Jembatan Gantung Leuwi Nutug Ciamis Ambruk Sebelum Diresmikan, Ini Penyebabnya
Malangnya, sebelum diresmikan, Jembatan gantung Leuwi Nutug Ciamis ambruk
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS- Kades Sukamaju Baregbeg Ciamis, Jawa Barat, Dede Rahman, menyebutkan sebenarnya
Jembatan gantung Leuwi Nutug di Kampung Turalak RT 01/02 rencananya diresmikan Senin (28/3/2022).
Malangnya, sebelum diresmikan, jembatan tersebut justru ambruk, pada Jumat (25/3/2022) pukul 10.00 WIB.
Saat ambruk, di atas jembatan itu ada puluhan santri ramai-ramai selfie.
Baca juga: Kronologi Bidan dan Anaknya Dibunuh Tunangan Hingga Jasadnya Dibuang di Kolong Jembatan Tol Semarang
“Pembangunannya (jembatan gantung Leuwi Nutug) sudah selesai, tapi belum dipakai. Rencananya akan diresmikan Senin (28/3) lusa. Nggak nyangka, malah ambruk hari ini,” ujar Dede Rahman kepada Tribun Jabar, Jumat (25/3/2022).
Sebenarnya, ucap Dede Rahman, ia sudah menugaskan Kaur Ekbang untuk mendampingi anggota BPD mengaudit kondisi jembatan gantung Turalak yang baru selasai dibangun tersebut.
Langkah audit tersebut sebagai bagian persiapan untuk rencana peresmian penggunaan jembatan Senin (28/3) lusa.
“Tadi siang itu (Jumat, 25/3), saya sudah menugaskan Kaur Ekbang untuk melakukan audit bersama BPD. Begitu sampai di jembatan, ada kejadian tersebut. Puluhan santri berjatuhan ke sungai, jembatan ambruk,” katanya.
Baca juga: Bamsoet: Pekerjaan Proyek Jembatan Babin Dilelang Tahun Ini
Jembatan gantung Leuwi Nutug yang melintas di atas Sungai Cileueur itu, ucapnya, dibangun memakai dana bantuan keuangan dari Provinsi Jabar sebesar Rp 319.036.000 yang dikerjakan secara swakelola oleh desa sejak dua bulan lalu.
“Pembangunan fisik jembatan baru saja selesai. Panjangnya 35 meter, lebar 1,5 meter dengan ketinggian 3 meter di atas permukaan air,” ujar Dede.
Meski pembangunan jembatan baru saja selesai dan prasastinya sudah dipasang, namun badan jembatan belum boleh dilewati.
“Belum digunakan, masih dipasang bambu tanda dilarang lewat. Rencana diresmikan hari Senin (28/3) menunggu hasil audit dulu,” katanya.
Menurut Dede, gagasan awal pembangunan Jembatan Gantung Leuwi Nutug di atas Sungai Cileueur tersebut untuk menghubungkan Kampung Turalak Dusun Desa dengan Dusun Bangunsirna.
Tidak hanya sebagai jembatan produksi guna memudahkan warga kedua kampung menuju lahan garapannya sehingga tidak perlu lagi menyeberang sungai.
“Sekaligus untuk memudahkan warga Dusun Bangunsirna bila hendak ke Balai Desa (Sukamaju). Tidak perlu lagi memutar jauh ke Desa Utama Cijeungjing. Makanya dibangunlah jembatan pintas ini, rencananya juga bisa dilewati sepeda motor,” ujar Dede Rahman.
Baca juga: Identitas Mayat Wanita dalam Sarung di Bawah Jembatan Tol Semarang-Solo Terungkap, Ini Sosoknya