Virus Corona
Warga Jateng Antusias untuk Vaksinasi, Ganjar Pranowo Minta Tambahan Kuota Vaksin hingga 300 Persen
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta kepada pemerintah pusat untuk memperbanyak kuota vaksin di Jawa Tengah.
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta kepada pemerintah pusat untuk memperbanyak kuota vaksin di Jawa Tengah.
Pasalnya, antusiasme warga Jateng untuk melakukan vaksinasi semakin meningkat.
Namun, harus terhalang kuota vaksin Covid-19 yang masih tidak mencukupi.
Menurut Ganjar, antusiasme warga untuk vaksinasi ini merupakan hasil dari semangat Bupati dan Wali Kota di Jateng dalam mengajak warganya untuk vaksin.
Baca juga: Hari Iini Presiden ke Cirebon dan Kuningan, Tinjau Vaksinasi dan Resmikan Bendungan
"Semua berharap agar vaksinasi diperbanyak. Jadi mereka semangatnya wah top."
"Bisa ngebut, bisa menyampaikan dengan bagus kepada masyarakat hingga antusias, tapi vaksinnya masih kurang," kata Ganjar dalam tayangan YouTube Kompas TV, Selasa (31/8/2021).
Oleh karena itu, Ganjar terus mencoba melakukan komunikasi dengan Kementerian Kesehatan terkait kuota vaksin untuk Jateng.
Pasalnya, meski selama ini sudah ada penambahan vaksin, tapi jumlah tersebut masih kurang untuk mencukupi kebutuhan vaksin di Jateng.
Ganjar pun meminta kepada Kemenkes agar bisa melipatgandakan kuota vaksin untuk Jateng hingga 300 persen.
Baca juga: Waspada Pesan dan Panggilan Hoaks Beredar soal Vaksinasi, Lindungi Data Diri
Selain untuk mencukupi kebutuhan vaksin di Jateng, kuota vaksin yang dilipatgandakan ini juga diharapkan bisa membantu untuk mengejar target vaksinasi di Jateng.
"Maka kami akan coba komunikasi dengan Kementerian terus-menerus. Ada sih tambahan tapi belum terlalu berarti."
"Maka kalau kami bisa diizinkan oleh Kemenkes, kasih dong kami lipatgandakan sampai 300 persen. Agar kami bisa mengejar," terang Ganjar.
Baca juga: Menkes: Presiden Jokowi Minta Vaksinasi Ditingkatkan, Rata-rata 2,3 Juta Suntikan Sehari
9,2 Juta Bulk Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk sebanyak 9,2 juta dosis, pada Senin (30/9/2021).
Kedatangan vaksin ini merupakan vaksin tahap ke-45.
"Vaksin Sinovac ada tambahan lagi yaitu 9.200.000 dosis berupa bakalan vaksin atau bulk vaksin," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, dalam keterangan pers kedatangan vaksin.

Baca juga: Jokowi Minta Masyarakat Waspada, Sejumlah Negara yang 60 Persen Warganya Sudah Vaksin Alami Lonjakan
Sebelumnya, Indonesia menerima vaksin jadi dengan merek Coronavac sebanyak 5 juta dosis dan AstraZeneca sebanyak 1.086.000 dosis.
Keduanya melalui mekanisme skema pembelian langsung.
"Semua ini adalah sebagai bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya keras mendatangkan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional," jelas Muhajir.
Sampai tanggal 26 Agustus 2021 capaian vaksinasi dosis pertama adalah sebesar 28,53 persen.
Baca juga: Muhadjir: Jangan Pilih-pilih Vaksin karena Khasiatnya Sama
Sedangkan vaksin dosis kedua sebesar 16,02 persen.
"Untuk percepatan capaian vaksinasi dibutuhkan kerjasama yang sangat erat. Peran serta seluruh elemen bangsa juga sangat diharapkan."
"Karenanya pemerintah mengajak semua pihak untuk terus saling bahu membahu bekerja sama untuk demi suksesnya vaksinasi nasional ini," ungkap mantan menteri pendidikan ini.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)