Motif Anggota TNI Tusuk Kepala RS LB Moerdani hingga Tewas, Kecewa Belum Diizinkan Cuti
Motif penusukan kepala RS Tingkat IV LB Moerdani Merauke, Selasa (5/7/2022) terungkap. Pelaku yang merupakan anggota TNI kecewa belum diizinkan cuti.
TRIBUNNEWS.COM - Motif penusukan Kepala Rumah Sakit Tingkat IV LB Moerdani Merauke, Papua, Mayor Ckm dr Beny Arjihans hingga tewas akhirnya terungkap.
Pelaku diketahui merupakan anggota TNI Angkatan Darat (AD) bernama Muhammad Alkausar.
Dia diketahui bertugas sebagai perawat di rumah sakit tersebut.
Insiden itu terjadi pada Selasa (5/7/2022), sekira pukul 07.45 WIT.
Komandan Korem (Danrem) 174/Anim Ti Waninggap (ATW), Brigjen TNI Reza Pahlevi mengatakan, motif penusukan karena pelaku kecewa dengan korban.
Pasalnya, pelaku belum diizinkan cuti oleh korban.
Baca juga: Kepala Rumah Sakit LB Moerdani Merauke Tewas Ditusuk Anak Buahnya, Pelaku Anggota TNI AD
"Intinya kekecewaan yang dilakukan karena dia (pelaku) mau mengambil cuti."
"Kekecewaan itu belum diizinkan, bukan tidak diizinkan, karena cuti itu kapan saja bisa diambil," katanya, Rabu (6/7/2022), seperti dilansir Tribun Papua.
Izin cuti tersebut belum diberikan karena keterbatasan tenaga medis di rumah sakit tersebut.
Sehingga pengajuan cuti dilakukan secara bergantian.
Baca juga: Karumkit LB Moerdani Tewas Ditusuk Perawat Sertu M Alkausar: Danrem Pastikan Pelaku Dipecat
Sementara pelaku baru berdinas selama lebih kurang satu tahun.
Ditambah lagi, pelaku juga baru aktif berdinas selama dua minggu setelah istirahat pasca-kecelakaan yang dialaminya pada 16 Mei 2022.
"Dia melakukan istirahat kurang lebih satu bulan, baru tindakan operasi sekitar 3 Juni untuk pasang pen."
"Itu baru dikasih istirahat lagi 14 hari, jadi baru masuk kantor kurang lebih 2 minggu terakhir," papar Reza.
Hal itu membuat korban memutuskan untuk belum mengizinkan pelaku cuti.
Dikatakan Reza, penusukan yang dilakukan pelaku terhadap korban seperti terencana.

"Kalau melihat dari motifnya sudah mengarah seperti terencana karena pisau yang digunakan seperti pisau yang sudah disiapkan, sangat tajam," terangnya, dikutip dari Tribun Papua.
Reza menjelaskan, pisau yang digunakan pelaku langsung menancap dengan kedalaman 23 sentimeter pada bagian punggung korban.
"Pisau tersebut bukan semacam pisau biasa karena tidak ada bengkok sama sekali."
"Pisaunya lurus, berarti kan sudah cukup tajam, kemudian nancap kurang lebih 23 sentimeter, semacam pisau belati yang cukup panjang," jelasnya.
Baca juga: Perwira Berpangkat Mayor Tewas Ditikam Sersan TNI AD, Korban Menjabat Karumkit LB Moerdani Merauke
Kronologi Kejadian
Masih dari Tribun Papua, insiden berdarah itu terjadi setelah apel pagi di Rumah Sakit Tingkat IV LB Moerdani.
Korban saat itu masuk ke ruang UGD.
Pelaku yang mengetahui hal itu langsung mengejar korban.
"Kejadiannya spontanitas, saat dr Beni selesai melaksanakan kegiatan apel pagi, kemudian masuk ke kantor ruang UGD."
"Pada saat membuka pintu, rupanya dikejar oleh pelaku yang bekerja satu ruangan, sama-sama di UGD," ujar Reza.

Baca juga: Karumkit LB Moerdani Merauke Tewas di Tangan Anak Buah, Korban Dikejar Lalu Ditusuk dari Belakang
Pelaku menusuk korban dengan pisau yang sebelumnya disimpan di sepeda motor.
"Pelaku sudah membawa pisau langsung melakukan penusukan pada korban dari belakang. Korban ditusuk dari belakang dengan pisau dapur, satu kali tusuk," ungkapnya.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Merauke, tapi nyawanya tak tertolong akibat luka tusukan yang cukup dalam.
"Pada saat kejadian sampai dinyatakan meninggal dunia, pisaunya masih tertancap, karena lukanya cukup dalam," terang Reza.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul TERUNGKAP! Ini Motif Sertu Muhammad Alkausar Menusuk Karumkit LB Moerdani Merauke, Penikaman Karumkit LB Moerdani Merauke Papua dr Beni Arjihans Disebut Seperti Terencana, dan Kronologi Penusukan Karumkit LB Moerdani Merauke Hingga Meninggal
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Papua.com/Hidayatillah)