Senin, 29 September 2025

Strategi Pemprov Bali Gairahkan Industri Pariwisata yang Terkena Imbas Pandemi

Putu Astawa mengatakan, industri pariwisata di Pulau Dewata sangat terpengaruh dan timbul kontraksi ekonomi yang mengkhawatirkan.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Shutterstock
Wisata campervan di Bali. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi memang memberikan pukulan berat pada industri wisata, khususnya bagi wilayah yang menjadikan sektor ini sebagai andalan devisa, seperti Bali.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan, industri pariwisata di Pulau Dewata sangat terpengaruh dan timbul kontraksi ekonomi yang mengkhawatirkan.

Bali kehilangan pemasukan devisa, pajak, omset UMKM, serta keterisian hotel sangat rendah.

Baca juga: Pemberlakuan Sertifikasi CHSE, PHRI DKI Jakarta : Tak Mungkin Diterapkan Sekarang

Ia gembira adanya penurunan COVID-19 di Jawa dan Bali dan berharap semua pihak dapat mengawal momentum baik tersebut agar tidak terjadi lagi lonjakan kasus.

“Bagi kami yang terpenting adalah trust building yaitu membangun kepercayaan wisatawan untuk datang.

Kalau Bali sudah sehat dan hijau maka akan cepat pulihnya,” katanya dalam webinar Pariwisata Kembali Menggeliat Prokes Tetap Diperketat, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: PHRI Jakarta: Jika Dipaksakan Sertifikasi CHSE, Banyak Hotel dan Restoran Akan Tutup

Untuk itu, pihaknya selalu menerapkan CSHE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), mengkampanyekan Prokes dan menerapkan standar operasional bagi setiap wisatawan yang mendarat ke Ngurah Rai guna mendapatkan jaminan keamanan dan kesehatan.

Putu juga memastikan pekerja wisata di Bali tervaksin lengkap.

Penduduk sasaran vaksinasi di Bali secara umum, sekitar 77% telah mendapatkan vaksin lengkap dan ditargetkan mencapai 100% pada akhir Oktober.

“Di masa pandemi, kesehatan menjadi urusan utama. CSHE, Prokes dan vaksinasi harus dilakukan.Selain itu, kami juga menyiapkan rujukan fasyankes standar internasional serta buku panduan untuk wisatawan,” tuturnya.

“Jarum jatuh di Bali bisa terdengar hingga London. Jadi mengelola Bali harus selalu hati-hati,” tegas Putu.

Sekjen Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran (Alan) menuturkan, bulan September 2021, telah muncul sedikit perbaikan meski masih terkendala pembatasan mobilitas dan vaksinasi belum merata.

Baca juga: Sandiaga Akan Ajak Diskusi PHRI Soal Penolakan CHSE

Ia menyatakan selalu siap menerima pembukaan kegiatan.

“Pasti siap, karena kami selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima, termasuk dalam menjaga kesehatan, keamaman, kebersihan, di mana saat pandemi ditambahkan pedoman terkait Prokes,” tegas Alan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan