Bocah 10 Tahun di Indramayu Menderita Gizi Buruk, Keadaannya Sangat Memprihatinkan

TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Eri Shinta bocah 10 tahun di Indramayu, Jawa Barat, menderita gizi buruk.

Di usianya yang hendak memasuki usia remaja, ia belum bisa berbicara dan kesulitan berjalan.

Baca juga: Perlu Intervensi Kebijakan Sebagai Alternatif Solusi Pencegahan Gizi Buruk dan Stunting di Indonesia

Berat badannya pun diketahui hanya sekitar 13 kilogram.

Eri tinggal di rumah kontrakan di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Indramayu akan mendorong agar Eri Shinta mendapat penanganan yang layak.

"Kedatangan kami ke sini untuk menjenguk dan melihat langsung kondisi Shinta yang infonya mengalami gizi buruk," ujar salah seorang anggota LPAI Indramayu, Saidah Saad kepada Tribuncirebon.com, Minggu (30/10/2022).

Pada kesempatan itu, LPAI Indramayu juga datang bersama relawan Jabar Bergerak.

Di sana, mereka hendak mengetahui kondisi dari Eri Shinta.

Baca juga: Pentingnya Intervensi Kebijakan Sebagai Daya Dobrak Selesaikan Masalah Gizi Buruk dan Stunting

Menurut Saidah Saad, kondisi bocah malang itu sangat mengkhawatirkan dari kondisi fisiknya.

Termasuk dari sisi ekonomi, keluarganya merupakan keluarga tidak mampu.

Dalam hal ini, LPAI Indramayu akan mendorong pihak terkait agar bisa membantu kesembuhan Eri Shinta agar bisa kembali normal seperti anak-anak pada umumnya.

Sementara itu, perangkat Desa Eretan Kulon, Waminuddin menambahkan, pemerintah desa pun sudah mengetahui kondisi Eri Shinta.

Di Desa Eretan Kulon, orang tua Eri Shinta diketahui tinggal di rumah kontrakan.

Bocah malang tersebut diketahui juga sudah menderita gizi buruk sejak tahun 2020.

Baca juga: Balita Penderita Gizi Buruk Dirujuk ke RSUD Kabupaten Bekasi

Tim kesehatan dan Dinas Sosial Kabupaten Indramayu juga sudah pernah memberikan bantuan berupa kursi roda untuk bocah tersebut.