Aipda Ruslan Bisa Raih Omset Rp2 Juta per Hari dari Jualan Sepatu Bekas, Berawal dari Hobi Koleksi
Seorang polisi di Jambi bisa meraih omset Rp2 juuta per hari dari berjualan sepatu bekas.
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Polres Sarolangun, Polda Jambi, Aipda Ruslan Abdul Gani, mampu meraih omset Rp2 juta per hari dari pekerjaan sampingannya berjualan online.
Pria yang akrab disapa Ruslan ini berjualan sepatu bekas lewat media sosial.
Sesekali, ia mempromosikan barang dagangannya lewat siaran langsung.
Tapi, Ruslan tak memperkenalkan dirinya sebagai seorang polisi ketika berdagang.
Pria yang kini menjabat sebagai Kanit Kamsel Satlantas ini juga pernah menekuni profesi sebagai YouTuber, bermodalkan pengalaman mengurus sosial media Humas Polres Sarolangun dan YouTube pribadinya.
Baca juga: Ketika Sandiaga Minta Waktu 45 Menit Siapkan 10 Kloset Duduk untuk Dukung Desa Wisata Muara Jambi
Baca juga: Kisah Tragis Seorang Janda Dibunuh Kakak Kandung di Jambi, Pelaku Anggap Korban Jadi Aib Keluarga
Namun, ia kemudian nekat banting setir dari YouTuber menjadi penjual sepatu di live Facebook "Ruslan Jepajahh".
Dia menceritakan, pada awalnya sering kali menonton live para pedagang berjualan lewat sosial media dan melihat potensi Sarolangun, Jambi yang masyarakatnya sering berolahraga.
Namun, di tengah ekonomi masyarakat yang kurang stabil di saat pandemi Covid-19, tampaknya menjual sepatu second menjadi pasar yang menguntungkan dengan harga yang bersahabat dan berkualitas.
"Udah enam bulan lalu berjualan, kita lihat masyarakat seperti butuh sepatu karena masyarakat Sarolangun sering olahraga jogging. Dari situ kita coba berjualan sepatu second," ujar Ruslan.
Ruslan berjualan di rumahnya sendiri, Kelurahan Suka Sari, Sarolangun, Jambi.
Satu bulan pertama berjualan, Ruslan tentu saja mengalami kesulitan lantaran keterbatasan jumlah sepatu yang ia jual.
Ia hanya berani menjual sepatu dengan hanya memposting melalui Instagram dan Facebook tanpa melakukan live.
"Awal-awalnya saya juga suka koleksi sepatu dan beli sepatu second, karena udah kebanyakan, sempat dimarahi istri juga karena banyak sepatu."
"Karena ada niat mau jualan dan lihat ada peluang jualan, ya jadi saya jual sepatu saya yang udah banyak dan beli lagi sepatu dengan jumlah yang banyak untuk jualan," kata Ruslan.
Baca juga: Mahasiswa Perantauan asal Jambi Tewas Ditabrak Kereta Api di Tasikmalaya
Baca juga: Kakak di Jambi Habisi sang Adik, Malu Korban Berstatus Janda dan Jadi Aib Keluarga, Ini 5 Faktanya
Seiring berjalannya waktu, Ruslan menambahkan jumlah stok koleksi dagangannya dengan modal terbatas.
Dari berbagai distributor sepatu, bahkan seluruh distributor dari Medan, Palembang, dan Kepulauan Riau telah ia coba hingga ia mendapatkan distributor yang pas yang ia pesan via telepon.
Penjualan sepatu mulai dikenal, lima empat bulan belakangan kala ia rutin melakukan live.
Mencari penonton live yang ingin membeli sepatu bukanlah hal yang mudah, sebab harus ramah seperti berjualan obat.
"Live ini harus banyak omong biar penonton live terhibur dan mau membeli sepatu second dagangan saya," kata Ruslan berbincang dengan Tribun Jambi.
Dia mengatakan, setiap pulang bertugas dinas sebagai polantas di Polres Sarolangun, ia pulang ke rumah.
Setelah itu, ia bersiap menyiapkan sepatu yang bakal ia pamerkan kepada para penonton setianya live Facebook miliknya.
"Saya live jualan, setelah pulang pulang dari bertugas. Pulang jam 16:00 dan istirahat bentar langsung saya live sampai sebelum Magrib."
"Habis Magrib, saya live lagi sampai jam 9 malam, biasa live dua jam."
"Kalau hari libur live jualan bisa sampai tiga kali, dari jam 10: 00 WIB sampai siang, sore di sambung, malam lanjut lagi," ungkapnya.
Baca juga: Polda Sulteng Tahan Oknum Polisi Berpangkat Bripka Pelaku Penembakan Warga yang Berdemo di Parimo
Baca juga: Kebakaran di Kantor Dishub DKI Jakarta Tunggu Hasil Pemeriksaan Polisi
Di saat, live sedang ramai-ramainya pembelian sepatu melalui live dalam satu hari bisa mencapai Rp 2 juta.
Namun dikala sepi, tidak ada sekali pembeli yang membeli sepatu second dagangannya.
Para pembeli sepatu second dagangan Ruslan lebih mendominasi dari luar Provinsi Jambi, karena para penonton live cenderung dari berbagai daerah di Indonesia.
"Keuntungan cukuplah untuk menutupi kebutuhan dapur rumah tangga, hasil tak menentu," katanya.
"Pembeli dari berbagai daerah, dari seluruh pulau di Indonesia pernah beli, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Nusa tenggara, sampai Aceh pernah."
"Kalau paling banyak yang beli daerah timur Indonesia," sambungnya.
Jenis-jenis sepatu second yang dia jual bervariasi dan terjangkau.
Paling murah ia jual pernah seharga Rp 30 ribu dan yang paling mahal jual Rp 400 ribu merek Nike.
Jenis sepatu sport, sepatu kasual, sepatu kerja, sepatu kulit, atau sepatu gunung.
"Ada beragam sepatu yang kita jual, karena kita ambil sortir dari berbagai jenis."
"Sepatunya sampai ke tangan saya harus dibersihkan dulu, karena banyak kondisi sedikit kotor, saya cuci dengan sabun khusus agar sepatu tidak rusak," sebutnya
Ke depannya, dia berencana bakal mengembangkan sayap berjualan dan memperkerjakan orang lain di usaha yang ia rintis saat ini, di kios Pasar Atas Sarolangun yang tak jauh dari rumah.
"Dalam waktu dekat kemungkinan kita bakal live di TikTok juga dan Instagram," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Kisah Unik Aipda Ruslan Polisi Sarolangun Punya Omset Sampai 2 Juta per Hari dari Live Sepatu Bekas