Selasa, 30 September 2025

Penjara di Rumah Bupati Langkat

Ada Korban Cacat hingga Tahanan Tewas dalam Kerangkeng Manusia Bupati Langkat, Kuburan pun Ditemukan

Fakta baru terkuak dari kasus kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin.

Penulis: Miftah Salis
tangkap layar kanal YouTube, Info Langkat
Terbit Rencana Peranginangin menjelaskan kerangkeng manusia yang disebut tempat pembinaan para pecandu narkoba ketika diwawancarai oleh kanal YouTube, Info Langkat pada 9 Maret 2021 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM- Fakta baru terkuak dari kasus kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin.

Komnas HAM menemukan adanya korban cacat hingga tahanan tewas di dalam kerangkeng manusia tersebut.

Di sejumlah titik lokasi, ditemukan pula kuburan.

Kasus korupsi yang menjerat Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin kini terus menguak fakta baru.

Setelah tim menemukan adanya kerangkeng manusia di rumah Terbit Rencana saat dilakukan OTT, kini Komnas HAM turun tangan.

Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan pemeriksaan terhadap Terbit Rencana di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa ada tahanan yang meninggal dunia di dalam kerangkeng tersebut.

"Dan memang terkonfirmasi ada yang meninggal dalam kerangkeng tersebut,” kata Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM Beka Ulung Hapsara kepada Tribunnews, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Bupati Langkat Akui Ada yang Meninggal di Dalam Kerangkeng, Tapi Tidak Tahu Jumlahnya

Baca juga: Komnas HAM Periksa Bupati Langkat Selama 2 Jam, Ini yang Digali Soal Kerangkeng Manusia 

Baca juga: Pengakuan Bupati Langkat Soal Kerangkeng di Rumahnya: Kukuh Sebut Pembinaan, Akui Ada yang Tewas

Terbit Rencana Peranginangin menjelaskan kerangkeng manusia yang disebut tempat pembinaan para pecandu narkoba ketika diwawancarai oleh kanal YouTube, Info Langkat pada 9 Maret 2021 lalu.
Terbit Rencana Peranginangin menjelaskan kerangkeng manusia yang disebut tempat pembinaan para pecandu narkoba ketika diwawancarai oleh kanal YouTube, Info Langkat pada 9 Maret 2021 lalu. (tangkap layar kanal YouTube, Info Langkat)

Komnas HAM menduga, lebih dari tiga orang tewas dalam kerangkeng tersebut.

"Sebenarnya angka 3 itu angka Sabtu kemarin, itu yang kami bilang lebih dari satu, dan saat ini kami sedang mendalami lagi, karena potensial juga nambah,” kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, Senin (7/2/2022), mengutip Kompas.com.

Terbit Rencana pun juga mengakui adanya penghuni kerangkeng yang meninggal dunia.

Sementara itu, polisi hingg saat ini telah memerika lebih dari 30 aksi.

Polda Sumatera Utara kini terus melakukan pendalaman terkait kasus ini.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi menyebut, pihaknya bersama Komnas HAM menemukan adanya tahanan yang tewas diduga akibat dianiaya.

"Iya, adanya dugaan penganiayaan hingga lebih dari satu orang (tewas) di kerangkeng Bupati Langkat, dan kita masih terus mendalaminya," ujar Hadi, mengutip Kompas.com.

Hadi juga mengonfirmasi adanya penghuni yang mengalami cacat fisik.

Namun ia enggan menjelaskan lebih rinci.

Sementara itu, pihaknya juga menemukan sejumlah titik kuburan.

"Ada (korban cacat). Kuburan sudah ditemukan di beberapa titik oleh tim. Masih dilakukan pendalaman," katanya.

Kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat terungkap setelah Terbit Rencana ditangkap KPK.

Adanya kerangkeng manusia ini sempat menghebohkan publik hingga membuat sejumlah pihak geram.

Terbit Rencana diduga melakukan perbudakan modern.

Dalam pemeriksaan Komnas HAM terungkap bahwa para penghuni dipekerjakan di perkebunan sawit tanpa diberi upah.

"Iya (tanpa diberi upah)," kata Anam.

(Tribunnews.com/Miftah/Ilham Rian Pratama, Kompas.com/Irfan Kamil/Dewantoro)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan