Rabu, 1 Oktober 2025

HUT Polri

Kiprah Tim Macan Gading Satreskrim Polres Bengkulu: Tak Kenal Lelah, Tak Mengenal Waktu

Pada Selasa (5/7/2022) dalam upacara peringatan HUT ke-76 Bhayangkara pun akan menerima penghargaan dari Walikota dan Ketua DPRD Kota Bengkulu

Hal senada juga disampaikan Kanit Tindak Pidana Korupsi Ipda Nur Huda, mengaku ada berbagai rasa suka dan duka selama menjadi anggota Polri dan penjabat di Polres Bengkulu. 

"Kalau sukanya sama saja dengan unit yang lain. Kalau dukanya, lebih ke waktu yang padat dan tidak terbatas. Beda dengan satuan lain yang lebih tertata waktunya," ucapnya.

Dalam memperingati HUT ke 76 Bhayangkara, Ipda Nur Huda pun mengaharapkan agar kepolisian bisa lebih dekat dengan masyarakat dan lebih dicintai oleh masyarakat. 

Di samping itu, Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Ipda Albeth Salomo Sinulaki yang merupakan kanit termuda di Polres Bengkulu mengungkapkan, semenjak bertugas sebagai Kanit sejak Januari lalu, banyak hal baru yg dirinya temui. 

"Karena di wilayah Kota ini ada banyak kasus yang belum pernah saya temui atau alami sehingga ada banyak pelajaran yang saya dapatkan agar lebih baik ke depannya," ujarnya.

Ipda Sinulaki mengakui ada beberapa kasus menonjol yang pernah dan sedang ia tangani. Di antaranya adalah aborsi yang dalam pengembangannya menyibak praktik penjualan obat-obatan ilegal atau obat yang tak sesuai dengan peruntukannya atau resep dokter.

"Saya melihat, ini terjadi karena ada banyak anak muda sekarang yang kurang edukasi soal seks. Sehingga mereka tidak paham resiko jika melakukan seks bebas. Akibatnya mereka mengambil jalan pintas seperti aborsi atau menggugurkan kandungan," ucapnya.

Sinulaki berharap agar masyarakat di Kota Bengkulu, khususnya generasi muda, bisa memetik pelajaran dari kasus yang telah diungkap supaya mereka lebih memahami resiko dari tindakannya.

"Bijaklah dalam bertindak dan jadilah anak muda yang bisa berguna bagi bangsa dan negara," imbaunya.

Tentang karirnya, Sinulaki masuk Polri tahun 2015 selepas SMA. Ia lalu ikut pendidikan dan lulus pada 2019. Ditempatkan pertama kali di Polda Bengkulu, yakni di bagian Sabhara. 

"Di situ saya bikin inovasi, bentuk timsus malam bernama Tim Badak. Jalan 5 bulan saya lalu dapat TR pindah ke Lebong jabat Kanit PPA 3 bulan, terus ke Kanit Pidum 1 tahun dan pindah lagi ke Satnarkoba Lebong selama 6-7 bulan. Setelah itu mutasi ke Polres Kota pada KBO Narkoba 3 bulan lalu geser ke Kanit Tipiter," tuturnya.

Karir Sinulaki sendiri memang banyak di reserse sesuai basic pendidikan yang ditempuhnya. Pria kelahiran 1997 yang adalah pejabat termuda di Satreskrim Polres Bengkulu ini mengakui unit Tipidter adalah tugas yang menantang.

Di Unit Tindak Pidana Tertentu ini, tugasnya lebih fokus kepada kejadian yang tak kasat mata. Contohnya soal perlindungan konsumen.

Soal ini, diakuinya banyak belum diketahui masyarakat bahwa mereka sebagai konsumen ini dilindungi oleh negara.

"Misalnya kalau belanja barang malah mendapat barang KW, bukan ori. Memang murah tapi tak tahan lama dan dampaknya kepada ekonomi negara. Kalau barang bagus memang mahal tapi juga bisa memberi pendapatan bagi negara. Sementara yang ilegal hanya memberi untung bagi penjualnya saja," terangnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved