Sabtu, 4 Oktober 2025

Penanganan Covid

Kapasitas Rumah Sakit Mulai Penuh, Warga Bekasi Tak Bergejala Diminta Isolasi Mandiri di Rumah

Tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) di seluruh rumah sakit di Kota Bekasi terus meningkat.

Editor: Sanusi
Tribun Jakarta
Kondisi tenda darurat RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi imbas dari membeludaknya pasien akibat lonjakan kasus Covid-19, Senin (28/6/2021). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI SELATAN - Tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) di seluruh rumah sakit di Kota Bekasi terus meningkat.

Hal ini seiring melonjaknya kasus Covid-19 di wilayah setempat.

Berdasarkan data hasil evaluasi Satgas Covid-19 Kota Bekasi, hingga 26 Juni 2021 BOR di Kota Bekasi sebesar 88,28 persen.

Baca juga: Tampang Tukang Galon yang Habisi Nyawa Ibu dan Anak di Pinrang, Berawal dari Niat Merudapaksa

Ssbagai rincian, kapasitas tempat tidur rawat inap isolasi pasien Covid-19 di Kota Bekasi memiliki daya tampung 2107 tempat tidur dan sudah terisi sebanyak 1860 tempat tidur.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pihaknya terus berupaya mengantisipasi membeludaknya pasien yang datang ke rumah sakit dengan melibatkan pengurus lingkungan.

"Kita sudah bentuk posko RT/RW dan kelurahan, itu untuk penanganan preventif dari hulu agar dapat disekat," kata Rahmat Senin (28/6/2021).

Baca juga: BEM UI Kritik Presiden Jokowi, Ini Profil Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra

Posko RT/RW ini dibentuk di lingkungan yang telah teridentifikasi terjadi penularan, petugas gabungan akan memandu warga baik yang melakukan isolasi mandiri maupun yang perlu dirujuk ke rumah sakit.

"Nanti kalau orang cuman mencret, pusing, terus demam itu enggak perlu masuk ke rumah sakit cukup di puskesmas, tim turun di posko RW itu," tuturnya.

Namun untuk warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, lalu memiliki komorbid dan mengalami gejala dapat ditangani dengan cepat untuk menempati rumah sakit rujukan.

"Kalau diketemukan komorbid baru diirujuk ke rumah sakit, rujukan bukan ke RSUD saja tapi ke 42 rumah sakit swasta di Kota Bekasi," terang dia.

Adapun bagi warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah, petugas puskesmas akan menjamin penanganan medis dengan kontrol rutin.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meledak, Pemkot Tangsel Dirikan Tenda Darurat untuk Pasien Tunggu Rujukan

Untuk kebutuhan logistik seperti makanan, pengurus RT/RW diharapkan dapat gotong royong sesama warga untuk membantu tetangga yang sedang menjalani isolasi mandiri.

"Dikendalikan tim dokter akan dipantau dalam waktu tertentu misalnya 14 hari, delapan hari atau sampai dinyatakan tidak berdampak lagi pada penyebaran pandemi," tegasnya.

Ahli: Jangan Isolasi Mandiri Diam-diam, Segera Lapor Bila Positif Covid-19

Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto, berpesan agar masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19 untuk tidak melakukan isolasi mandiri secara diam-diam.

Dari sebagian masyarakat yang bertanya soal isolasi mandiri, Tonang menyebut masih ada yang memilih isolasi diam-diam.

Ada yang tidak melaporkan ke Puskesmas maupun bidan desa setempat.

"Tapi ketika kemudian ada masalah, cenderung menyalahkan, kok tidak ada perhatian, kok lambat, kok dibiarkan," ungkap Tonang, Senin (28/6/2021).

"Saya selalu sampaikan langkah pertama ketika dinyatakan konfirmasi (positif Covid-19) adalah lapor ke puskesmas setempat, bidan desa dan pemangku wilayah," imbuhnya.

Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto.
Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto. (tangkap layar Youtube Tribunnews.com)

Baca juga: Dapat Izin BPOM, Anak Usia 12-17 Tahun Boleh Divaksin Pakai Sinovac

Setelah itu, lanjut Tonang, harus memastikan kondisi tubuh dengan berdiskusi dengan petugas kesehatan Puskesmas maupun ke RS.

"Dari sana baru dipastikan, harus ranap (rawat inap) atau bisa di luar RS (isolasi mandiri)," ungkapnya.

Tonang menyebut, kapasitas tiap Puskesmas berbeda.

Belum lagi beban wilayah dan banyaknya kasus di wilayahnya juga berbeda.

"Tentu wajar bila tidak semua sanggup memberikan layanan optimal di tengah situasi seperti saat ini."

Baca juga: Ahli: Banyak Mutasi Virus Corona Berisiko Turunkan Efektivitas Vaksin

"Tapi tetap saja masih lebih baik ada koordinasi sejak awal. Saling memantau. Saling bersiap."

"Karena apa? Karena kita sama-sama belum ada yang pernah menghadapi dan menyelesaikan sendiri pandemi seperti ini," ungkap Tonang.

Pencegahan Covid-19

Dikutip dari kemkes.go.id, berikut cara pencegahan Covid-19 pada level individu dan masyarakat:

Baca juga: Sebut PPKM Mikro Tak Efektif, Pakar Epidemiologi Sarankan PSBB Wilayah Aglomerasi

Pencegahan Level Individu

Terdapat beberapa prinsip yang perlu diikuti untuk membantu mencegah Covid-19, yaitu menjaga kebersihan diri/personal dan rumah dengan cara:

a. Mencuci tangan lebih sering memakai sabun dan air setidaknya 20 detik atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol (hand sanitizer), serta mandi atau mencuci muka jika memungkinkan, sesampainya rumah atau di tempat bekerja, setelah membersihkan kotoran hidung, batuk atau bersin dan ketika makan atau mengantarkan makanan.

b. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut menggunakan tangan yang belum dicuci.

c. Jangan berjabat tangan.

d. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit.

e. Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas bagian dalam atau dengan tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan.

f. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah berpergian.

g. Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada benda-benda yang sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan lainlain), gagang pintu, dan lain-lain.

Baca juga: TNI Kirim 176 Nakes Tambahan ke 3 Tempat di Jakarta, Mulai Dokter Umum hingga Apoteker

Seorang anak mencuci tangan menggunakan wastafel kran injak PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) yang terdapat di Rusunawa Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (15/10/2020). Menyambut hari cuci tangan sedunia yang jatuh setiap 15 November, Palyja membagikan westafel kran injak di 13 kelurahan dan 4 rumah susun di Jakarta. Tribunnews/Irwan Rismawan
Seorang anak mencuci tangan menggunakan wastafel kran injak PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) yang terdapat di Rusunawa Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (15/10/2020). Menyambut hari cuci tangan sedunia yang jatuh setiap 15 November, Palyja membagikan westafel kran injak di 13 kelurahan dan 4 rumah susun di Jakarta. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Baca juga: Psikolog: Sisi Positif Pandemi Virus Corona Juga Perlu Disyukuri

Pencegahan Level Masyarakat

a. Dilarang berdekatan atau kontak fisik dengan orang mengatur jarak minimal 1 meter, tidak bersalaman, tidak berpelukan dan berciuman.

b. Hindari penggunaan transportasi publik (seperti kereta, bus, dan angkot) yang tidak perlu, sebisa mungkin hindari jam sibuk ketika berpergian.

c. Bekerja dari rumah (Work From Home) jika memungkinkan dan kantor memberlakukan ini.

d. Dilarang berkumpul massal di kerumunan dan fasilitas umum.

e. Hindari bepergian ke luar kota/luar negeri termasuk ke tempat-tempat wisata.

f. Hindari berkumpul teman dan keluarga, termasuk berkunjung/bersilaturahmi tatap muka dan menunda kegiatan bersama. Hubungi mereka dengan telepon, internet, dan media sosial.

g. Gunakan telepon atau layanan online untuk menghubungi dokter atau fasilitas lainnya.

h. Jika Anda sakit, dilarang mengunjungi orang tua/lanjut usia. Jika Anda tinggal satu rumah dengan mereka, maka hindari interaksi langsung dengan mereka.

i. Untuk sementara waktu, anak sebaiknya bermain sendiri di rumah.

j. Untuk sementara waktu, dapat melaksanakan ibadah di rumah.

Berita lain terkait Virus Corona

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kapasitas Rumah Sakit Penuh, Warga Bekasi Tak Bergejala Diminta Isolasi Mandiri di Rumah

(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Endra Kurniawan)

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved