Minggu, 5 Oktober 2025

Kegiatan Gelar Pangan Nusantara Digelar Untuk Semangat Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional

Kegiatan Gelar Pangan Nusantara (GPN) resmi dimulai di Universitas Brawijaya, Malang, Sabtu, (22/10/2022).

Dok. pribadi
National Food Agency (NFA) melaksanakan kegiatan Gelar Pangan Nusantara 2022 dalam rangka Hari Pangan Sedunia di Universitas Brawijaya, Malang, Sabtu, (22/10/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kegiatan Gelar Pangan Nusantara (GPN) resmi dimulai di Universitas Brawijaya, Malang, Sabtu, (22/10/2022).

Kegiatan ini dihelat Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia ke-42

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan kegiatan ini digelar untuk menumbuhkan awareness dan semangat memperkuat ketahanan pangan nasional.

GPN tahun ini mengangkat tema “Bersama Wujudkan Pangan Kuat, Indonesia Berdaulat”.

Tema ini merepresentasikan semangat serta ajakan kepada masyarakat dan seluruh stakeholder pangan untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan sebagai pilar bagi tegaknya kedaulatan negara.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menjadikan Hari Pangan Sedunia sebagai momentum untuk mengisi kembali semangat kita dalam membangun dan memperkuat pangan nasional. Maka dari itu, melalui Gelar Pangan nusantara, Badan Pangan Nasional menggelar rangkaian event yang bersifat edukatif, berbagai lomba yang mendorong keratifitas, hingga hiburan, di mana keseluruhannya mengandung pesan dan kampanye seputar penguatan pangan,” ungkapnya secara tertulis, Sabtu (22/10/2022).

Arief mengatakan, sejumlah kampaye yang terus disuarakan NFA dalam peringatan Hari Pangan Sedunia ini di antaranya Gerakan Makan Enak, Makan Sehat, Makan B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) yang secara sederhana tercermin melalui komposisi makanan di dalam piring.

Di mana, 1/3 dari isi piring adalah makanan pokok, tidak harus nasi, 1/3 lainnya adalah sayur mayur, 1/6 lauk pauk, dan 1/6 buah-buahan. Komposisi ini untuk memenuhi standar Pola Pangan Harapan (PPH) dan standar Angka Kecukupan Energi.

Selain itu, juga kampanye mengurangi Food Loss and Waste atau pemborosan pangan from farm to table.

Serta sosialisasi Gerakan Makan Telur Setiap Hari untuk meningkatkan gizi masyarakat serta mengurangi prevalensi stunting, mengingat telur merupakan pangan yang kaya gizi dan terjangkau.

Kampanye terkait kecintaan terhadap pangan lokal, dikemas melalui lomba menggambar untuk siswa SD dan SMP. Hal ini, menurut Arief, untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya pengembangan pangan lokal dan keberagaman konsumsi sejak dini.

“Kami berharap peringatan Hari Pangan Sedunia ini menjadi tonggak untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap isu-isu tersebut. Mengingat, saat ini kita berada di tengah potensi krisis pangan global. Walaupun Indonesia jauh dari kriteria krisis pangan karena memiliki stok pangan yang cukup, tapi kita tetap harus waspada,” ungkapnya.

Arief menjelasakan, masyarakat dapat berkontribusi membantu mengurangi potensi krisis pangan dengan menerapkan pola konsumsi B2SA, zero food loss and waste, dan mengkonsumsi pangan lokal kaya gizi seperti telur.

Kolaborasi Antar-Stakeholder

Untuk memastikan program-program ketahanan pangan berjalan dengan baik, Arief mengajak,seluruh stakeholder pangan dari hulu hingga hilir bersama sektor pentahelix yang terdiri dari Academics, Business, Government, Community and Media terus memperkuat kolaborasi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved