Kisah Cinta Mahasiswa Kedokteran Berujung Maut, Dibunuh Ayah Tiri Pacar karena Chat Tak Senonoh
Kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur akhirnya terungkap.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur akhirnya terungkap.
BPL (25) tewas di tangan ayah tiri kekasihnya, ZI (38).
Pelaku membekap kepala korban menggunakan kantong plastik pada Kamis (7/4/2022).
Jasad korban kemudian ditemukan di semak-semak di lahan kosong Jalan Surabaya-Malang, Kabupaten Pasuruan, Selasa (12/4/2022).
Kisah Cinta Korban dan Anak Tiri Pelaku
Kasus tragis yang menimpa BPL ini bermula saat dirinya menjalin hubungan asmara dengan TS.
Mengutip Surya, Tutit Lazuardi, ayah korban mengatakan, putranya baru satu bulan menjalin hubungan dengan TS.
Diduga hubungan keduanya mulai terjalin saat korban dan TS sama-sama praktik di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar.
"TS ini sebenarnya dua tingkat di bawahnya (korban), tapi sering praktik bareng di sejumlah rumah sakit," katanya.
Tutit mengungkapkan, selama ini putranya tak pernah menceritakan terkait hubungan asmaranya dengan TS.
Dia baru mengetahui hubungan korban dan TS dari teman-teman BPL, saat kasus ini terjadi.
Baca juga: Grup Musik Debu Kecelakaan di Tol Pasuruan-Probolinggo, Drummer Luka Berat, 2 Penumpang Tewas
Baca juga: Polisi Ungkap Peran 4 Tersangka Kasus Pembunuhan Najamuddin: Eksekutor, Penggambar & Otak Penembakan
Pelaku Sebut Anak Tirinya Dilecehkan
ZI mengaku, ia nekat menghabisi korban dengan dalih membela anak tirinya, TS.
Pria asal Kecamatan Klojen, Kota Malang itu mengaku geram dengan korban yang dituduhnya pernah melakukan pelecehan seksual kepada anak tirinya.
Pembelaan ZI ini menyangkal dugaan awal tentang hubungan terlarangnya dengan TS.
Sembari menutupi wajah dengan kedua telapak tangan yang terborgol, ZI mengaku mendapati korban melakukan pelecehan seksual melalui percakapan pesan kepada TS.
"Saya berlebihan karena ada chat pelecehan seksual," kata ZI, Senin (18/4/2022).
Sementara itu, menurut Kasubdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardono mengatakan, Zi diduga kesal karena mengetahui beberapa percakapan berbasiskan aplikasi antara korban dan anak tirinya yang dianggap terlalu seronok.

"Kalau melakukan pelecehan seksual sih enggak, ya karena dia dongkol membaca chat sesaat sebelum membunuh."
"'Endi gon HP-mu nonton, ternyata kamu sama anakku pernah lakukan ini', ya kayak orang pacaran," ungkap Lintar.
Ditambah lagi, kata Lintar, pelaku sempat mendapati adanya perubahan sikap pada anak tirinya.
Perubahan sikap tersebut, dianggapnya menganggu hubungannya dengan TS.
"Sebelumnya dia pernah cerita kalau ada perubahan sikap," jelasnya.
Korban Dibekap Menggunakan Kantong Plastik
Pelaku menghabisi nyawa korban menggunakan kantong plastik pada Kamis (7/4/2022) malam.
Kantong plastik ini dipakai untuk membekap kepala korban hingga kesulitan bernapas.
Lalu, pelaku menindih dada korban hingga tak bergerak dan tewas.
Setelah tewas, korban dibuang di sebuah lahan kosong di Pasuruan.
Pelaku menutupi jasad korban dengan tumpukan rumput ilalang yang banyak tumbuh di kawasan tersebut.
Baca juga: Tak Percaya Suaminya Bunuh Pegawai Dishub, Ekayani Ungkap Alibinya, Sebut Tuduhan Itu Jahat
Hilangkan Jejak
Dikutip dari Surya, untuk menghilangkan jejak agar tak terlacak, ZI menitipkan mobil korban, Toyota Kijang Innova bernomor polisi N 1966 IG kepada temannya, HE.
Selama dititipkan, ZI sempat mendokumentasikan mobil tersebut dalam bentuk file foto di ponselnya.
ZI awalnya berencana untuk menjual mobil tersebut melalui beberapa orang temannya.
Namun, sebelum rencananya itu terwujud, aksi kejahatannya keburu diketahui polisi.
Ia akhirnya ditangkap di kediamannya pada Jumat (15/4/2022).
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul TERSANGKA Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Sebut Anak Tirinya Dilecehkan Korban, Polisi Berkata Lain dan RENCANA LICIK Terduga Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Seusai Habisi Korban, Hilangkan Bukti Penting
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/Luhur Pambudi/Putra Dewangga Candra Seta)