Kematian Pasutri di Palangkaraya Masih Misteri, Hasil Visum Tak Ditemukan Tanda Kekerasan Seksual
Pasutri jadi korban pembunuhan, Hasil visum et revertum menunjukkan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan seksual pada korban perempuan.
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Kasus tewasnya pasangan suami istri Yendianoor (46) dan Fatmawati (45) hingga Minggu (25/9/2022) masih misteri.
Pasutri ini sebelumnya ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Kenanga, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (24/9/2022).
Baca juga: Istri PNS Korban Pembunuhan di Semarang Ampuni Pelaku: Potongan Tubuh Masih Dicari Polisi
Kedua jasad dalam kondisi mengenaskan, terdapat sejumlah luka pada tubuhnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan visum et revertum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seksual pada korban perempuan.
Sedangkan jenazah pria menderita luka terparah pada bagian wajah sebanyak 6 luka berdasarkan hasil visum dan autopsi, pada Sabtu (24/9/2022).
Pemeriksaan dilakukan di Ruang Kamboja RSUD Dr Doris Sylvanus, Jalan Letjend Suprapto, Palangkaraya, Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Dokter Forensik dr Ricka Brillianty mengatakan berdasarkan hasil visum et repertum dan autopsi ditemukan belasan luka pada sekujur tubuh kedua korban.
"Pada jenazah Fatmawati terdapat sebelas luka, terbanyak pada bagian wajah, kemudian tiga luka pada lengan bawah, leher, dan perut," ujar dr Ricka Brillianty saat dihubungi Tribunkalteng.com, Minggu (25/9/2022).
Sedangkan pada jenazah Yendianoor terdapat enam luka pada bagian wajah, satu pada bagian belakang kepala dan pada tangan kiri korban.
Dr Ricka Brillianty membenarkan luka tersebut disebabkan oleh sabetan senjata tajam (sajam) secara brutal oleh pelaku.
Bahkan berdasarkan pantauan di lapangan, bola mata jenazah pria sudah tak berada di wajah korban.
Baca juga: Komnas HAM Duga Kasus Pembunuhan dan Mutilasi 4 Warga Mimika Papua Terkait Bisnis Solar
Di sisi lain, ahli forensik tersebut menampik adanya dugaan pelecehan seksual terhadap korban perempuan tersebut.
"Setelah dilakukan visum dan autopsi, tidak benar adanya tindakan pelecehan yang terjadi pada korban," terang dr Ricka.
Ia menambahkan dari hasil visum tidak ditemulan adanya tanda-tanda kekerasan pada alat vital korban wanita.
Selain itu, Dokter Forensik mengatakan masing-masing tangan kedua korban terdapat luka.
"Korban diduga sempat melakukan perlawanan dengan menangkis ayunan senjata tajam pelaku pembunuhan," ujarnya.
Dr Ricka mengatakan jika dilihat dari luka pada tubuh korban, pelaku sepertinya dalam keadaan emosi.
"Dari bekas luka yang didapat oleh kedua korban, diduga pelaku dalam kondisi emosi, akibatnya luka pada jenazah korban sampai merusak tengkorak dan otak," jelasnya.
Anak Korban Berlari Minta Tolong
Sebelumnya pasangan suami istri Ahmad Yendianor (46) dan Fatnawati (45), warga Jalan Kenanga, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Palangkaraya, Kalteng ditemukan tewas di rumahnya, Sabtu (24/9/2022).
Keduanya ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Banyak bekas sabetan senjata tajam (sajam) di tubuh korban.
Diduga pasutri ini menjadi korban pembunuhan.
Informasi yang dihimpun Tribunkalteng.com di lokasi kejadian, peristiwa itu terjadi pada tengah malam saat hujan.
Warga baru mengetahui kejadian itu setelah anak korban berlari meminta tolong.
Baca juga: Kasus Mayat Wanita Dalam Tas di Gresik, Ternyata Korban Dibunuh Suami Siri, Motif Masih Misteri
Perempuan berusia sekira 17 tahun itu meminta tolong sekaligus memberitahu ada orang tidak dikenal yang membunuh kedua orang tuanya.
Warga pun melapor ke polisi dan saat mendatangi rumah itu, kedua korban sudah dalam kondisi meninggal.
Kapolresta Palangkaraya Kombes Budi Santosa yang meninjau lokasi menduga meninggalnya pasangan suami istri itu karena dibunuh.
"Korban meninggal dunia kemungkinan besar adanya tindak pidana pembunuhan," kata Kapolresta Palangkaraya Kombes Budi Santosa.
Kombes Budi Santosa mengatakan kedua korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal di dalam kamar.
Namun senjata tajam yang digunakan terduga pelaku belum ditemukan.
Pantauan Tribun, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan dua jasad tersebut.
Polisi juga melakukan perburuan terhadap pelaku aksi keji tersebut.
Penyebab kematian pasangan suami istri itu belum diketahui.

Begitu pun motif pembunuhan dan kronologis kejadiannya.
Para tetangga yang tinggal di dekat rumah korban mengaku tidak melihat atau mendengar hal-hal mencurigakan saat terjadi aksi pembunuhan tersebut.
Diduga aksi kejam itu dilakukan tersangka pada malam hari.
Menurut seorang tetangga, Kholila, kedua korban sudah lama tinggal di kawasan tersebut.
Mereka tinggal bersama seorang anak perempuan.
Usai olah TKP, polisi dan tim relawan Emergency Response Palangkaraya (ERP) membawa kedua korban ke kamar mayat RSUD Doris Sylvanus untuk menjalani visum.
Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Pasutri Tewas Dibunuh di Palangkaraya, Tidak Ditemukan Kekerasan Seksual Pada Korban Perempuan