Sabtu, 4 Oktober 2025

Mahasiswa Papua dan Organisasi Patriot Bentrok di Denpasar: Terpancing Karena Orasi

Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) terlibat bentrok dengan Organisasi Patriot Garuda Nusantara (PGN) di Denpasar

Editor: Erik S
net
ilustrasi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) terlibat bentrok dengan Organisasi Patriot Garuda Nusantara (PGN) di depan Casa Bunga Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar, Bali pada Rabu 1 Desember 2021. 

Kedepan, pihaknya akan memberdayakan semua pihak dengan memanggil tokoh-tokoh untuk duduk bersama membicarakan masalah tersebut.

Agar ketika ada aksi penyaluran pendapat bisa betul-betul mentaati aturan dan prosedur yang ada.

"Kalau Papua ini kan menyalahi prosedur dia, ijinnya jam 10.00, tapi jam 06.00, sudah di lapangan," tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi menuturkan ada satu korban luka dari pihak ormas akibat bentrokan unjuk rasa mahasiswa Papua tersebut.

"Betul tadi pagi ada unras dari mahasiswa papua. Ada korban 1 orang dari anggota ormas sedangkan untuk kerigian materil nihil," ujarnya.

AMP sedianya mengadakan aksi unjuk rasa dalam rangka Memperingati 60 Tahun Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat dengan tuntutan mencabut perpanjangan Otonomi Khusus jilid II.

Baca juga: Hari Ini HUT OPM, Bendera Bintang Kejora Berkibar di Tower BTS Bintuni Papua Barat

Ketua Aksi AMP Bali, Yesaya menjelaskan, bahwa pihaknya menggelar demo meminta kemerdekaan Papua barat, menentukan nasib sendiri sebagai solusi paling demokratis, hingga mengusut pelanggar HAM di Papua Barat.

Ia mengaku sudah bersurat ke Polda Bali dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali.

Namun saat dalam perjalanan menuju ke titik kegiatan mereka dihadang.

"Dari titik kumpul mau menuju ke titik aksi, pas di pertengahan terjadi pembungkaman artinya penghadangan oleh ormas PGN," terangnya saat dikonfirmasi wartawan.

Pihaknya mengaku kecewa, meskipun sudah meminta pengamanan namun masih ada penghadangan oleh ormas

Ia menyebutkan, bentrokan terjadi berawal dari penghadangan itu, spanduk dan bendera mereka juga mengaku dirobek hingga kaca mobil pickup yang digunakan AMP Bali dipecah.

11 orang dikabarkan terluka dari pihaknya terkena lemparan batu, kayu hingga botol air.

Dia berharap peran kepolisian memberikan keamanan.

Dikonfirmasi terpisah, Panglima komando Wilayah Pertahanan Bali dan Indonesia Timur PGN, Pariyadi menyampaikan, pihaknya bersama puluhan anggota mengaku melakukan aksi bela negara mencegah ada pihak mengucapkan kemerdekaan Papua.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Pembentukan Daerah Otonomi Baru Papua Bisa Jadi Prioritas Pembahasan ke Depan

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved