Selasa, 30 September 2025

FAKTA Guru SMA di Jember Berkata Rasis ke Murid: Berawal Tak Kerjakan Tugas & Khofifah Turun Tangan

Seorang guru SMA di Jember, Jawa Timur, dilaporkan telah mengeluarkan perkataan rasis kepada muridnya sendiri.

Instagram @khofifah.ip
Gubernur jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru SMA di Jember, Jawa Timur, dilaporkan telah mengeluarkan perkataan rasis kepada muridnya sendiri.

Diketahui, sang pendidik berasal dari SMAN 1 Pakusari berinisial EBP.

Sementara si murid adalah pelajar dari Papua yang tengah mengikuti Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM), berinisial AAW.

Kejadian ini mencuri perhatian dari berbagai kalangan, termasuk Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Kini, sang guru harus menerima nasibnya dipindah tugaskan ke tempat lain.

Baca juga: Polisi Lepaskan Tembakan Saat Tangkap Komplotan Maling Sapi di Jember

Kronologi kejadian

Ilustrasi kelas di sekolah.
Ilustrasi kelas di sekolah. (theeducatoronline.com)

Dihimpun dari Kompas.com, bermula ketika guru tersebut sedang mengajar pada 26 Januari lalu.

Di dalam kelas terdapat pelajar asal Papua yang sedang mengikuti program ADEM.

Saat proses belajar mengajar itu, sang guru memberikan sanksi pada salah satu pelajarnya karena tidak mengerjakan tugas.

Saat pemberian sanksi itu, terlontar kata-kata rasis 'si hitam' dari guru sehingga membuat pelajar tersebut tidak terima.

Guru tersebut kini telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf sehari usai kejadian.

Baca juga: Seorang Pemain Bola di Jember Positif Covid-19

Guru Dipindahkan

Usai kejadian, kepala sekolah yang mengetahui persoalan itu langsung melakukan pemeriksaan, dan menyelesaikannya.

Persoalan itu tersebar dan melebar ke media sosial.

Hingga akhirnya petugas melakukan elisitasi atas persoalan itu pada Jumat (28/1/2022).

Di sisi lain, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Jawa Timur Cabang Jember dan Lumajang juga sudah menyelesaikan persoalan secara internal, dan memberi sanksi kepada guru

Kepala Seksi SMA/SMK Cabang Dinas Pendidikan (Dispendik) Wilayah Jember-Lumajang Muhamad Chotib memberikan keterangannya.

Ia menjelaskan, guru tersebut telah diberi sanksi dengan dipindahkan menjadi staf di kantor cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jember-Lumajang.

"Yang bersangkutan sedang menjalani sanksi," dikutip dari Kompas.com, Senin (31/1/2022).

Baca juga: Wanita di Jember Dihabisi Pacarnya, Pelaku Sembunyi di Rumah Korban sebelum Beraksi, Motif Cemburu

Khofifah turun tangan

Khofifah juga memberikan perhatiannya terkait kejadian ini.

Khofifah terlihat menemuai pelajar dari Papua yang mengikuti Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) di SMAN 1 Pakusari, Sabtu (29/1/2022) kemarin.

Kehadiran Gubernur Khofifah di SMA yang berada di Kecamatan Pakusari itu sekaligus untuk mengecek persoalan yang ditengarai berbau rasis.

"Terkonfirmasi ada penyampaian kata-kata kurang tepat dari sang guru, itu kekhilafan dia. Sekaligus kedatangan saya bersama Pak Pj Sekda sekaligus Kepala Dinas Pendidikan (Wahid Wahyudi), untuk mengetahui apakah sudah ada penyelesaian atas hal itu," ujar Khofifah, dikutip dari TribunJatim.com.

Khofifah menegaskan, persoalan serupa jangan sampai terulang lagi. Dia menyebut, baik guru dan murid sudah saling memaafkan.

"Sang guru juga sudah mendapatkan penugasan di tempat lain, tidak berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Saya berharap pembelajaran di SMAN 1 Pakusari ini berjalan seperti semula."

"Saya mohon semua pihak, ikut membangun suasana yang kondusif. Kita seiring berjalan untuk anak-anak kita dari Papua yang mengikuti program afirmasi pendidikan dalam mencapai cita-cita mereka," tegasnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com/Bagus Supriadi)(TribunJatim.com/Sri Wahyunik)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan