Kasus Penusukan Guru SD: Anak Minta Ayahnya Dihukum Mati, Pelaku Sebut Mantan Istri Selingkuh
Ia menuturkan sosok ayahnya yang merupakan pelaku dari pembunuhan ini, Nono, memang memiliki tempramen tinggi.
"Sudah mau (rujuk), justru dia (korban) ngajak. Tapi ternyata kemarin, kata anak saya, saya ada di hotel bersama ibunya (korban)."
"Tapi, saya merasa enggak ada di hotel, saya tanya dia enggak mau jawab," katanya.
Beberapa hari sebelum menghabisi nyawa mantan istrinya, Nono sempat melakukan musyawarah di sekolah, tapi tidak ada solusi.
Ia pun nekat mengakhiri hidup mantan istrinya dengan menusukkan pisau yang ditemukannya di warung.
Baca juga: Perselingkuhan Kades Banjarsari dan Guru Agama Jadi Gunjingan Warga, Kayak Serial Layangan Putus
"Saya nemu pisau di gerobak, saya pegang, spontan saja," ucapnya.
Di sisi lain, Nono diduga melakukan aksinya dengan terencana.
Ia bahkan sempat nongkrong minum kopi sambil menunggu korban datang.
"Sebelum kejadian, pelaku nongkrong sambil minum kopi di warung," ujar Kapolsek Coblong, Kompol Nanang Sukmawijaya, di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa (8/2/2022).
Saat korban datang, Nano langsung mengikuti korban yang hendak masuk ke sekolah.
"Lalu pelaku mengunci leher korban dengan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya memegang satu bilah senjata tajam pisau," katanya.
Pelaku, kata dia, kemudian menusukkan pisau dapur yang dibawanya ke bagian perut korban.
"Ditusuk sebanyak satu kali. Kami langsung meluncur ke TKP, tapi korban sudah tergeletak di sana. Artinya, kita tidak dapat menolong korban. Dibawa ke rumah sakit karena sudah meninggal dunia," ucapnya.
Setelah menghabisi nyawa korban, kata Nanang, pelaku hanya berpindah tempat ke belakang sekolah dan menunggu diamankan polisi.
"Pelaku sendiri bergeser di belakang sekolah baru diamankan oleh Polsek Coblong," katanya.
Menurut Nanang, tusukan yang dilakukan pelaku merobek bagian perut korban hingga sembilan sentimeter.