Jenazah Sweetha Kusuma dan Anaknya Dimakamkan di Sleman, Adik Almarhumah Minta Pelaku Dihukum Mati
Hendri mengaku dirinya sudah memiliki perasaan tidak baik pada tersangka dan sudah menyampaikan niat untuk melamar Sweetha
Laporan Wartawan Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Jenazah nakes asal Sleman yang dibunuh di Semarang, Sweetha dan anaknya dikebumikan di makam Parakan Wetan, Sendangsari, Minggir, Sleman, Selasa (22/03/2022).
Keduanya dimakamkan berdampingan.
Isak tangis keluarga mengantar kepergian korban pembunuhan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32) dan Muhammad Faeyza Alfarisqi (5).
Keluarga tak sanggup membendung air mata saat peti jenazah dimasukkan liang lahat.
Apalagi keduanya meninggal dunia dibunuh lalu mayatnya dibuang di bawah jembatan Tol Semarang oleh calon suami Sweetha.
Adik Sweetha, Henry Pracheshar Kharisma Subardiya duduk termenung memandangi gundukan tanah dan sesekali ia menyeka air matanya.
Ia berharap pembunuh kakaknya dihukum mati sehingga tidak ada korban lain yang mengalami hal yang sama.
"Saya harapkan bukan pembunuhan diangka 338 (Pasal 338 KUHP), tetapi kita menggunakan Pasal 340 KUHP (pembunuhan berencana),"katanya usai pemakaman, Selasa (22/03/2022).
Baca juga: Saksi Mata Lihat 2 Pria Kabur Pakai Motor Usai Pembunuhan Karyawati di Bekasi
"Saya harapkan tersangka bisa dihukum mati, supaya ke depan tidak lagi korban ataupun indikasi-indikasi yang mendekati yang terjadi saat ini.
Ya cukup kakak kandung saya saja, katanya.
Hendri mengaku dirinya sudah memiliki perasaan tidak baik pada tersangka.
Meski belum dianggap sebagai keluarga namun tersangka sudah menyampaikan niat untuk melamar Sweetha.
"Kita bukan anggap sebagai keluarga (tersangka), beliau (tersangka) pernah nembung dalam arti mau melamar kakak saya.
Kalau melamarnya belum.
Saya ada memang curiga, tapi ya sudah, memang sudah terjadi,"lanjutannya.
Saat ini kasusnya tengah ditangani oleh pihak kepolisian.
Ia pun berharap pihak berwajib mendalami lagi kasus yang menimpa kakaknya.
Adik korban pembunuhan yang jenazah di buang di bawah jembatan Tol Semarang menyebut Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32) tidak memberi tahu keluarga sebelum bertolak ke Semarang.
Henry mengatakan kepergian Sweetha ke Semarang diketahui dari teman.
Sweetha pergi ke Semarang naik bus sepulang kerja.
"Jadi beliau (Sweetha) tidak memberi informasi ke keluarga untuk keberangkatannya ke Semarang.
Hanya saja terakhir chat (pesan) dengan kawannya itu beliau berangkat ke Semarang setelah pulang dari kerja terus naik bis, dia berangkat ke Semarang,"katanya setelah pemakaman, Selasa (22/03/2022).
Baca juga: Tangani Stunting di Semarang, Pemkot Bagikan Susu Gratis
Ia menerangkan kakaknya tidak tahu anaknya, Muhammad Faeyza Alfarisqi (5) sudah dibunuh lebih dulu.
Tujuan Sweetha ke Semarang adalah untuk mencari anaknya.
Sebelum bertolak ke Semarang, Sweetha sudah mencoba menghubungi tersangka namun tersangka sulit dihubungi terutama panggilan video.
"Kakak saya ke Semarang itu belum tahu akan kejadian dari anaknya yang dibunuh terlebih dahulu."
"Jadi beliau ke Semarang pengen mencari anaknya, karena di video call, di calling pengen melihat dalam percakapan WhatsAppnya, si tersangka ini tidak pernah memberikan video atau mengangkat video call tersebut,"terangnya.
Ia berharap pembunuh kakaknya dihukum mati, sehingga tidak ada korban lain yang mengalami hal yang sama.
"Saya harapkan bukan pembunuhan diangka 338 (Pasal 338 KUHP), tetapi kita menggunakan Pasal 340 KUHP (pembunuhan berencana),"ujarnya.
"Saya harapkan tersangka bisa dihukum mati, supaya ke depan tidak lagi korban ataupun indikasi-indikasi yang mendekati yang terjadi saat ini. Ya cukup kakak kandung saya saja,"imbuhnya. (Tribunjogja.com/Maw)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Nakes Asal Sleman Naik Bus Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Tol Semarang