Minggu, 5 Oktober 2025

Guru Rudapaksa Santri

Atalia Dituding Tutupi Kasus Guru Rudapaksa 12 Santriwati, Ridwan Kamil Beri Pembelaan

Atalia Praratya dituding tutupi kasus guru rudapaksa 12 santriwati, sang suami Gubernur Jabar Ridwan Kamil beri pembelaan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
Instagram @ridwankamil
Ridwan Kamil dan Atalia Praratya. Atalia Praratya dituding tutupi kasus guru rudapaksa 12 santriwati, sang suami Gubernur Jabar Ridwan Kamil beri pembelaan. 

TRIBUNNEWS.COM - Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya dituding telah menutupi kasus pemerkosaan 12 santriwati yang dilakukan Herry Wirawan (36), guru di pondok pesantren di Kota Bandung.

Tudingan tersebut berawal dari pengakuan Atalia yang menyebut sudah mengetahui kasus pemerkosaan ini sejak Mei 2021.

Namun, kasus pemerkosaan ini baru terungkap ke publik pada November 2021.

Mengetahui banyaknya tudingan yang dilayangkan kepada sang istri, Ridwan Kamil pun memberikan pembelaannya.

Baca juga: Soal Guru Pesantren Rudapaksa 12 Santri, Waketum MUI Anwar Abbas: Terkutuk dan Biadab

Melalui akun Twitter-nya, @ridwankamil, pria yang akrab disapa Kang Emil ini menjelaskan jika pelaku langsung ditangkap setelah keduanya mengetahui kasus ini.

Bahkan, Ridwan Kamil menyebut anak-anak yang menjadi korban pemerkosaan langsung diamankan dan diberikan trauma healing.

"Sejak Mei diketahui kasusnya. Saat itu juga pelakunya langsung ditangkap.

Makanya sekarang sudah di level diadili di pengadilan. Saat itu juga sekolahnya langsung ditutup.

Anak-anak langsung diamankan oleh tim perlindungan anak melalui trauma healing dan hak pendidikannya," kata Kang Emil, dikutip Tribunnews.com pada Senin (13/12/2021).

Selain itu, Kang Emil juga menjelaskan jika polisi yang memiliki kewenangan untuk tidak mengungkap kasus ini sejak Mei 2021.

Hal itu lantaran kasus ini termasuk hukum acara pidana anak dan dampak psikis anak sangat dipertimbangkan.

"Dalam hukum acara pidana anak, polisi lah yang memutuskan tidak merilis berita di bulan Mei karena pertimbangan dampak psikis anak. Terima kasih semoga menjelaskan," tambah Kang Emil.

Sementara, Atalia juga turut memberikan penjelasannya melalui akun Instagram pribadi-nya, @ataliapr.

Baca juga: Ramai Desakan Herry Wirawan Dihukum Kebiri, Apakah Akan Efektif? Ini Tanggapan KPAI

Atalia membantah telah menutupi kasus ini.

Sebagai Bunda Forum Anak Daerah Jabar, Atalia menyebut tugasnya ingin memastikan para korban yang masih dibawah umur ini mendapatkan perlindungan maksimal.

"Saya tidak menutupi kasus ini dari media maupun publik. Tidak mengekspos bukan berarti menutupi.

Sebagai Bunda Forum Anak Daerah Jabar, tugas saya memastikan para korban usia anak ini mendapat haknya dan mendapatkan perlindungan terbaik sesuai dengan UU Perlindungan Anak. Fokus pada solusi bukan sensasi," tulis Atalia dalam postingannya.

Ia pun memahami banyak pihak yang kesal dan marah terhadap kasus ini.

Namun, seluruh pihak terkait langsung bergerak cepat menangani kasus ini sejak ditemukan pada Mei 2021.

"Sesungguhnya saya sangat memahami kemarahan netizen terhadap kondisi ini. Polda Jabar, UPTD PPA Jabar, P2TP2ZA kota kabupaten, kejaksaan tinggi, LPSK, dll semua telah bekerja dengan profesional sejak ditemukannya kasus ini," jelasnya.

Kalahkan 42 Pria Lain yang Sama-sama Ingin Rebut Hati Atalia Praratya, Ridwan Kamil Jemawa Sukses Pikat Hati sang Wanita Pujaan, sang Gubernur Jawa Barat: Saya yang Berhasil Membawa ke KUA!
Kalahkan 42 Pria Lain yang Sama-sama Ingin Rebut Hati Atalia Praratya, Ridwan Kamil Jemawa Sukses Pikat Hati sang Wanita Pujaan, sang Gubernur Jawa Barat: Saya yang Berhasil Membawa ke KUA! (Instagram @ridwankamil)

Atalia menyebut, psikologis korban lebih diutamakan dalam menangani kasus ini.

Sebab ia khawatir, gencarnya pemberitaan soal kasus ini bisa memicu banyak pihak berusaha mencari identitas korban.

"Dinamika yang berkembang saat ini, dengan gencarnya pemberitaan di media massa dan media sosial seperti yang kami khawatirkan, patut disayangkan.

Karena tiba-tiba ada banyak pihak yang berusaha mencari identitas dan mendekati para korban/orangtuanya untuk menggali cerita mereka, mengusik kembali hidup mereka," tuturnya.

Padahal, lanjut Atalia, ada korban yang sudah mulai menerima keadaan, kini kembali merasakan trauma.

Baca juga: Sederet Desakan Berbagai Pihak Minta Herry Wirawan Dihukum Kebiri Imbas Rudapaksa 12 Santri

Untuk itu, ia meminta masyarakat dan media untuk menahan diri mengulik informasi pribadi korban demi kelangsungan hidupnya.

"Kita perlu perhatikan kondisi psikologis para korban dan orangtua mereka. Ada 5 korban yang belum sekolah dan 3 korban dikeluarkan dari sekolah karena diketahui telah memiliki anak.

"Kondisi mereka yang awalnya sudah mulai menerima keadaan, kini kembali cemas dan trauma. Bahkan ada yang ingin keluar dari sekolah dan pindah dari kampung halamannya," kata Atalia.

"Saya mengajak semua pihak, baik masyarakat maupun media massa untuk bersama-sama saling membantu memberikan rasa aman pada korban dengan fokus pada hukuman berat bagi pelaku, sehingga hal biadab seperti ini tidak terjadi lagi," tambahnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Berita lain terkait Guru Rudapaksa Santri

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved