Senin, 6 Oktober 2025

Pria Mengaku Dipukuli Pengawas SPBU karena Rekam Praktik Mencurigakan: Dia Minta Hapus Video

Seorang pria di Medan, Sumatera Utara mengaku dipukuli pengawas SPBU setelah merekam praktik mencurigakan.

http://www.ladbible.com
Ilustrasi penganiayaan - Seorang pria di Medan, Sumatera Utara mengaku dipukuli pengawas SPBU setelah merekam praktik mencurigakan. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di Medan, Sumatera Utara mengaku dipukuli pengawas SPBU.

Peristiwa itu terjadi di sebuah SPBU di Jalan Merbabu, Medan.

Penganiayaan itu terjadi setelah pria tersebut merekam praktik mencurigakan di SPBU tersebut.

Pria itu melihat penjualan minya Pertalite khusus seharga BBM Premium ke pengguna mobil pribadi.

Pria itu mengatakan, pengawas SPBU memukulinya untuk menghapus video yang telah direkamnya.

"Jadi tadi kulihat di SPBU itu ada Pertalite bersubsidi yang khusus untuk kendaraan roda dua, becak, dan angkot."

"Tapi kulihat mobil pribadi pun banyak ikut isi minyak disitu, " kata RS (34) di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Medan, Selasa (28/12/2021).

Baca juga: Video Pemuda Berparang di Medan Mengamuk, Kejar Pengurus Masjid Gegara WiFi, Kini Jadi Tersangka

Baca juga: 2 Kejadian Viral di SPBU: Kabur Setelah Isi Bensin Rp 200 Ribu dan Konsumen Marahi Petugas Curang

Usai memfoto ramainya kendaraan pribadi yang ikut mengisi BBM dari program Pertamina untuk masyarakat kurang mampu itu, RS ditemui pengawas SPBU.

Pengawas SPBU memintanya untuk menghapus video yang dia rekam. RS juga mengaku ditonjok pada bagian wajah.

"Jadi aku dijumpai oleh pengawasnya. Dan diminta buat hapus video itu. Sempat juga dipukul wajah dan memitingku."

"Lalu dihempaskan ke lantai. Disuruh aku hapus video dan HP-ku sempat ditahan. Sampai minta tolong aku sama orang disana" tambahnya.

Dihubungi terpisah, Arman pengawas SPBU Marbabu membantah tudingan RS.

Arman mengatakan, mobil pribadi yang terlihat antre di SPBU Marbabu adalah mobil taksi online.

"Bener kalau program Pertalite subsidi ditujukan kepada pengemudi becak dan motor."

"Tapi yang terlihat pakai mobil pribadi itu sopir Grab. Kan tidak mungkin tidak kami kasih. Mereka juga butuh makan," ujarnya.

Pria berbadan gempal itu juga menampik adanya keributan dengan RB.

SPBU di Jalan Merbabu, Medan Kota, yang menjual Pertalite dengan harga Premium, dipadati kendaraan sepeda motor, becak dan mobil pribadi, Selasa (28/12/2021). (Tribun-Medan.com/Tribun-Medan.com/Anugrah Nasution)
SPBU di Jalan Merbabu, Medan Kota, yang menjual Pertalite dengan harga Premium, dipadati kendaraan sepeda motor, becak dan mobil pribadi, Selasa (28/12/2021). (Tribun-Medan.com/Tribun-Medan.com/Anugrah Nasution) (Tribun-Medan.com/Anugrah Nasution)

Baca juga: Gagal Rampas Tas, Pejambret Pukul Kepala Emak-emak Pakai Botol di Karawang

Dia mengatakan, awalnya petugas melaporkan adanya seseorang yang mengambil video di dalam SPBU. Dia pun lantas menemui orang tersebut.

"Kutanya bapadiak siapa, mau ngapain, dari mana, dia diam saja. Kularang jangan ambil video disini karena dilarang menggunakan HP di daerah SPBU," kata Arman.

Arman menyatakan dia hanya mengamankan RB yang menggunakan HP di dalam SPBU.

Menurutnya tindakan RB tersebut membahayakan karena dapat menimbulkan kebakaran.

"Tadi tidak ada keributan, cuma tadi saya amankan saja dia. Karena dia terlalu dekat sama dispenser minyak."

"Nantikan bahaya bisa kebakar, kita yang ada disini bisa bahaya. Kan sudah jelas disana itu ada gambar dilarang pakai HP. Jadi apa yang disampaikan dia itu tidak benar," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Rekam Praktek Mencurigakan di SPBU Jalan Marbabu, Pria Ini Mengaku Ditonjok dan Dibanting

(Tribun-Medan.com/Anugrah Nasution)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved