Senin, 6 Oktober 2025

Gubernur Khofifah Pastikan Stok Gula di Jawa Timur Aman hingga Bulan Mei

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa stok gula Jawa Timur aman hingga bulan Mei.

Editor: Arif Fajar Nasucha
Tangkap layar kanal YouTube KompasTV
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. 

TRIBUNNEWS.COM - Menjelang bulan suci Ramadhan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan stok gula di Jatim aman.

Bahkan, Khofifah menegaskan bahwa stok gula Jawa Timur aman hingga bulan Mei.

Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah saat hadir dalam Munas II Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia di Hotel Papilio Surabaya, Sabtu (19/3/2022) siang.

"Saya sudah ketemu dengan Direktur PTPN X. Pada dasarnya stoknya cukup sampai dengan nanti bulan Mei," tegas Khofifah.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat hadir dalam Munas II Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) di Hotel Papilio Surabaya, Sabtu (19/3/2022) siang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat hadir dalam Munas II Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) di Hotel Papilio Surabaya, Sabtu (19/3/2022) siang. (TRIBUNJATIM.COM/Fatimatuz Zahroh)

Dengan begitu Gubernur Khofifah juga meminta agar masyarakat tidak cemas terkait ketersediaan suplai gula di bulan Ramadan, karena stok di Jatim sangat cukup.

Meski begitu, diucapkan Khofifah, stok yang ada untuk Jatim tersebut akan cukup asalkan tidak ada perintah dari pemerintah pusat untuk menggerakkan suplai gula yang ada di Jatim ke luar Jatim.

Hal ini karena sejatinya peran Jawa Timur dalam suplai gula nasional cukup strategis. Dimana 46 persen produksi gula di Indonesia itu berasalnya dari Jatim.

"Maka mudah-mudahan tidak ada perintah dari pusat untuk menggerakkan gula dari Jatim untuk ke luar Jatim," tandasnya.

Baca juga: Bantu Warga yang Kesulitan Beli Minyak Goreng, Dinas Perdagangan Semarang Gelar Bazar Pekan Depan

Lebih lanjut di kesempatan Munas ini, Gubernur Khofifah juga berkesempatan mengukuhkan pengurus APTRI. Di forum ini Gubernur Khofifah juga memberikan sejumlah pesan kepada para petani tebu.

Ia meminta agar mengembangkan transformasi digital, dan memperkuat sinergitas demi melindungi para petani tebu yang ada di Jawa Timur maupun secara luas di Indonesia.

"Di Jatim ini 95 persen petani tebu adalah petani rakyat, artinya mereka bisa menjadi pengusaha di lingkungan pergulaan karena raw materialnya adalah tebu," tegas Khofifah.

Tak hanya itu, disampaikan Gubernur Khofifah bahwa pihaknya terus berupaya mengakomodir maupun menyambungkan rekomendasi-rekomendasi dari para petani tebu yang ada di Jatim dalam rangka memberikan proteksi bagi petani tebu.

"Seluruh petani tebu dan pabrik gula di Jatim memang harus terkonsolidasi dengan baik. Maka Pabrik Gula, petani tebu maupun PTPN semoga sinkron semua sehingga kita bisa memberikan proteksi pada petani tebu, salah satu bentuknya, jika petani tebu panen ya jangan digiling bersamaan dengan raw sugar yang diimpor, karena 95 persen petani tebu kita itu ya petani rakyat," tegas Khofifah.

Baca juga: Dirlantas Polda NTB Jelaskan Soal Penyekatan Menuju Mandalika

Sementara itu, Arum Sabil, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), menguatkan apa yang disampaikan Gubernur Khofifah yang menyebutkan bahwa stok gula di Jatim cukup hingga Mei mendatang.

“Stoknya cukup, oleh karena itu nanti justru ketika Mei sudah mulai panen, saya hanya mengingatkan pemerintah agar menjaga keseimbangan antara produksi dalam negeri dengan gula impor yang dimasukkan,” tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved