FAKTA Komandan BAIS TNI Tewas Dirampok: Tersangka Utama Tipu 2 Rekannya dan Asal-usul Senjata SS1-V2
Kasus tewasnya Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI di wilayah Pidie, Aceh, Kapten Inf Abdul Majid, akhirnya terungkap.
Para tersangka kemudian kabur dari lokasi kejadian hingga akhirnya berhasil diamankan pada Minggu (31/10/2021).
Ketiga tersangka ini ditangkap secara terpisah
D ditangkap sekira pukul 00.20 WIB di Desa Tanjung Mali, Kecamatan Sakti, Pidie.
Kemudian M ditangkap pukul 06.00 WIB di Desa Langgien Sagoe, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya.
Dan tersangka F ditangkap jam 09.30 WIB di Jalan Banda Aceh Medan di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya.
Baca juga: Penembakan Dantim BAIS TNI di Aceh Bermotif Perampokan, 3 Pelaku Rencanakan Aksi di Kebun Cabai
Tersangka M tipu rekannya
Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy membeberkan, tersangka utama M sempat menipu rekannya sendiri.
Saat pertemuan di ladang cabai milik D di Pidie, M mengaku uang yang diambil dari korban hanya berjumlah Rp 5 juta.
Uang itu kemudian dibagikan masing-masing untuk AF sebesar Rp 1 juta, D Rp 500.000, dan sisanya M.
"Padahal uang yang diambil Rp 35 juta," ujar Winardy, dikutip dari Kompas TV, Senin (1/11/2021).
Winardy mengatakan, motif penembakan korban murni perampokan.

"Ini murni perampokan, kami sudah dalami. Mereka ingin menguasai uang korban," ujarnya.
Dalam kasus ini, 3 tersangka memiliki peran yang berbeda-beda.
Tersangka M sebagai otaknya yang mengenal korban.
Tersangka D pihak yang memiliki senjata.