Senin, 6 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

KRONOLOGI Rumah Orangtua Brigadir J Didatangi Puluhan Polisi, Kapolres Bantah Lakukan Intimidasi

Keluarga mengaku puluhan polisi mendatangi rumah orangtua Brigadir J pada Senin (11/7/2022) malam. Kapolres Muarojambi bantah lakukan intimidasi.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
Kolase Tribunnews.com: Aryo Tondang/TribunJambi.com dan Dok Kapolres Muarojambi, AKBP Yuyan Priatmaja
(KIRI) Suasana rumah Orangtua Brigadir J yang dijaga sejumlah anggota kepolisian Senin (11/7/2022) malam dan (KANAN) Prosesi pemakaman Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kronologi saat puluhan polisi mendatangi rumah orangtua Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Bibi dari Brigadir J, Rohani Simanjuntak mengatakan, puluhan polisi mendatangi rumah duka pada Senin (11/7/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.

Lokasinya berada di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Jambi.

Disebutkan, polisi datang dengan mengendarai 11 kendaraan setelah pemakaman Brigadir J.

Mereka langsung menyerobot masuk ke dalam rumah.

Hal ini lantas membuat keluarga Brigadir J terkejut.

Baca juga: Pengamat Minta Keluarga Brigadir J Dikasih Pendampingan Hukum Pasca Rumah Digeruduk dan Peretasan HP

"Waktu datang orang itu ke rumah, kami terkejut. Jantung kami serasa mau copot, maklum kami baru trauma baru kehilangan," ucap Rohani, dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/7/2022).

Rohani juga sempat menegur anggota kepolisian karena dinilai tidak sopan saat memasuki rumah.

"Jangan seperti itulah, Pak masuk rumah orang, kami ini lagi sedih loh, lagi trauma. Yang sopan lah, pake permisi," tambahnya.

Dilarang mendokumentasikan

Melanjutkan ceritanya, Rohani memperkirakan ada 50 anggota kepolisian yang dipimpin langsung seorang perwira tinggi berpangkat Brigjen.

Polisi melakukan penjagaan ketat di rumah duka yang berada dalam satu lingkungan sekolah SD itu.

Termasuk menutup gerbang sekolah yang menjadi akses keluar masuk ke rumah keluarga Brigadir J.

Rohani mengaku merasa diintimidasi dengan kedatangan puluhan polisi.

Baca juga: IPW Minta Tim Khusus Kapolri Harus Mampu Jawab Luka Sayat dan Jari Putus pada Jenazah Brigadir J

Ayah Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat (kiri) saat memakamkan anaknya di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Jambi pada Senin (11/7/2022).
Ayah Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat (kiri) saat memakamkan anaknya di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Jambi pada Senin (11/7/2022). (Tribun Jambi/Aryo Tondang)

Terlebih, pihak keluarga dilarang mendokumentasikan kedatangan mereka.

"Polisi mengawasi, mereka bilang jangan ada yang merekam memfoto dan live Facebook," kata Rohani, dikutip dari TribunJambi.com.

Rohani menambahkan, pihak kepolisian melakukan pertemuan tertutup dengan kedua orangtua dan adik kandung dari Brigadir J di sebuah ruangan dalam rumah.

Sementara keluarga lainnya berada di ruang yang lain.

"Ya kami dipagar polisi, kakak dan abang itu (menyebut orangtua korban), dipanggil ke ruang sebelah. Dan kami tidak boleh dengar," ucap Rohani.

Bantahan lakukan intimidasi

Kapolres Muarojambi, AKBP Yuyan Priatmaja membantah kedatangan anggota kepolisian ke rumah orangtua Brigadir J sebagai bentuk intimidasi.

Maksud kedatangan dari Mabes Polri dan Polres Muarojambi untuk menyampaikan kronologi yang menewaskan Brigadir J.

"Intinya tidak ada niatan kami untuk mengintimidasi keluarga. Karena mereka masih keluarga besar Polri juga," ujar Yuyan, dikutip dari Kompas.com.

Yuyan membeberkan jumlah personel yang diturukan tidak lebih dari 50 orang.

Ia membenarkan sempat terjadi kehebohan saat polisi datang ke rumah duka.

Bahan terlihat seolah-olah melakukan pengepungan.

Baca juga: Bharada E, Pengawal Ferdy Sambo yang Menembak Mati Brigadir J: Penembak Nomor 1 di Resimen Pelopor

Sejumlah polisi berjaga di sekitar rumah orangtua Brigadir J, saat rombongan dari Mabes Polri memberikan penjelasan terkait kronologi penembakan terhadap Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Senin (11/7/2022) malam.
Sejumlah polisi berjaga di sekitar rumah orangtua Brigadir J, saat rombongan dari Mabes Polri memberikan penjelasan terkait kronologi penembakan terhadap Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Senin (11/7/2022) malam. (Dok Kapolres Muarojambi, AKBP Yuyan Priatmaja)

"Karena rumah kecil, yang dari Mabes itu sekitar 10-15 orang, yang masuk dan berbicara dengan keluarga hanya sebagian. Maklum, baru datang kan suka heboh," urai Yuyan.

Terakhir Yuyan mengaku siap memberikan bantuan kepada keluarga terkait kasus tewasnya Brigadir J.

Ini karena keluarga Brigadir J bagian dari keluarga besar Polri.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Brigadir J tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E pada Jumat (8/7/2022) lalu.

Lokasi kejadian berada di dalam rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Keduanya merupakan anggota Propam dari Mabes Polri.

Brigadir J merupakan driver pribadi istri Irjen Ferdy Sambo, sedangkan Bharada E adalah ajudan dari Kadiv Propam.

Motif Bharada E melakukan penembakan karena membela diri ketika mendapatkan ancaman dari Brigadir J.

(Tribunnews.com/Endra Kurnaiwan)(TribunJambi.com/Aryo Tondang)(Kompas.com/Suwandi)

Berita lainnya seputar tewasnya Brigadir J.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved