Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa Berpusat di Cianjur

8 Korban Gempa Cianjur Belum Ditemukan, Keluarga Korban Menangis Memohon Pencarian Dilanjutkan

Kedelapan korban longsor akibat gempa Cianjur itu diduga masih terkubur di Kampung Cijedil, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang

Editor: Erik S
Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
Sri Kania Wahyuni warga Cimahi tengah menangis saat terikanya Jokowi diacuhkan Jokowi. 

Berbekal harapan harapan itu pula, sejak pagi hari, Sri sudah berangkat ke Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur menanti kedatangan Presiden Jokowi.

Kabar bahwa Presiden Joko Widodo akan ke sana meninjau pembangunan ratusan rumah tahan gempa bagi para korban bencana memicu semangatnya.

Ditemani beberapa warga Kampung/Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Sri menunggu persis di pinggir lokasi yang hendak dipakai untuk pembangunan rumah tahan gempa.

Menunggu Presiden melintas sebelum naik ke mobil yang akan membawanya kembali ke Jakarta.

Paras Sri berubah tegang saat rombongan Presiden terlihat muncul dari kejauhan. Sekuat tenaga, ia pun berlari sambil menangis, memanggil-manggil Presiden Jokowi.

Baca juga: Puluhan Musisi Galang Donasi untuk Korban Gempa Cianjur di Bentara Budaya Jakarta

Lalu berteriak memohon saat jarak antara dirinya dengan Presiden hanya terpaut tiga meteran.

"Pak Jokowi, saya mohon agar pencarian terus dilakukan. Ibu dan adik saya belum ditemukan," mohon Sri berulang-ulang sambil mengacungkan tangan.

Namun, karena terhalang orang-orang di depannya, yang juga ikut berdesakan menyambut Presiden, teriakan Sri tak terdengar.

Jokowi hanya sempat menyapa beberapa warga yang berada persis di depannya, sementara ia yang terus memohon sambil mengacungkan tangan tak sempat terlihat.

Hingga akhirnya Jokowi berlalu, Sri masih terdengar memohon, lirih, agar pencarian diteruskan.

"Kalau diperbolehkan akan cari sendiri, keluarga saya banyak. Saya akan mencangkul sendiri, tapi enggak boleh," tutur Sri di sela tangisnya.

Sejumlah warga yang berada di dekat Sri hanya bisa tertegun karena mereka pun tak tahu harus dengan apa mereka menolong atau sekadar menghibur Sri yang lara.

Camat Cugenang, Komariah, yang juga ada di sana, akhirnya juga hanya bisa memeluk dan membiarkan Sri menangis di pelukannya.

"Katanya saya disuruh ke sini untuk menyampaikan permintaan perpanjangan pencarian ibu dan adik saya, tapi yang dibahas cuma relokasi, sekarang saya sudah tak percaya dengan pemerintah," ujar sambil menangis.

Baca juga: Tahap Pertama Rumah Tahan Gempa Cianjur Ditargetkan Rampung Akhir Januari 2023

"Saya ke sini datang bukan untuk meminta rumah relokasi, meski rumah yang ditempati ibu saya juga hancur. Saya ke sini untuk minta agar pencarian terus dilakukan, karena ibu dan adik saya belum ditemukan," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved