Senin, 29 September 2025

Ribut Masalah Uang, Suami di Sumatera Selatan Secara Keji Bakar Istrinya

Ribut karena masalah uang, Ahmad Rianto (36) secara keji membakar istrinya, Fatimah (40).

Editor: Erik S
SRIPO/AHMAD FAROZI
Suasana rumah tempat kejadian dugaan pembakaran yang dilakukan oleh terduga pelaku Ahmad Rianto terhadap isterinya Fatimah di Desa Triwikaton Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, Rabu (19/1/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, LUBUKLINGGAU -  Ribut karena masalah uang, Ahmad Rianto (36) secara keji membakar istrinya, Fatimah (40).

Kasus tersebut terjadi di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan. Korban kini dirawat di RS Siti Aisyah Kota Lubuklinggau, Rabu (19/1/2020).

Warga Kelurahan Cereme, Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel) menderita luka bakar 50 persen.

Ibu malang berusia 40 tahun ini harus dilarikan ke rumah sakit setelah dibakar oleh suaminya Ahmad Rianto.

Kejadian yang membuat heboh masyarakat ini terjadi di rumah mertuanya di Desa Triwikaton Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas saat korban sedang memasak di dapur, Selasa (18/01/2022) sekitar pukul 11.30 WIB

Baca juga: KLHK Gugat Dua Perusahaan Pembakar Hutan dan Lahan di Kalimantan

Berdasarkan informasi, sebelum kejadian suami bakar istri di Lubuklinggau, pelaku sengaja membeli bensin dua kali pertama membeli mengisi bahan bakar kendaraan bermotornya.

Setelah itu korban sedang masak di dapur pelaku menyiram tubuh korban dengan bensin dan dibakar. Korban yang kaget mencoba memadamkan api di tubuhnya dengan berlari keluar rumah meminta bantuan warga.

Kemudian korban mengulingkan tubuhnya di semak-semak di depan rumah korban. Sedangkan warga berusaha memadamkan api di tubuh korban dengan dipukul menggunakan rumput.

Setelah api berhasil dipadamkan, korban langsung dilarikan ke RS Siti Aisyah Kota Lubuklinggau. Sementara, pelaku langsung melarikan diri.

Siti Munajah mertua korban mengatakan tidak tahu pasti kejadian sebenarnya, namun ia mengatakan bila menantunya dan anaknya itu sering terjadi keributan.

"Awalnya mereka itu tinggal di Lubuklinggau, kemudian karena sering ribut tak punya uang saya bawa ke tempat saya," ungkapnya.

Baca juga: Pria di Ponorogo Jatim Aniaya Ibu Kandung: Penyebab Diduga Karena Pembagian Hasil Penjualan Kayu

Saat berada di rumahnya keduanya anaknya masih sering terjadi keributan, Siti sempat beberapa kali meminta keduanya sabar dan menjalani hidup dengan sabar.

"Kemarin puncaknya mereka ribut, ributnya karena tidak punya uang, saya bilang mereka itu harus sabar, apa pun harus dimakan walau tidak punya uang," ujarnya.

Sementara, dr Hazairin dokter yang menangani Fatimah menyampaikan bila saat ini kondisi korban sadar dan pihaknya sudah melakukan penangan dan fokus kepada pemantauan cairan tubuh korban.

"Sekarang kita sedang monitor cairannya, penanganannya sudah pemberian obat penahan rasa sakit supaya jangan infeksi dan pemberian cairan masuk dan cairan keluar," ungkapnya.

Baca juga: Pria 60 Tahun Tewas Usai Dianiaya Pakai Gagang Cangkul di Ogan Komering Ilir, Berikut Kronologinya

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan