Senin, 29 September 2025

Penanganan Covid

Jauh-jauh dari Jakarta, Puluhan TKA Gigit Jari, Ditolak Vaksinasi di Lebak 

Puluhan TKA asal China ditolak petugas Polres Lebak saat hendak vaksinasi Covid-19 di asrama polisi Rangkasbitung, Lebak, Senin (28/6/2021).

TribunBanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan
Puluhan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ditolak petugas pihak Polres Lebak saat ingin mendapatkan vaksinasi Covid-19 di asrama polisi Rangkasbitung, Lebak, Senin (28/6/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, LEBAK - Puluhan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ditolak petugas Polres Lebak saat hendak vaksinasi Covid-19 di asrama polisi Rangkasbitung, Lebak, Senin (28/6/2021).

Pantauan Tribunbanten.com, TKA asal Cina ini datang ke asrama polisi Rangkasbitung Banten pukul 14.30 WIB menggunakan kendaraan pribadi.

Mereka mengaku bekerja di perusahaan yang bergerak pada bidang pemasangan tower kaca di Juanda, Jakarta Pusat.

Baca juga: Perjuangan Warga Dapatkan Tabung dan Isi Ulang Oksigen, Rela Antre hingga Harus Berburu ke Bogor

Namun, mereka harus gigit jari lantaran tak mendapatkan izin mengikuti vaksinasi Covid-19 dari polisi di lokasi tersebut.

Seorang petugas kepolisian sempat meminta KTP domisili para TKA itu dapat divaksinasi.

Namun, mereka tidak dapat menunjukannya.

"Ya, saya tahu, tetapi sudah tidak ada pelayanannya hari ini. Kalau mau besok saja datang. Dan bapak-bapak juga kan tidak ada KTP domisili mana. Jadi , kami juga tidak bisa melakukan vaksinasi," ujar seorang polisi kepada para TKA itu.

Baca juga: Fakta Covid-19 Menggila di Bogor, ASN WFH Sepekan, Penjual Oksigen Buka 24 Jam

Sempat terjadi perdebatan antara pihak TKA dan petugas kepolisian setempat di lokasi tersebut.

Sebab, para TKA itu mengaku datang agar bisa mengikuti vaksinasi di lokasi itu sebagaimana arahan dari perusahaan tempat mereka bekerja. Selain itu, mereka juga telah menujukkan paspor dan surat perusahaan ke petugas yang berjaga. 

Namun, petugas yang berjaga tetap menolak.

Baca juga: Kesal dan Tak Sabar Dampingi Belajar Online, Seorang Ibu Tega Aniaya Anaknya Pakai Sapu Ijuk

Juru bicara TKA tersebut, Handi (30), mengatakan para tenaga kerja asing itu datang jauh-jauh dari Jakarta Pusat ke Rangkasbitung bukan tanpa alasan.

Ternyata merek mendapatkan pesan dari aplikasi Me Chat yang dikirimkan dari negara asal mereka.

"Jadi, mereka ini mendapatkan pesan dari sana, mulai waktu pelaksanaannya dan tempat lokasinya persis sama dengan yang ada di pesan tersebut," ujarnya.

Selain itu, atasan tempat mereka bekerja juga mengarahkan hal yang sama.

"Mereka juga pernah mendaftar vaksinasi juga ke tempat lainnya, tetapi perusahaannya tidak pernah terdaftar. Semua cara sudah dilakukan untuk mendaftar, akan tetapi masih tetap belum bisa karena mereka orang asing semua," terangnya.

Baca juga: Pakai Kaos Turn Back Crime, 3 Polisi Gadungan Peras Sopir Angkot yang Berjudi

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan