Pria di OKU Kaget Putrinya Tiba-tiba Melahirkan, Ternyata Jadi Korban Rudapaksa Pimpinan Ponpes
SM kaget mendengar anaknya melahirkan, karena sang anak belum memiliki suami tapi malah dikabarkan memiliki bayi.
TRIBUNNEWS.COM, MUARADUA - SM (52), orang tua santriwati di Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya setelah tahu bahwa anak gadisnya melahirkan seorang bayi.
Apalagi pelaku yang megnhamili putrinya adalah pengasuh sekaligus pimpinan pondok pesantren tempat sang putri menimba ilmu agama di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum, Desa Karet Jaya, Kecamatan Buay Pemaca, OKU Selatan.
"Kalau kecewa ya kecewa pak, tapi kita serahkan kepada pihak kepolisian," kata S kepada Sripoku.com, Selasa (4/1/2022).
SM menceritakan awal mula mengetahui sang putri melahirkan bayi.
SM mengaku dihubungi oleh pihak ponpes dan mengabari bahwa sang putri berinisial S sakit parah.
"Saya dikabari anak saya sakit parah, saya langsung bergegas ke ponpes," kata dia.
Namun setibanya di ponpes, pelaku kata SM baru memberitahu yang sebenarnya bahwa putrinya bukan sakit parah melainkan melahirkan bayi perempuan.
Baca juga: Aksi Bejat Pemilik Yayasan Rudapaksa Santriwati Hingga Hamil dan Melahirkan, Ini Pengakuan Pelaku
SM kaget mendengar kabar tersebut, karena sang anak belum memiliki suami tapi malah dikabarkan memiliki bayi.
Pria paruh baya itupun menanyakan siapa yang sudah menghamili anak gadisnya.
Namun pelaku meminta kepada dirinya untuk tidak mencari sosok yang sudah menghamili putrinya.
"Kamu tidak usah cari, biaralah aku yang tanggung jawab," kata MS yang menirukan jawaban pelaku.
Dari situlah dirinya tahu bahwa orang yang menghamili anaknya adalah pimpinan ponpes.
MS lalu melaporkan pimpinan Ponpes ke pihak kepolisian.
Terungkap bahwa anaknya dirudapaksa tujuh bulan lalu tepatnya April 2021.
Korban Melahirkan di Toilet
Santriwati berinisial S melahirkan bayi perempuan di dalam toilet.
Korban dirudapaksa oleh sang guru pada April 2021 saat bulan puasa Ramadhan.
Kapolres OKU Selatan AKBP Indra Arya Yudha mengatakan saat kejadian, seluruh santri tengah pulang ke rumah masing-masing karena menjalankan ibadah puasa pertama keluarga.
Namun S memilih tetap di pondok karena desanya berada cukup jauh dari ponpes.
Tapi kondisi itu ternyata dimanfaatkan oleh pelaku MST.
MST datang ke asrama putri tempat S menginap.
Di lokasi itu pelaku merudapaksa korban.
"Karena kondisi saat itu sepi karena hampir semua santri pulang tidak ada yang mengetahui perbuatan pelaku. Korban sempat melawan namun kalah tenaga," kata Kapolres OKU Selatan, Jumat (31/12/2021), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: FAKTA Guru Rudapaksa Santri di OKU Selatan, Terungkap saat Korban Melahirkan Bayi di Toilet Asrama
Dua bulan berselang dari peristiwa itu, S mengaku tidak datang bulan.
Enam bulan berselang tepatnya pada 21 Desember 2021 korban melahirkan seorang bayi prematur di kamar mandi asrama ponpes.
"Karena curiga korban ini belum menikah, akhirnya terkuak bahwa pelaku adalah guru di sana. Sehingga kasus ini dilaporkan dan pelaku kita tangkap," ujarnya.
Kapolres OKU Selatan AKBP Indra Arya Yudha mengatakan, hingga saat ini korban tindak kekerasan seksual MST yang diketahui satu orang, yakni S.
Namun penyidik masih mengembangkan kemungkinan ada korban lain.
"Sejauh ini korban baru satu orang, tapi kita akan kembangkan lagi," jelas Kapolres.
Kasat Reskrim Polres OKU Selatan AKP Acep Yuli Sahara mengatakan, MST pada 2006 pernah menjalani hukuman 1 tahun 8 bulan atas kasus pencabulan.
Setelah keluar, MST ternyata mendirikan pondok pesantren dan ikut menjadi salah satu pengajar.
"Betul 15 tahun lalu tersangka merupakan residivis kasus pencabulan dan pernah ditahan dengan kasus serupa," kata Acep, Minggu (2/1/2021). (Sripoku.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Besuk Anak Sakit di Ponpes, Ayah di Sumsel Kaget Jadi Kakek, sang Putri Lahirkan Bayi