Senin, 29 September 2025

40 Santri Ciamis Jatuh ke Sungai dari Ketinggian 3 Meter, Jadi Korban Putusnya Jembatan Gantung

Diduga tidak kuat menahan beban, tiba-tiba jembatan gantung yang masih dalam pembangunan tersebut putus sehingga puluhan santri jatuh ke sungai

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jabar/Andri M Dani
Jembatan Gantung Leuwi Nutug, Sungai Cileueur, Kampung Turalak, Dusun Desa, RT 01/02, Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Ciamis putus Jumat (25/3/2022) sekitar pukul 10.00 siang. Puluhan santri yang sedang berfoto selfi di jembatan yang sedang tahapan finishing pembangunannya tersebut berjatuhan ke Sungai Cileueur. Banyak santri yang mengalami luka lebam dan ada yang mengalami patah tulang. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Andri M Dani

TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Puluhan santri Pondok Pesantren Al Huda, Turalak, Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Ciamis jatuh ke Sungai Cileuleur usai jembatan gantung yang dinaiki putus.

Akibat kejadian itu, mereka mengalami luka lebam bahkan ada yang patah tulang karena terjatuh ke Sungai Cileueur di Blok Turalak, Jumat (25/3/2022) sekitar pukul 10.00 siang.

Saat kejadian sekitar 40 orang santri sedang berswafoto di Jembatan Gantung Leuwi Nutug, Sungai Cileueur dekat muara Sungai Cikalagen, Kampung Turalak, RT 01/02, Dusun Desa, Desa Sukamaju.

Diduga tidak kuat menahan beban, tiba-tiba jembatan gantung yang masih dalam pembangunan tersebut putus.

Puluhan santri berjatuhan ke dalam sungai dari ketinggian 3 meter.

Puluhan santri mengalami luka-luka lebam, benjol di kening, bahkan ada yang patah tulang sehingga terpaksa dilarikan ke tukang urut di Cisepet, Baregbeg.

“Dua orang dibawa ke rumah sakit. Ada juga yang ke puskesmas, paling banyak memang ke tukang urut di Cisepet.

Baca juga: Kronologi Bidan dan Anaknya Dibunuh Tunangan Hingga Jasadnya Dibuang di Kolong Jembatan Tol Semarang

Ini tiga orang mengalami patah tulang tangan, baru pulang dari tukang urut. Totalnya masih pendataan, yang penting dilakukan penyelamatan terlebih dahulu,” ujar Pengurus Ponpes Al Huda Turalak, H Mamat Ahmad Solihudin yang akrab dipanggil Amang kepada Tribun di lokasi kejadian.

Semua korban menurut Amang adalah siswa kelas VII SMP Al Huda yang juga santri mondok di Ponpes Al Huda Turalak, yang kebetulan hari Jumat tersebut sedang libur.

“Di sini hari liburnya hari Jumat, bukan hari Minggu. Tadi itu, siswa kelas VII SMP Al Huda punya kegiatan syukuran khataman, sekaligus munggahan di sisi Sungai Cileueur,” ujarnya.

Menurut Amang, di sisi Sungai Cileueur Blok Leuwi Nutug tersebut ada lahan milik pesantren.

Mereka melakukan kegiatan munggahan di lahan tersebut sembari “ngaliwet” untuk munggahan.

Saat menunggu masaknya nasi liwet para santri (semuanya laki-laki) malah naik ke jembatan gantung yang sedang tahap penyelesaian pembangunan. Mereka berfoto selfi.

Saat lagi asyik berfoto selfi tersebut jembatan gantung Leuwi Nutug  yang menghubungkan Kampung Turalak dengan Dusun Bangunsirna, Desa Sukamaju tersebut mendadak putus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan