekilas pelaku, kalau wajahnya tidak melihat," pungkasnya.

Baca juga: Wali Kota Blitar Jadi Korban Penganiayaan Para Perampok, Kakinya Ditendang hingga Terluka

Kronologi kejadian

Santoso menjelaskan perampokan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB ketika istrinya, Feti Wulandari sedang salat tahajud.

“Jadi peristiwa yang kemarin itu tepatnya jam 03.00 WIB. Istri saya masih posisi shalat tahajud. Sambil menunggu subuh, kira-kira pukul 3.05 WIB gitulah, tiba-tiba pintu kamar saya digedor-gedor,” ujarnya pada Selasa (13/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Merasa panik, Feti langsung membangunkan Santoso dan para pelaku berhasil masuk kamar dengan merusak pintu.

Para pelaku yang berjumlah tiga orang langsung menyekap Santoso dan Feti dengan lakban.

“Ada tiga orang kalau tidak salah. Itu langsung nyergap saya dan istri saya. Kemudian, saya disuruh tengkurap, mulut dilakban, mata juga begitu,” jelasnya.

Petugas Polres Blitar Kota berjaga di pintu masuk Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Jl Sudanco Supriyadi, Kota Blitar, Senin (12/12/2022).
Petugas Polres Blitar Kota berjaga di pintu masuk Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Jl Sudanco Supriyadi, Kota Blitar, Senin (12/12/2022). (Tribun Jatim/Samsul Hadi)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved