Rabu, 1 Oktober 2025

Ibadah Haji 2022

Menabung Selama 12 Tahun, Pengarit Rumput Asal Jember Ini Berhasil Menjadi Calon Jemaah Haji

Mula (60), seorang pengarit rumput asal Kabupaten Jember, Jawa Timur menjadi calon jemaah haji

Editor: Erik S
Istimewa
Ilustrasi ibadah Haji Mula (60), seorang pengarit rumput asal Kabupaten Jember, Jawa Timur menjadi calon jemaah haji 

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Mula (60), seorang pengarit rumput asal Kabupaten Jember, Jawa Timur menjadi calon jemaah haji dan segera berangkat ke Arab Saudi.

Pria tersebut tidak menyangka dirinya dipanggil oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Jember Muhammad saat pelepasan dan doa bersama calon jemaah haji di Gedung Balai Serbaguna, Jember, Jawa Timur, Rabu (15/6/2022).

Mendadak namanya dipanggil, dan diminta maju serta berdiri di hadapan tokoh Kabupaten Jember, dan ratusan orang calon jemaah haji.

Mula pun tersenyum, tersipu malu. Muhammad mengenalkan dirinya sebagai orang yang patut diapresiasi, dan dicontoh. Kegigihan Mula dalam mengumpulkan biaya haji, kata Muhammad, patut dicontoh.

Baca juga: Warga Sumenep Madura Ini Gagal Berangkat Haji: Padahal Sudah Gelar Selamatan dan Diantar Tetangga

"Karena dari ngarit (merumput)," ujar Muhammad.

Surya (Tribun Jatim Network) akhirnya berbincang dengan Pak Mula, warga Dusun Ujung Babi Desa Gunung Malang Kecamatan Sumberjambe tersebut.

Perbincangan yang dibantu rekan saru regu hajinya, karena Mula tidak mahir berbahasa Indonesia.

"Tidak bisa," jawab Mula ketika ditanya Surya apakah bisa berbahasa Indonesia.

Dia mengerti apa yang dibicarakan orang dalam Bahasa Indonesia, namun terkadang menjawab, dia kebingungan. Sehari-hari dia memakai Bahasa Madura.

Hidup di lereng Gunung Raung di Kecamatan Sumberjambe, Mula memang jarang keluar dari daerahnya. Dia keluar dari kawasan tinggalnya jika ada keperluan penting, seperti sambang putrinya di pondok pesantren.

Baca juga: Kementerian Agama Minta Jemaah Haji di Makkah Perhatikan Batas Waktu Konsumsi Makanan

Perjalanan jauh, bahkan sampai keluar negeri akan dia jalani pada 22 Juni mendatang, yakni ke Arab Saudi menunaikan ibadah haji.

Mula bercerita kalau dirinya memang berniat haji. Karena itulah, dia bekerja keras  mengumpulkan biaya haji.

Cara yang dia lakukan adalah melalui tabungan sapi. Dia menerima gadu sapi, atau memelihara sapi milik orang lain.

Ketika sapi beranak, dia mendapatkan bagian. Anak sapi itu dia pelihara dijadikan induk, sampai akhirnya juga beranak. Sampai akhirnya, dia memiliki empat ekor sapi dari kerja kerasnya berpuluh tahun.

Baca juga: Calon Jemaah Haji Asal Lumajang Berjumlah 348 Orang: Sebagian Besar Adalah Lulusan SD

Mula dan keluarganya hidup sangat sederhana. Bahkan dia baru memiliki sepeda motor tiga tahun terakhir. Selama ini dia hanya memakai sepeda onthel kendaraan bepergian.

Bahkan menjenguk sang anak di Ponpes yang berada di Desa Suger Kecamatan Jelbuk, dia memilih ngonthel. Padahal jarak rumahnya ke Ponpes sang anak sekitar 30 Km. Kisah ngonthel menjenguk sang anak ke pondok ini terjadi sebelum tujuh tahun silam.

Sampai akhirnya tujuh tahun lalu, anaknya sudah lulus dari pondok. Namun dia pun tidak langsung bisa membeli sepeda motor.

"Baru tiga tahun lalu bisa beli sepeda motor," ujarnya dalam Bahasa Madura yang diartikan oleh teman satu regunya.

Sampailah di tahun 2011, dirinya melihat sang sapi sudah bisa untuk dijual. Dia membutuhkan biaya pendaftaran haji Rp 25 juta. Dia menjual dua ekor sapinya.

"Ya memang dari hasil ngarit (merumput). Ngopeni sapi milik tetangga awalnya, sampai bisa punya sapi. Memang niat untuk haji," tuturnya lirih masih dalam Bahasa Madura.

Dia memang memiliki sawah, namun tidak luas, hanya 600 meter persegi. Hasil pertanian di sawah itu dipakainya untuk menghidupi keluarga.

Sedangkan si sapi memang diniatkan sebagai tabungan haji. 12 tahun berlalu, sampai akhirnya, namanya masuk dalam jemaah calon haji 2022 (setelah tertunda dua tahun akibat pandemi).

Dia pun harus melunasi biaya haji yang totalnya mencapai Rp 37 juta. Dia pun kembali menjual satu ekor sapinya untuk melunasi biaya haji.

Baca juga: Hari Ini 3.922 Jemaah Haji Indonesia Diberangkatkan ke Tanah Suci

"Sekarang tinggal satu ekor," imbuhnya sambil terkekeh.

Karena biaya yang dia miliki ngepas, Mula tidak bisa mengajak sang istri berhaji. Biaya hasil menjual sapi hanya cukup untuk satu orang saja.

Namun dia mensyukuri hasil kerja kerasnya selama berpuluh tahun memelihara sapi. Dan meskipun mampu berhaji, Mula dan keluarga berasal dari keluarga sederhana.

Karena hal itulah, Kepala Kemenag Jember Muhammad menjadikan Mula sebagai sosok yang menginspirasi bagi orang lain.

Penulis: Sri Wahyunik

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kisah Kakek Pencari Rumput dari Jember Demi Bisa Naik Haji, Hidup Sederhana di Lereng Gunung Raung

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved