Gempa Berpusat di Cianjur
Evakuasi Ibu Hamil Tertimbun Bangunan Pasca-Gempa Cianjur Masih Berlangsung, Korban Sudah Terlihat
Proses evakuasi terhadap korban gempa Cianjur, yakni ibu hamil yang tertimbun reruntuhan bangunan masih berlangsung hingga Selasa (22/11/2022) sore.
TRIBUNNEWS.COM - Proses evakuasi terhadap ibu hamil yang tertimbun reruntuhan bangunan rumah akibat gempa Cianjur, Jawa Barat terus berlangsung hingga Selasa (22/11/2022) sore.
Dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Tim Basarnas, PMI, dan sejumlah relawan masih melakukan proses evakuasi di lokasi kejadian wilayah Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, sekira pukul 15.07 WIB.
Berdasarkan keterangan Jurnalis Kompas TV di lokasi, korban yang merupakan ibu hamil 9 bulan itu sudah mulai terlihat.
Namun, proses evakuasi terkendala puing-puing reruntuhan.
"Proses evakuasi terus berjalan dari pagi hari hingga saat ini belum berhasil."
"Dari informasi yang diterima, korban sudah terlihat di bawah reruntuhan, namun proses evakuasi masih belum bisa dilakukan karena rawan oleh beberapa puing bangunan," kata Insan Maulana, Selasa sore.
Baca juga: Mayat Wanita Tak Beridentitas Korban Gempa di Cianjur Dievakuasi ke Kamar Jenazah RSUD Cimacan
Insan mengatakan, saat ini Tim Basarnas juga menyiapkan beberapa alat untuk mempermudah proses evakuasi, termasuk alat pemecah beton.
Hingga Selasa sore ini, terlihat pihak PMI dan Basarnas masih terus melakukan proses evakuasi.
Lebih lanjut, Insan menceritakan peristiwa ibu hamil di Cianjur yang tertimbun reruntuhan bangunan rumah.
Berdasarkan informasi yang diterima, kata Insan, ibu hamil di Kecamatan Cugenang itu tertimbun reruntuhan ketika sedang menjalankan ibadah sholat.
Rencananya, ibu hamil tersebut akan menjalani proses persalinan.
Tak hanya ibu hamil yang menjadi korban reruntuhan, sejumlah warga lainnya turut menjadi korban gempa Cianjur.
Hingga Selasa (22/11) pukul 09.55 WIB, sebanyak 103 orang meninggal dunia dan 377 orang luka-luka.

Dikutip dari situs BNPB, mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat gempa bumi terjadi.
Selain itu, sebanyak 25 orang masih dilaporkan hilang.
Pencarian korban pun masih terus dilakukan hingga hari ini, Selasa (22/11/2022).su
Adapun warga yang mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa, tersebar di beberapa tiik hingga Selasa ini.
Selain itu, 8 KK mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan 4 jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor.
Mengenai kerusakan infrastruktur, kini tercatat sebanyak 3.075 rumah rusak ringan, 33 unit rumah rusak sedang, dan 59 rumah rusak berat.
Kisah Pria Cianjur yang Anak dan Istrinya Hilang Tertimbun Longsor setelah Gempa M 5,6
Kisah pilu juga dialami seorang warga Cianjur yang keluarganya terdampak gempa magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) kemarin.
Anak dan istri Sandi, warga Cianjur menjadi korban yang tertimbun longsor akibat gempa di Kecamatan Cugenang, Cianjur.
Menurut Sandi, ia masih menanti keajaiban sehingga keluarganya bisa ditemukan.
"Harapan saya, mudah-mudahan ada keajaiban walaupun kondisinya seperti ini. Kalaupun enggak ada (meninggal) minimal bisa ketemu," ucapnya sambil menahan tangis, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Selasa (22/11/2022).
Lebih lanjut, Sandi menceritakan, terjadinya anak dan istrinya menjadi korban longsor.
Baca juga: Mayoritas Korban Gempa Cianjur Alami Patah Tulang, PB IDI Siapkan Dokter Spesialis Orthopedi
Sandi menceritakan, anak dan istrinya sudah menyelamatkan diri ketika gempa terjadi.
Namun, kata Sandi, istrinya kemungkinan lupa mematikan kran air dan masuk ke dalam rumahnya kembali.
"Awalnya lagi di luar, karena mungkin dia inget kran air belum dimatiin, dia pulang," ucapnya.
Tak lama kemudian, bencana longsor begitu cepat terjadi di wilayah Cugenang.
"Nggak lama setelah kejadian, saya dapat info kalau istri saya ada di rumah," jelas Sandi.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJabar.id, Kompas.tv/Natasha Ancely)
Simak berita lainnya terkait Gempa Berpusat di Cianjur