Andre Rosiade: Gubernur Sumbar Kok Tidak Bisa Bantu Klub Kebanggaan Ranah Minang?
Padang FC (SPFC) akan berlaga di Liga 2 Indonesia. Andre Rosiade menyoriti Gubernur Sumbar Kok Tidak Bisa Bantu Klub Kebanggaan Ranah Minang.
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI asal Sumatra Barat (Sumbar), Andre Rosiade, menyayangkan kurangnya kepedulian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar terhadap olahraga, utamanya sepak bola.
Hal itu dilihat Andre dengan tidak adanya perhatian terhadap klub kebanggaan urang awak Semen Padang FC (SPFC) yang akan berlaga di Liga 2 Indonesia dalam waktu dekat.
Bahkan, Kabau Sirah, julukan Semen Padang FC, seperti “dipalak” saja.
Pasalnya, lapangan sepak bola Stadion Haji Agus Salim disewa, sedangkan biaya rehab karena fasilitas yang rusak tak bisa dikompensasi sebagai biaya sewa.
Baca juga: Janji Brigadir J Akan Nikahi Vera Simanjuntak Setelah Menjadi Perwira
Semen Padang FC sudah menggelontorkan biaya rehab stadion Rp1 miliar untuk musim 2022, tapi masih akan dibebankan juga sewa lapangan Rp10 juta per pertandingan Liga 2.
Andre mengatakan pastinya bukan sekali dua kali Semen Padang FC memperbaiki Stadion Haji Agus Salim.
"Sayangnya aset yang dimiliki oleh Pemprov ini tidak pernah dilakukan perawatan sesuai dengan standar kelayakan gelaran event olahraga nasional," kata dia dalam keterangan yang diterima, Selasa (26/7/2022).
Terkadang, Andre menyebut lapangan itu dipakai tidak sesuai dengan fungsinya, sehingga setiap awal musim, SPFC pun mau tidak mau harus melakukan perbaikan untuk mengembalikan fungsi lapangan sepakbola dan fasilitas stadion layak dan lulus sertifikasi oleh PSSI.
"Gubernur Sumbar mestinya mengompensasikan biaya rehab untuk biaya sewa. Gubernur kok tidak bisa membantu SPFC, klub kebanggaan Ranah Minang? Sewa yang kecil itu masa tak bisa diperhitungkan dengan biaya rehab,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar tersebut.
Andre menegaskan, GOR Agus Salim yang rusak sudah diperbaiki, tapi sewa dipungut juga.
Perbaikan dilakukan untuk memastikan stadion layak menjadi home base (kandang) Semen Padang FC.
Kalau tidak lolos, Andre menyebut tentu harus mencari kandang baru untuk Kabau Sirah mentas di Liga 2.
“Kenapa Semen Padang FC harus membayar lagi? Apa memangnya SPFC dari planet lain? Padahal ini klub kita bersama,” ujar Andre yang juga Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) tersebut
Baca juga: Irjen Ferdy Sambo Sudah Dihakimi Publik Seolah Pelaku Pembunuhan Brigadir J
Menurut Andre, selama ini retribusi yang selalu dikutip oleh pengelola GHAS (GOR H Agus Salim) Padang sepertinya perlu dipertanyakan, apakah dikembalikan untuk perbaikan fasilitas GOR atau dipakai untuk keperluan lainnya. Karena sepertinya tidak ada perbaikan, kecuali Semen Padang akan berlaga di Liga Indonesia.
“Jika dibandingkan dengan daerah lain, pemerintahnya, baik Provinsi dan Kabupaten/Kota bahu-membahu bersama klub di daerah tersebut untuk memajukan sepakbola daerahnya. Pemerintah harusnya berkontribusi sebagai pemilik aset stadion menyediakan stadion yang layak dan memenuhi standar dari PSSI,” kata Andre.
Andre mengatakan, harapan masyarakat terhadap penyelesaian Stadion Utama Sumbar di Lubuk Alung, Padangpariaman juga sepertinya tidak berujung, karena saat ini tidak terdengar lagi kelanjutannya.
“Mudah-mudahan pemerintah ke depannya bisa lebih memperhatikan fasilitas olah raga yang layak untuk kemajuan sepakbola Sumbar sendiri,” kata Andre.
Sebagai penasehat Semen Padang FC, Andre berupaya melakukan kontribusi untuk membantu klub mencari pendanaan untuk mengarungi musim liga.
“Sebagai penasehat tim saya sudah berupaya mencarikan anggaran sponsor yang jumlahnya mencapai Rp14,3 miliar. Masa urusan stadion saja Pemprov Sumbar tidak bisa membantu?” tandas Legislator Komisi VI DPR RI itu