Virus Corona
25 Warga Positif Covid-19, 1 Kecamatan di Kendal Zona Merah Lagi, Camat: Mereka saat Ini Isoman
Sebanyak 25 orang di satu kecamatan di wilayah Kendal, Provinsi Jawa Tengah, positif Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Satu kecamatan di wilayah Kendal, Provinsi Jawa Tengah, kembali masuk zona merah Covid-19.
Hal ini karena sebanyak 25 warga dalam satu kecamatan tersebut telah terkonfirmasi positif Covid-19.
Mereka adalah warga Dusun Banjaran, Desa Banyuringin, Kecamatan Singorojo, Kendal, Jawa Tengah.
Dari hasil pemeriksaan oleh petugas Puskesmas Singorojo, diduga 25 warga yang positif tersebut tertular dari seorang warga yang dinyatakan positif Covid-19.
Camat Singorojo, Sunarto, mengonfirmasi 25 warganya yang positif Covid-19 itu terdiri dari 20 keluarga.
Saat ini, kata Sunarto, mereka sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Baca juga: Apa Itu Omicron? Varian Covid-19 yang Terdeteksi di Afrika Selatan, Tak Bisa Dilawan Vaksin Saat Ini
Baca juga: Paguyuban Jawa Tengah Gelar Tasyakuran di Ajungan TMII, Bahas Penanganan Covid-19
Sementara, bagi warga yang sehat sedang dipindahkan oleh pemerintah daerah.
"(Terdiri dari) 20 keluarga, dari 25 orang mereka yang positif sedang isolasi di rumah masing masing. Bagi yang sehat dipindahkan," kata Sunarto, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (27/11/2021).
Masyarakat Perlu Sadar dan Sigap Tangani Covid-19 sejak Dini
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro, menjelaskan pemerintah saat ini tengah berupaya untuk menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat untuk sigap dalam penanganan terhadap virus Covid-19.
Untuk itu diharapkan, masyarakat memiliki kesadaran itu sejak dini, sebelum virus meluas lagi.

"Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purnawirawan Moeldoko di Blitar, Kamis (11/11/2021) kemarin, menyatakan bahwa pemerintah sekarang (fokus) tumbuhkan kesadaran masyarakat agar tangani wabah Covid-19 dari titik sekecil apapun sebelum jadi besar."
"Maka (harus) diselesaikan sebelum menyebar dengan cepat," kata dr Reisa menyampaikan pesan Moeldoko secara virtual saat konferensi pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (12/11/2021).
Dokter Reisa juga mengatakan, menurut Moeldoko, cara memadamkan api terbaik adalah saat apinya masih kecil.
Baca juga: Strategi Pemerintah Tekan Laju Penularan Covid-19 di Indonesia, Prokes, Deteksi Dini dan Vaksinasi
"Dalam bahasa Pak Moeldoko adalah kalau kita memadamkan api itu saat apinya kecil. Bereskan jangan beri kesempatan sampai dia membesar," terang dr Reisa.
Pesan Moeldoko inilah yang harus dihayati masyarakat untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga.
Untuk itu, dr Reisa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan dan vaksin.
"Maka tetap pakai masker, rajin cuci tangan, jaga jarak dan jauhi kerumunan."
"Termasuk selektif dalam bermobilitas dan segera vaksin lengkap," jelas dr Reisa.
Satgas Covid-19 Imbau Masyarakat Kendalikan Mobilitas Jelang Nataru
Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengimbau kepada masyarakat harus mampu mengendalikan segala bentuk kegiatan maupun mobilitas menjelang kegiatan menjelang Natal ataupun Tahun Baru (Nataru) 2022.
Seluruh aktivitas dan mobilitas masyarakat diharapkan dapat terkendali untuk mencegah potensi peningkatan penularan selama periode libur panjang mendatang.
"Pada prinsipnya pemerintah akan tetap mendukung kegiatan masyarakat asalkan dilakukan secara terkendali," ujar Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/11/2021).
Baca juga: Pekan Ini Pemerintah Bakal Bahas Strategi dan Aturan Perjalanan Jelang Libur Nataru
Demi dapat berjalan lancar, pemerintah saat ini tengah membahas rincian kebijakan pengendalian Covid-19 selama periode Nataru mendatang.
Kedepan akan ada penyesuaian pengaturan aktivitas serta mobilitas masyarakat yang akan diatur dengan menyesuaikan data kasus dan kondisi riil di lapangan.