Penangkapan Terduga Teroris
FAKTA Kepala SDN di Lampung Ditangkap Densus 88, Pernah Berbaiat ke Pimpinan JI, Ini Perannya
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Lampung. Ia diketahui berinisial DRS (47)
TRIBUNNEWS.COM - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Lampung.
Ia diketahui berinisial DRS berumur 47 tahun yang diduga terlibat dalam jaringan teroris.
DRS merupakan kepala sekolah di sebuah SD daerah Pesawaran, Lampung.
Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar membenarkan DRS merupakan kepala sekolah.
Baca juga: Diduga Himpun Dana Teroris di Lampung, Izin LAZ ABA Dicabut Kemenag
"Pekerjaan PNS sebagai kepala sekolah SDN Pesawaran," katanya, dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/11/2021).
DRS berhasil diamankan Densus 88 berawal dari penangkapan terduga teroris sebelumnya, Ir S (61) dan SU (59) sejak Minggu (31/10/2021) kemarin.
Sementara DRS ditangkap Wonokrio, Pringsewu, Lampung pada 2 November 2021.
Pernah berbaiat kepada Pimpinan JI

Aswin melanjutkan penjelasannya, DRS diketahui pernah berbaiat kepada pimpinan Jamaah Islamiyah (JI).
"DRS merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiyah yang sudah berbaiat ke Amir Jamaah Islamiyah," ungkapnya kepada Tribunnews.com.
Sementara untuk peran dari DRS, kepala sekolah ini pernah menjabat Seketaris Lembaga Amil Zakat Abdurrohman Bin Auf (LAZ-ABA) yang terafiliasi dengan teroris JI.
DRS sempat menjabat sebagai Wakil Ketua LAZ BM ABA Lampung ketika Ir S menjabat sebagai Ketua LAZ BM ABA Lampung.
Baca juga: Densus Amankan Ratusan Kotak Amal Terkait Penangkapan Tiga Terduga Teroris di Lampung
Aswin menjelaskan, DRS juga pernah menjabat sebagai Ketua LAZ BM ABA Lampung periode 2018 sampai dengan 2020.
Berdasarkan hal tersebut, DRS dianggap mengetahui aliran dana LAZ-ABA yang digunakan untuk kegiatan teroris JI.
"(DRS) Mengetahui aliran dana LAZ BM ABA yang digunakan untuk menjalankan organisasi Jamaah Islamiyah," urai Aswin.
Paham radikal di sekolah
Hingga kini pihak Densus 88 terus mendalami terduga teroris DRS.
Termasuk kemungkinan ia menyebarkan paham radikal di tempat kerjanya.
“Ini masih didalami terkait dengan yang bersangkutan kita masih lakukan pemeriksaan,” ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan, dikutip dari website humas.polri.go.id.
Ramadhan menegaskan, DRS masih diperiksa di Mapolda Lampung.
“Sampai saat ini, Saudara DRS masih dilakukan pemeriksaan. Yang jelas peran yang saya sampaikan tadi,” tuturnya.
Baca juga: Yayasan Teroris Jamaah Islamiah LAZ ABA Diduga Danai Para Buronan yang Diburu Polisi
Ratusan kotak amal diamankan
Ratusan kotak amal yang diamankan sebagai barang bukti terkait penangkapan tiga terduga teroris di Lampung diangkut menggunakan truk polisi.
Kotak amal tersebut diduga menjadi sumber pendanaan terduga teroris yang ditangkap di Lampung.
Tiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri yakni berinisial SU, S dan DRS.
Satu dari tiga terduga teroris yang diamankan tersebut dikenal mempunyai banyak aset di wilayah Lampung berupa tanah dan kendaraan operasional.
Ketiga terduga teroris yang ditangkap di Lampung merupakan pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) Abdurrahman bin Auf (ABA).
Selain ratusan kotak amal, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga mengamankan 5 CPU saat menggeledah rumah terduga teroris di Way Halim, Bandar Lampung.
Baca juga: 3 Teroris yang Ditangkap di Lampung adalah Petinggi LAZ BM ABA yang Diduga Terafiliasi dengan JI

Diketahui, ratusan kotak amal tersebut bertuliskan LAZ BM ABA diangkut tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri sebagai barang bukti.
Barang bukti bukti tersebut diangkut bersama barang bukti lain yang ditemukan dari lokasi penggeledahan di Gang Mahoni 1, Way Halim Permai, Bandar Lampung, Rabu (3/11/2021).
Barang barang ini diangkut menggunakan satu unit mobil truk yang biasa digunakan untuk mengangkut personel anggota Polri.
Ketua Lingkungan 1, RT 6, Kelurahan Way Halim Permai, Way Halim, Bandar Lampung, Panut Darwoko mengaku tak mengetahui mengenai kotak amal tersebut.
Menurutnya, rumah tersebut sudah lama kosong atau ditinggal oleh penghuninya.
"Tahunya dulu ini tempat yayasan gitu, tapi sudah lama kosong. Sekarang sekitar beberapa hari kemarin ada orang baru yang mau nempatin," kata Panut.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Ratusan Kotak Amal Diangkut Truk Polisi, 3 Terduga Teroris Kelola Lembaga Amil Zakat
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Igman Ibrahim)(Kompas.com/Tsarina Maharani)(TribunLampung.co.id/Joeviter Muhammad)