Jumat, 3 Oktober 2025

Dari Balik Lapas, Narapidana Jadi Dalang Penipuan Belanja Online, Pelaku Bikin Bukti Transfer Palsu

Polres Madiun Kota terus menyelidiki kasus penipuan yang dilakukan narapidana dari dalam Lapas Pemuda Madiun dengan modus order fiktif.

Editor: Sanusi
Surya
Kapolres Madiun Kota AKBP Dewa Putu Eka Darmawan 

TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Polres Madiun Kota terus menyelidiki kasus penipuan yang dilakukan narapidana (napi) dari dalam Lapas Pemuda Madiun dengan modus order fiktif.

Kapolres Madiun Kota, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan mengatakan saat ini pihaknya baru menetapkan dua tersangka dari tiga napi yang melakukan penipuan kepada Toko Barokah, Jalan H Agus Salim.

"Yang dua orang ini penipuannya sudah sempurna. Sedangkan yang satu orang, barangnya belum sampai hilang sudah kita buntuti," kata Dewa, Jumat (10/9/2021).

Baca juga: Eks Pegawai Kimia Farma yang Ditangkap Densus 88 Merupakan Pengurus Jamaah Islamiyah

Namun tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan penetapan tersangka terutama keterlibatan pihak lain yang berada di luar Lapas.

Salah satu yang akan didalami Dewa adalah pernyataan tersangka terkait pembuatan bukti transfer palsu dari dalam Lapas.

"Pengakuan dua tersangka ini, cara bukti palsu pun dibuat lewat handphone, kita minta untuk dibuktikan caranya," jelas Dewa.

"Sehingga dari hasil pemeriksaan ini benar, akurat sesuai kontruksi perkara. Tidak ada keterlibatan pihak lain dalam aksi ini," lanjutnya.

Baca juga: Emak-emak Pelaku UMKM di Kampar Sebut Sandiaga Uno Sebagai Harapan

Termasuk peran orang lain di luar lapas yang bertugas untuk mendistribusikan dan menerima barang curian.

"Ini perlu kita cek keterkaitan dan keterlibatannya, dari keterangan sementara, yang diluar hanya tahu itu barang titipan lalu diambil, nah yang ambil ini kita masih cari," tegas Dewa.

Sedangkan untuk masuknya HP ke dalam Lapas, Dewa menyerahkan penyelidikan tersebut ke pihak Lapas Pemuda.

"Itu kewenangan lapas, tapi kita selalu berkoordinasi karena tidak akan terungkap kalau tidak ada dukungan dari pihak lapas, itu yang harus kita garis bawahi," jelasnya.

Namun yang pasti, Dewa telah meminta pihak Lapas Pemuda Madiun untuk lebih teliti lagi dalam menyaring barang yang akan masuk ke Lapas.

Korban Penipuan

Sebelumnya diberitakan, pemilik Toko Barokah, Jalan H Agus Salim, Kota Madiun menjadi korban penipuan online dengan modus order fiktif dengan kerugian lebih dari Rp 41 juta.

Kasus tersebut telah dilaporkan pemilik Toko Barokah, Deddy Santoso ke polisi, dan setelah dilakukan penyelidikan, terungkap pelaku merupakan narapidana Lapas Pemuda Kelas II A Madiun.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved