Erupsi Gunung Semeru
Status Gunung Semeru Naik Jadi Siaga, Kepala Pelaksana BPBD Lumajang Ungkap Alasannya
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang, Indra Leksana menyebut status Gunung Semeru dari level II (waspada) naik menjadi level III (siaga).
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Indra Leksana menyebut status Gunung Semeru dari level II (waspada) naik menjadi level III (siaga).
Berkaitan dengan hal tersebut, status tanggap darurat bencana Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur pun diperpanjang hingga tujuh hari ke depan.
"Jadi level Gunung Semeru yang semula level 2, sekarang menjadi level siaga, level 3."
"Kenapa? Karena kejadian kemarin sempat tiga kali terjadi APG dengan jarak luncur 4,5 Km dan juga hari kemarin sering, sehingga masih labil," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (18/12/2021).
Baca juga: BMKG Umumkan Wilayah Berpotensi Terdampak Banjir Rob, Terjadi hingga 22 Desember 2021
Untuk itu, Indra mengimbau kepada masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar sungai atau aliran lahar dingin.
"Kami merekomendasikan keapda masyarakat yang beraktivitas di dekat dasar sungai, segera menjauh dari luncuran awan panas atau lahar dingin Semeru.
"Jangan sampai mendekat, 13 Km dari bukaan lava yang ada di puncak Semeru dan 500 m dari tepi sungai atau tanggul," ucap Indra.
Dikhawatirkan, aliran lahar dingin tidak bisa dikendalikan.
Sehingga, warga harus tetap waspada.
"Masyarakat diminta waspada dan kesiapsiagaan apabila terjadi hujan deras atau ditandai mendung yang cukup tebal segera menjauh tinggalkan aktivitas di sekitar aliran lahar Semeru," jelas Kepala Pelaksana BPBD Lumajang.
Lebih lanjut, BPBD Kabupaten Lumajang menyatakan, selama masa tanggap darurat masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 13 kilometer dari pusat erupsi.
Sementara itu, terkait relokasi bagi pengungsi, saat ini pemerintah daerah setempat masih melakukan pendekatan dengan pengungsi agar mau menempati hunian sementara.
Rencananya, hunian sementara akan dibangun di dua tempat.
Kedua lokasi tersebut, sudah dilakukan kajian termasuk dengan Badan Geologi.
Baca juga: Arti 4 Tingkat Aktivitas Gunung Api Indonesia: Normal, Waspada, Siaga dan Awas
Ratusan Personel Polda Jatim Bersiaga Dampingi Korban Erupsi Gunung Semeru
Dikutip dari Tribun Jatim, Polda Jatim masih terus menyiagakan ratusan personelnya untuk penanggulangan bencana alam erupsi Gunung Semeru.
Meski, sejak Kamis (16/12/2021) kemarin, pihak Basarnas selaku pimpinan Tim SAR Gabungan yang mengomandoi 350 orang pencari korban, menghentikan operasi pencarian.
Penghentian operasi pencarian yang telah berlangsung 13 hari, setelah mengalami perpanjangan dua kali itu didasari oleh sejumlah pertimbangan fundamental.
Terutama, aspek keselamatan anggota Tim SAR, fluktuatifnya situasi vulkanik Gunung Semeru, dan medan area pencarian korban.
Menurut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, penanggulangan bencana tidak sebatas pada aspek pencarian korban yang hilang.
Namun, penanganan terhadap korban yang selamat, dalam konteks kehilangan tempat tinggal yang menyebabkan berubahnya kondisi sosiopsikologi kehidupan mereka, juga tidak boleh luput dari pantauan sekaligus uluran tangan stakeholder yang ada.
Sehingga, anggota Polda Jatim, tetap akan berada di area bencana untuk ikut merawat para korban.
Mulai dari pendampingan pendidikan anak-anak yang masih berusia sekolah, layanan kesehatan darurat, dan pemberian bantuan yang hingga saat ini, masih terus mengalir dari segala penjuru Indonesia.
Bahkan, mekanisme pengamanan permukiman terdampak bencana dari ancaman kriminalitas terselubung.
Hingga penyekatan arus lalu lintas di sekitar area bencana.
"Kami sampai sekarang belum ada perintah pencabutan personel yang ada di sana. Jadi kami tetap akan ada di sana," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (17/12/2021).

Gatot menegaskan, pihaknya sejak awal telah memiliki grand design penanggulangan kedaruratan bencana yang siap diterapkan manakala terdapat insiden kebencanaan yang muncul sewaktu-waktu.
Dalam konteks penanggulangan bencana erupsi Gunung Semeru.
Sejak awal, anggota Polda Jatim melakukan kegiatan pengamanan dan patroli di lokasi, berupa penyekatan arus mobilitas masyarakat yang tak berkepentingan.
Kemudian, melaksanakan operasi trauma healing terhadap orang lanjut usia (lansia), anak-anak, bayi dibawah lima tahun (balita), dan ibu hami.
Lalu, melakukan operasi bantuan berupa dapur umum dan water treatment, serta melaksanakan operasi layanan kesehatan.
Semua layanan kemanusiaan itu, dilaksanakan oleh hampir semua elemen institusi Polda Jatim.
"Dalam hal ini yang dikedepankan adalah dari Kabiddokkes Polda Jatim."
"Dengan harapan kegiatan penanganan bencana APG Gunung Semeru ini bisa kita kendalikan dalam situasi tetap kondusif dan masyarakat atau warga yang terdampak juga tetap tenang," ucapnya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJatim.com/Luhur Pambudi)
Simak berita lainnya terkait Erupsi Gunung Semeru