Senin, 6 Oktober 2025

Tujuh Hari Pencarian, 6 PMI Korban Kapal Tenggelam di Perairan Nongsa Batam Belum Ditemukan

Menjelang berakhirnya operasi pencarian, sebanyak 7 korban kapal tenggelam di Perairan Pulau Putri, Nongsa belum juga ditemukan.

Editor: Dewi Agustina
Dok.Kompas.com/Idham
Suasana haru di rumah keluarga PMI di Desa Batujai, Lombok Tengah yang menjadi korban kapal tenggelam di Batam, Jumat (17/6/2022). Sebelumnya kapal pengangkut 30 Pekerja Migran Indonesia (PMI)tenggelam di perairan Pulau Putri, Nongsa, Batam, Kamis (16/6/2022) malam. Hingga Kamis (23/6/2022), sebanyak 6 korban belum juga ditemukan. 

Sebanyak 30 orang dilaporkan berada dalam kapal naas itu.

Dari jumlah itu, 23 di antaranya berhasil selamat.

Beberapa di antaranya pernah bekerja di Malaysia dan kembali mencoba peruntungannya.

Jenazah Ahmat Sapii masih berada di Singapura.

"Kami baru mengetahui identitas jasad. Untuk proses pemulangan masih menunggu informasi dari KBRI di Singapura," ujar Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kepri, Mangiring Sinaga, Rabu (22/6/2022).

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan otoritas Singapura.

Kesaksian Korban Selamat

Kecelakaan Kapal pengangkut 30 Pekerja Migran Indonesia di Perairan Nongsa Batam, Jumat (16/6/2022) lalu menyisakan trauma pada Muhammad Zohir Abas (21).

Pemuda ini mengaku masih mengingat dengan jelas detik-detik sebelum kapal terbalik hingga membuat para penumpang jatuh ke laut dan 7 di antaranya hingga sampai sekarang.

Saat ditemui TRIBUNBATAM.id di Shelter BP2MI Kepri, Selasa (21/6/2022) sore, Abas mengaku bersyukur berhasil selamat dari musibah itu.

Dia mengaku, saat di lautan, jeriken kosong berukuran kecil lah yang menjadi penyelamat Abas saat kapal yang ditumpanginya terbalik.

Abas tak bisa membayangkan jika tak ada jeriken kecil itu, bisa saja dia ikut tenggelam bersama tujuh rekannya yang hingga kini belum ditemukan.

"Malam saat kejadian itu, tak tau lagi menggambarkan suasananya. Semua sudah berpasrah. Apalagi saat detik-detik kapal kami terbalik," ujar Muhammad Zohir Abas disapa Abas saat ditemui Tribun di Selter BP2MI Kepri, Selasa (21/6/2022) sore.

Kapal yang mereka tumpangi bersama 30 Pekerja Migran Indonesia (PMI) lainnya terbalik dihantam gelombang laut.

"Masih terbayang-bayang kejadian itu. Tak akan terlupakan seumur hidup, saya bisa selamat dari kematian," ujar Abas penuh rasa bersyukur.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved