Sabtu, 4 Oktober 2025

Cerita Sukses Desa Bugisan: Majukan Desa Lewat Wisata, Mampu Gerakkan Ekonomi Warga

Inilah cerita Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang mengembangkan potensi wisata dan sukses menggerakkan ekonomi warga

Penulis: Sri Juliati
Kolase Tribunnews.com/Sri Juliati
Eni Marjini, warga Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten menunjukkan outer berbahan kain ecoprint, Jumat (25/11/2022). Usaha produk kain ecoprint menjadi satu di antara usaha yang muncul setelah Desa Bugisan ditetapkan sebagai desa wisata di Jawa Tengah. 

Alhasil, pada 2016, Desa Bugisan ditetapkan sebagai desa wisata.

"Pengembangan desa wisata di Bugisan juga sejalan dengan visi misi kepala desa yang ingin memajukan dan menyejahterakan masyarakat," ungkap Ketua Pokdarwis Desa Bugisan, Rudi Riono.

Mulai saat itu, pemerintah desa bersama warga bergotong royong menggali potensi yang ada di Desa Bugisan.

Bahkan setiap dukuh memiliki dan menampilkan potensi yang berbeda-beda. Mulai dari potensi seni seperti karawitan, jathilan atau kuda lumping, gejog lesung, hingga tarian.

"Juga ada pembuatan bakpia, kain ecoprint, kuliner tradisional, hingga topeng," kata Rudi.

Bersamaan dengan pengembangan tersebut, Desa Bugisan juga membangun sejumlah obyek wisata unggulan.

Di antaranya taman lampion dan Paseban Candi Kembar yang berada di timur Candi Plaosan.

Paseban Candi Kembar yang berada di timur Candi Plaosan. Paseban Candi Kembar adalah tempat wisata yang menggabungkan kafe berkonsep semi modern dan saung di Desa Bugisan.
Paseban Candi Kembar yang berada di timur Candi Plaosan. Paseban Candi Kembar adalah tempat wisata yang menggabungkan kafe berkonsep semi modern dan saung di Desa Bugisan. (Tribunnews.com/Sri Juliati)

Paseban Candi Kembar adalah tempat wisata yang menggabungkan kafe berkonsep semi modern dan saung.

Selain menjadi tempat wisata kuliner, Paseban Candi Kembar kerap dipakai untuk sejumlah acara.

Masih di area Paseban, berdiri sebuah joglo yang dibangun dari bantuan keuangan (bankeu) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar).

"Tahun 2019, kami mendapat bantuan dari Pemprov Jateng sebesar Rp 100 juta yang digunakan untuk membangun joglo dan perbaikan sarana prasarana di Paseban."

"Bangunan ini kami fungsikan untuk menyambut tamu, latihan menari, atau pertemuan Pokdarwis," ungkap Rudi.

Bangunan joglo Paseban Candi Kembar yang dibangun dari bantuan keuangan (bankeu) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar).
Bangunan joglo Paseban Candi Kembar yang dibangun dari bantuan keuangan (bankeu) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar). (Tribunnews.com/Sri Juliati)

Selain obyek wisata, Desa Bugisan juga menggelar event budaya bertajuk Festival Candi Kembar yang rutin digelar setiap tahun, meski sempat terhenti akibat pandemi.

Dalam pengembangannya, Desa Bugisan menawarkan sejumlah paket kepada wisawatan.

Tujuannya agar wisatawan memiliki pengalaman lebih saat mengunjungi Desa Bugisan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved