PSGA LPPM UIN Raden Mas Said Surakarta Kembangkan Desa Layak Anak, Diikuti 12 Perwakilan Wilayah
Pusat Studi Gender dan Anak LPPM UIN Raden Mas Said Surakarta baru saja menyelenggarakan kegiatan pendampingan pengembangan desa/kelurahan layak anak
TRIBUNNEWS.COM - Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LPPM UIN Raden Mas Said Surakarta baru saja menyelenggarakan kegiatan pendampingan pengembangan desa/kelurahan layak anak, Rabu (30/3/2022) hingga Kamis (31/3/2022).
Kegiatan yang terselenggara di aula kantor Kecamatan Kartasura Sukoharjo ini diikuti oleh 330 peserta calon Gugus Tugas pengembangan desa/kelurahan layak anak.
Latar belakang peserta terdiri dari Pegiat PKK, Bidan Desa, Pegiat Karang Taruna, Pendidik PAUD dan bagian pelayanan pemerintahan desa/kelurahan yang merupakan perwakilan dari 12 Desa dan kelurahan di Kecamatan Kartasura.
Kegiatan ini merupakan bentuk fasilitasi dari PSGA LPPM UIN Surakarta yang diperuntukkan bagi 12 desa/kelurahan di Kecamatan Kartasura.
Baca juga: Perkuat PPM Ciptakan Desa Mandiri dan Eco-Friendly, Perusahaan Ini Raih 4 Penghargaan
Baca juga: Wamendes Budi Arie: Membangun Desa Tidak Bisa Berdasarkan Feeling, Harus dengan Data
Ketua LPPM UIN Surakarta, Zainul Abas menjelaskan kegiatan pendampingan pengembangan desa/kelurahan diselenggarakan untuk memetakan sejauh mana pembangunan desa/kelurahan.
Terutama kegiatan yang berorientasi pada pemenuhan hak anak (PUHA).

Yakni dengan fokus memperhatikan pemenuhan hak anak akan memberikan jaminan bagi anak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal di masyarakat.
Tentu ini menjadi manggung jawab semua pihak, pemerintah desa, dunia usaha, kalangan akademisi dan sebagainya.
Dalam hal ini UIN Surakarta melalui PSGA ingin berkontribusi nyata lewat pendampingan untuk 12 Desa dan Kelurahan di Kecamatan Kartasura.
Baca juga: Ini Tujuan Desa Sumberejo Pati Jateng Dicanangkan Sebagai Kampung Pancasila
“Kami berkomitmen mendukung pengembangan desa layak anak di Kecamatan Kartasura dan sekitarnya."
"Sehingga kami siap bersinergi dengan semua pihak untuk merealisasikan tujuan baik ini," kata Abas.
Mengenai formatnya, kegiatan didesain dalam format diskusi partisipatif.
Semua peserta dikelompokkan sesuai desa/kelurahan masing-masing.
Para peserta kemudian diajak fasilitator untuk berefleksi serta sharing bersama tentang peta pengalaman yang sudah berjalan di desa dan kelurahan masing-masing.
“Diskusi partisipatif akan membantu kami melihat profil desa/kelurahan secara jernih dalam usaha pengembangan desa layak anak."
Baca juga: Demokrat Sebut Jokowi Terkesan Main 2 Kaki soal Dukungan 3 Periode dari Para Kepala Desa
"Sehingga ketika ditemukan permasalahan dalam proses awal ini, akan menjadi pintu masuk bagi kami dalam memetakan tindak lanjut yang perlu kami siapkan untuk advokasi di masing-masing desa/kelurahan” tambah Abas.
Atas gagasan ini, Pemerintahan Kecamatan Kartasura menyambut baik.
Camat Kecamatan Kartasura, Joko Miranto menyebut kehadiran program pendampingan yang dilaksanakan oleh PSGA UIN Surakarta dapat meningkatkan kualitas hidup anak di desa/kelurahan di Kecamatan Kartasura.
Baca juga: Saat Jokowi Perintahkan Mendagri Bayar Gaji Kepala Desa Tiap Bulan
Joko berharap ke depannya pemenuhan hak anak di wilayah desa/kelurahannya dapat bertumbuh secara optimal.
“Mumpung PSGA UIN Surakarta mau turun gunung untuk melakukan pendampingan ini, maka manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk belajar mengembangkan desa/kelurahan layak anak di wilayah anda masing-masing," demikian pesan Joko Miranto kepada peserta.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)