Dijadwalkan Bertemu dengan Menteri Yasonna, Sekretaris DPRD Merauke Meninggal Setibanya di Jayapura
Fransiskus Anggawen sedianya akan menghadiri pertemuan dengan Menteri Yasonna Laoly hari ini. Namun Fransiskus meninggal setibanya di Kota Jayapura.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hidayatillah
TRIBUNNEWS.COM, MERAUKE - Fransiskus Anggawen, Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke, dikabarkan meninggal dunia, Minggu (21/8/2022) sore.
Fransiskus Anggawen meninggal dunia sesaat setelah tiba di Kota Jayapura dari Merauke.
Sedianya Fransiskus Anggawen akan menghadiri pertemuan dengan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly di Kantor Gubernur Papua pada Senin (22/8/2022) hari ini.
Namun takdir berkata lain. Sekwan DPRD Kabupaten Merauke itu menghembuskan napas terakhirnya di hotel setibanya di Kota Jayapura.
Baca juga: Sertu MA Dipecat dan Diancam Hukuman Seumur Hidup, Seusai Bunuh Kepala RS TNI di Merauke
Ketua DPRD Merauke, Benjamin IR Latumahima saat dikonfirmasi Tribun-Papua.com membenarkan kabar meninggalnya Sekwan DPRD Kabupaten Merauke, Fransiskus Anggawen.
"Beliau meninggal pukul 16.57 WIT di Hotel Yasmin Jayapura," kata Benjamin via telepon, Minggu malam.
Benny Latumahina menjelaskan, Fransiskus Anggawen baru tiba di Kota Jayapura, Minggu (21/8/2022) sore dari Merauke menggunakan pesawat Garuda Indonesia Airlines.
Sesuai jadwal, Sekwan Merauke akan menghadiri kegiatan bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasona Laoly di kantor Gubernur Provinsi Papua, Senin (22/8/2022).
"Tadi beliau baru sampai dengan Kabag Hukum, Kabag Persidangan dan Wakil Bupati karena ada kegiatan besok di kantor gubernur dengan kita juga," terang Ketua DPRD Merauke Benjamin IR Latumahima.
Setibanya di hotel, Fransiskus Anggawen langsung istirahat.
Namun tak lama berselang, pihak resepsionis memberitahukan ada yang terkapar di kamar Hotel Yasmin.
"Kita ke sana langsung panggil ambulans dan dokter RS Provita. Dokter datang, mereka pacu jantung dan lain-lain semua diusahakan, tapi tidak berhasil dan dokter menyatakan meninggal dunia diduga karena serangan jantung," jelasnya.
Saat ini, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Jayapura, Papua untuk divisum dan dikremasi.
"Perlu divisum karena meninggalnya di hotel, perlu ada mencari penyebab kematian," kata Benny Latumahina.