Rabu, 1 Oktober 2025

Fakta Siswi SMP Dirudapaksa dan Dibunuh Tetangga di Lampung, Motif Pelaku Ingin Miliki HP Korban

Berikut fakta-fakta siswi SMP dirudapaksa dan dibunuh tetangganya sendiri terjadi di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Motif ingin miliki HP korban.

Kolase Tribunnews.com: Dok. Humas Polres Pesawaran via Kompas.com dan Kompas.com/Tri Purna Jaya
(Kiri) Lokasi penemuan jasad siswi SMP di kebut karet Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung dan (Kanan) Pria yang tega rudapaksa dan bunuh tetangganya sendiri yang masih SMP karena ingin memiliki HP korbannya. 

Kronologi pembunuhan

Fakta Siswi SMP Dirudapaksa dan Dibunuh Tetangga di Lampung
Lokasi penemuan jasad remaja putri yang tewas dengan leher tergorok di perkebunan karet di Pesawaran, Selasa (6/9/2022) pagi.

Kapolres PesawaranAKBP Pratomo Widodo menjelaskan, kronologi pembunuhan bermula saat korban dijemput pelaku pada Senin (5/9/2022) malam.

Meskipun satu dusun, ternyata keduanya baru saling kenal satu bulan terakhir.

Singkat cerita pelaku membonceng korban dengan sepeda motornya pergi ke kebun karet.

Di lokasi tersebut KRS merayu IT agar mau diajak berhubungan badan.

Setelah selesai, pelaku lantas memaksa korban untuk menyerahkan handphone miliknya.

KRS kemudian menganiaya korban karena menolak permintaannya.

Pelaku menggunakan ikat pinggang dan pecahan botol kaca untuk melukai korban hingga tewas.

"Dengan pecahan botol itu pelaku menyayat dan menusuk leher korban," kata Pratomo.

Pratomo menegaskan, motif KRS membunuh karena ingin memiliki HP korban.

Baca juga: Fakta Ayah Rudapaksa 3 Anak Kandung di Luwu, Beraksi Bertahun-tahun, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Pengakuan pihak keluarga

Fakta Siswi SMP Dirudapaksa dan Dibunuh Tetangga di Lampung (2)
KRS (21) pelaku pembunuhan gadis remaja di Pesawaran ditangkap aparat Polres Pesawaran, Rabu (7/9/2022).

Bibi korban bernama Susi mengatakan, sebelum ditemukan tewas sang keponakan sempat pamit beli bolpoin.

Beberapa jam kemudian korban tak kunjung pulang membuat keluarga khawatir.

Keluarga sudah berulang kali menghubungi HP korban namun tidak ada jawaban.

Hingga akhirnya kabar hilangnya korban disampaikan ke kepala desa setempat.

Susi mengaku terpukul dengan tewasnya korban. Di matanya korban merupakan sosok yang lugu dan baik.

"Di rumah hanya membantu dan mengaji saja. Saya kaget sekali. Saya enggak tega melihatnya (jasad korban)," ucap dia.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com/Tri Purna Jaya)(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Berita lainnya seputar kasus pembunuhan.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved