Area Makam Belanda di Klampok Banjarnegara Tak Terurus, Sebagian Tertutup Tanamam Liar
Meski sudah berlumut, bangunan itu masih terlihat jejak kemegahannya dan setiap kuburan dibangun dengan material tebal khas arsitektur Belanda
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzaki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Sebidang lahan di areal kebun atau pekarangan di Desa Klampok Kecamatan Purwareja Klampok tampak beda dengan lahan di sekitarnya.
Tidak ada komoditas pertanian yang ditanam di lahan itu namun hanya pepohonan dan tanaman liar yang tumbuh merimbun.
Beberapa bangunan kuno bergaya Belanda masih terlihat jelas.
Meski sudah berlumut, bangunan itu masih terlihat jejak kemegahannya.
Setiap kuburan dibangun dengan material tebal khas arsitektur Belanda.
Makam itu terlihat tidak terurus.
Bahkan sebagian nyaris tak terlihat karena tertutup tanamam liar.
Baca juga: Ziarah ke Makam Adjie Massaid, Angelina Sondakh Minta Maaf, Merasa Gagal Penuhi Amanah
Febri, warga Desa Klampok mencoba membersihkan makam itu dari dedaunan kering yang menumpuk di atas makam.
Ia juga mencabut rerumputan yang tumbuh di atas makam.
"Saya juga baru pertama kali kesini, "katanya, Rabu (30/3/2022)
Tempat itu jarang dijamah orang, kecuali warga yang kadang memanfaatkan mata air (belik) di sekitar makam, terutama saat musim kemarau.
Nuansa beda memang langsung terasa saat memasuki areal pemakaman warga Eropa itu.
Jangankan orang luar, Sapin, warga sekitar pun mengaku langsung merinding ketika memasuki areal makam.
"Saya merinding ke sini, "katanya.
Tidak ada tulisan atau prasasti di bangunan makam yang menunjukkan identitas orang meninggal.
Seperti warga pada umumnya, Sapin tak mengetahui asal usul makam itu.
Orang tuanya juga tak pernah menceritakan riwayat makam itu.
Bahkan sejak orang tuanya dulu, makam itu sudah berada.
Warga sekitar hanya tahu itu Makam Landa (makam Belanda), tempat dimakamkannya orang-orang Belanda di era kolonial.
Selebihnya, mereka tidak mengetahuinya.
Satu-satunya akses jalan menuju makam itu adalah jalan setapak yang masih berupa tanah.
Baca juga: Bupati Nonaktif Banjarnegara Minta Fee 10 Persen pada Kontraktor Proyek dan Diberikan Tunai
Memasuki area makam, terdapat tangga menuju kuburan yang letaknya di tebing lebih tinggi.
Dari keterangan warga, tangga yang sudah berlumut itu merupakan peninggalan Belanda untuk mempermudah akses menuju makam.
Tapi keberadaan makam kuno itu tak mengherankan.
Di dekat makam itu, masih di Desa Klampok, dulunya pernah berjaya pabrik gula yang dibangun pada tahun 1889.
Bahan baku gula dipasok dari perkebunan tebu di wilayah Kecamatan Klampok dan sekitarnya.
Di sekitar pabrik gula juga terdapat bangunan-bangunan Belanda yang disinyalir rumah pegawai pabrik berkebangsaan Eropa.
Sebagian bangunan itu sekarang masih berdiri kokoh. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Misteri Kuburan Belanda di Klampok Banjarnegara, Febri Selalu Merinding Bila Masuk Area Ini