Wanita Penjual Jamu Keliling di Blitar Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Palu dan Linggis Jadi Bukti
Seorang wanita penjual jamu keliling ditemukan tewas bersimbah darah di kamar rumahnya di Blitar, Jawa Timur.
Saat jasad korban ditemukan, suaminya tidak ada di tempat.
Suami korban sempat dilihat anaknya, Bagas saat baru pulang dari kerja
"Dalam situasi panik malam itu, anaknya sempat menanyakan keberadaan bapaknya. Katanya, saat anaknya datang dari kerja, masih sempat melihat bapaknya duduk di bantalan kereta api depan rumahnya karena memang rumah mereka berdekatan dengan rel KA," paparnya.
Namun, beberapa menit kemudian atau bersamaan dengan saat istrinya ditemukan tak bernyawa oleh anaknya, suaminya langsung menghilang.
"Malam itu atau sampai dini hari, warga mencari namun tidak menemukan keberadaannya meski sudah dicari ke mana-mana," tuturnya.
Pencarian terhadap Basuki akhirnya juga melibatkan polisi.
Tetapi pria itu tetap tidak ditemukan.
Baca juga: Kasus di Blitar Terulang di Solo, Warga Bentangkan Poster Diamankan Polisi saat Jokowi Datang
Basuki baru ditemukan dalam kondisi terluka parah, Kamis (7/10) pagi, karena terjatuh dari plengsengan Sungai Gelondong, sekitar 500 meter dari rumahnya.
Tubuhnya ditemukan seperti baru terperosok di tebing sungai yang sudah dirapikan dengan bebatuan.
Entah karena diduga akan melakukan percobaan bunuh diri atau apa, banyak luka di tubuhnya karena diduga terbentur bebatuan.
"Yang menemukan adalah petugas KAI yang sedang mengecek bantalan KA sambil berjalan kaki. Ia melihat ada tubuh tergeletak di tepi sungai," ujar warga.
"Korban (Basuki) selamat namun kondisinya pingsan saat ditemukan. Sebab, di tubuhnya terdapat banyak luka. Luka itu diduga terkena benturan plengsengan batu di sungai itu," kata Kapolsek Garum, Iptu Burhanudin.
Apakah Basuki yang membunuh istrinya?
Polisi belum memastikan hal itu meski diakui beberapa waktu belakangan sang uami sering cekcok dengan istrinya.
Palu dan Linggis Berdarah