Selasa, 30 September 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Dampak Serangan KKB Papua di Puncak, Bupati Wandik: Situasi Tak Kondusif, Semua Dimulai dari Nol

Bupati Puncak, Willem Wandik, mengatakan wilayah pimpinannya saat ini sedang dalam situasi tak kondusif karena KKB Papua.

Puspen TNI/Puspen TNI
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah dan kali ini menembak seorang warga sipil, Ramli (32 th) di Kampung Bilorai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (8/2/2021). (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI) 

TRIBUNNEWS.COM - Bupati Puncak, Papua, Willem Wandik, mengatakan situasi di wilayah pimpinannya saat ini sedang tidak kondusif akibat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Ia mengungkapkan banyak warganya yang mengungsi karena trauma dan merasa takut.

“Situasi belum kondusif, masyarakat bagaimana mau aktivitas seperti sedia kala kalau tidak aman,” kata Wandik, Jumat (16/7/2021), dikutip dari Tribun-Papua.com.

Tak hanya itu, tenaga pengajar dan kesehatan di Puncak juga merasa ketakutan setelah bangunan sekolah dan puskesmas dibakar serta dirusak.

Karena itu, Wandik mengaku kecewa.

Bupati Puncak, Willem Wandik.
Bupati Puncak, Willem Wandik. (Kominfo Kabupaten Puncak via Tribun-Papua.com)

Baca juga: Profil Egianus Kogoya Pemimpin KKB Papua di Nduga, Usianya Masih 22 Tahun, Putra Tokoh OPM

Baca juga: Pelaku Penembakan Anggota Brimob di Yahukimo Papua Diduga Kelompok KKB Tendius Gwijangge

Semua pembangunan yang ia upayakan selama delapan tahun dirinya menjabat sebagai Bupati, sirna begitu saja.

“Situasi keamanan seperti ini menyebabkan semua harus dimulai dari nol lagi,” keluhnya.

Dengan kondisi Puncak saat ini, Wandik mengaku bingung akan mengadu pada siapa.

Pasalnya, Indonesia tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.

“Saya mau mengeluh ke mana lagi. Negara saat ini sedang berpikir dalam penanganan wabah Covid-19,” ujar Wandik.

Mengutip Tribun-Papua.com, ia mencontohkan kerugian akibat serangan KKB Papua.

Sebuah ekskavator yang dibakar, bernilai Rp6 miliar di Distrik Ilaga, Puncak.

“Ekskavator yang dibakar KKB harganya Rp1,8 M, itu di Jayapura."

"Sementara sampai di Ilaga Puncak, Rp6 M,” bebernya.

Diketahui, Kabupaten Puncak merupakan daerah dengan perekonomian termahal di Indonesia.

Dua rumah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yang tengah terbakar. Kejadian tersebut dilakukan KKB yang telah berada di lokasi tersebut sejak 8 April 2021, Papua, Selasa (13/4/2021).
Dua rumah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yang tengah terbakar. Kejadian tersebut dilakukan KKB yang telah berada di lokasi tersebut sejak 8 April 2021, Papua, Selasa (13/4/2021). (Dok Humas Polda Papua)

Baca juga: Berhasil Batasi Aktivitas KKB Papua, Ketua PBNU Apresiasi Pemerintah

Baca juga: Pengakuan Mantan Anggota KKB Papua: Capek, Susah Cari Makan, hingga Tak Pernah Bisa ke Kota

Atas dampak yang ditimbulkan oleh KKB Papua, Wandik berharap agar wilayahnya bisa menghadapi masalah saat ini.

Ia meminta dukungan dan doa pada semua pihak agar kondisi di Puncak menjadi aman.

"Kita bisa keluar dari ketertinggalan, keterisolasian, kemahalan, jika kondisi di Puncak aman dan kondusif."

"Ini yang saya minta untuk semua yang berkepentingan di Puncak," tandasnya.

Sejak 2019 hingga saat ini, kondisi di Puncak tidak kondusif karena KKB Papua.

Warga Sipil Ditembak Mati KKB Papua di Puncak

Jenazah Habel Helenti (30) saat tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika setelah dibawa menggunakan pesawat berbadan kecil dari Bandara Aminggaru, Ilaga, Sabtu (5/6/2021).
Jenazah Habel Helenti (30) saat tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika setelah dibawa menggunakan pesawat berbadan kecil dari Bandara Aminggaru, Ilaga, Sabtu (5/6/2021). (KOMPAS.com IRSUL PANCA ADITRA)

Pada Juni 2021 lalu, seorang warga sipil bernama Habel Halenti (30) ditembak KKB Papua di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Puncak, Papua, pada Kamis (3/6/2021).

Mengutip Kompas.com, penembakan itu terjadi pada pukul 13.00 WIT saat korban bersama rekannya, Muh Alif (17) dan Abdul Haras'z (52), berangkat dari kamp karyawan di kompleks pancuran Kampung Kibologome, Distrik Ilaga, menuju Kampung Eronggobak, Distrik Omukia.

Saat akan kembali, Habel dan Muh Alif ditodong senjata api laras pendek dan panjang oleh dua anggota KKB Papua.

Meski korban sempat berteriak minta ampun, ia langsung ditembak oleh satu di antara anggota KKB tersebut.

Baca juga: Januari-Juni 2021, 22 Orang Meninggal akibat Ulah KKB Papua, 9 di Antaranya Anggota TNI dan Polri

Baca juga: Kronologi KKB yang Dipimpin Tendius Gwijangge Bunuh dan Sandera Pekerja di Yahukimo Papua

"Korban sempat berteriak 'ampun Komandan'."

"Namun langsung ditembak oleh salah satu KKB yang menodongkan senpi tersebut sebanyak satu kali," terang Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia, Kamis sore.

Saat tim gabungan TNI-Polri tiba di lokasi untuk mengevakuasi jenazah korban, mereka terlibat baku tembak dengan anggota KKB Papua selama 15 menit.

Jenazah korban lalu dievakuasi ke Puskesmas Ilaga setelah tim gabungan berhasil memukul mundur anggota KKB.

Kelompok KKB Papua yang Masih Aktif

Pimpinan KKB Papua Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng (kanan)
Pimpinan KKB Papua Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng (kanan) (facebook/KOMNAS-TNPB)

Dalam sebuah diskusi daring, Kabaintelkam Komjen Pol Paulus Waterpauw mengungkapkan sembilan KKB Papua yang masih aktif hingga saat ini.

"Gerakan separatis saat ini masih terus menyebarkan gerakannya sendiri dengan ingin kemerdekaan melalui kekerasan bersenjata," ungkapnya, Jumat (28/5/2021), dikutip dari KompasTV.

Menurut Paulus, berikut ini KKB Papua yang masih aktif:

Biasa beroperasi di daerah Intan Jaya

- Kelompok Sabinus Walker;

Baca juga: SIAPA Sonny Wanimbo? Ketua DPRD Tolikara yang Dituding jadi Donatur KKB Papua, Hartanya Rp 16 Juta

Baca juga: Siapkan 100 Pengacara, NasDem akan Dampingi Ketua DPRD Tolikara Sonny Wanimbo yang Disebut Danai KKB

- Kelompok Undius Kogoya;

- Kelompok Lewis Kogoya.

Biasa beroperasi di sekitar Puncak Papua

- Kelompok Goliat Tabuni;

- Kelompok Lekagak Telenggen;

- Kelompok Peni Murib;

- Kelompok Ando Wakter.

Biasa beroperasi di Mimika

- Kelompok Joni Botak.

Biasa beroperasi di Nduga

- Kelompok Egianus Kogoya.

Baca artikel Kelompok Bersenjata di Papua lainnya

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun-Papua.com, Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere ,KompasTV/Gading Persada)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan