Senin, 6 Oktober 2025

Perempuan di Yogyakarta Ini Mengaku Jadi Korban Begal Payudara Saat Kendarai Sepeda Motor

Untuk mencari tahu pelaku, SA sempat bertanya kepada tetangga yang memiliki CCTV di rumahnya

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Ilustrasi begal organ sensitif perempuan 

Kadang hujan tiba-tiba, kadang panas berkepanjangan.

“Jalanan sepi dan gerimis, terus tiba-tiba aku dipepet sama cowok yang aku gak kenal. Dia pakai motor matic di sebelah kananku. Tiba-tiba, dia meremas bagian bawah payudara kanan aku,” terangnya gamblang.

Beruntungnya, pelaku tidak berhasil memegang bagian vital itu dan kena di bagian bawah.

Akan tetapi, SA cukup kaget melihat kejadian itu.

“Jujur, aku nangis di situ. Alhamdulillah, aku bisa lanjut pulang ke rumah dengan selamat tidak kurang dari suatu apapun,” bebernya.

Baca juga: Wanita Malajengka Lolos dari Kejaran Begal Seteolah Masuk ke Perkampungan Gang Sempit

Jarak tempat kejadian perkara dengan rumahnya ternyata tidak jauh, hanya kurang 700 meter saja.

“Pas itu, aku gak pakai kacamata dan malam, aku gak begitu jelas melihat pelaku,” tambah Sa.

Beberapa hal yang dia ingat, pelaku menggunakan motor matic, menggunakan jaket aplikasi layanan pengantar makanan, mantel plastik warna hijau dan helm hitam.

“Nah itu, sayangnya, aku gak sempat lihat plat nomornya ya karena benar-benar gak kelatan dan aku shock juga,” terangnya.

Setelah kejadian, SA segera membaca istighfar dan tidak bisa berbicara banyak.

TKP pembegalan terhadap GF pada Senin (16/5/2022) dini hari
TKP pembegalan terhadap GF pada Senin (16/5/2022) dini hari (Dokumentasi Polsek Tanah Sareal)

Setelah itu, pelaku mengendarai motor lurus ke arah selatan.

“Pelaku sempat nengok ke arahku. Tapi lagi-lagi, aku gak bisa lihat jelas muka pelaku dan dia juga bablas aja gitu. Aku pun belok ke gang buat pulang ke rumah,” tambah SA.

Dia tidak menyangka, kejadian ini bisa terjadi pada dirinya.

Ditanya terkait keadaan jalan yang gelap, SA membenarkan, area yang ia lalui memiliki penerangan minim. Ini membuatnya bergidik, mengingat bisa saja kejahatan terjadi saat tiadanya cahaya yang cukup di jalanan.

“Aku pun pakai bajunya tidak yang terbuka. Aku pakai rok, kemeja dan berkerudung juga, karena habis ngaji kan,” ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved