Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah Hariadi Saptono, Tokoh Dibalik Gibran Dapat Restu dari Megawati di Pilkada Solo 

Menegnang kisah Hariadi Saptono yang jadi sosok penting bagi perjalanan politik Gibran Rakabuming Raka.

TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso
Politisi senior PDIP Solo Hariadi Saptono meninggal dunia hari ini Sabtu (19/6/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Hariadi Saptono menjadi sosok penting bagi perjalanan politik Gibran Rakabuming Raka.

Bagaimana tidak, saat DPC PDIP Solo sudah memiliki calon Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa, Hariadi-lah satu di antara senior PDIP yang justru lebih mendukung Gibran.

Dalam catatan TribunSolo.com, Hariadi pernah jadi Ketua DPRD Solo saat Wali Kota Joko Widodo (Jokowi) itu selalu mendampingi Gibran ke mana-mana.

Hal itu seperti dikatakan di kediaman seorang senior PDIP lainnya di Kalurahan Jagalan, Kecamatan Jebres Solo, Kamis (19/12/2019).

Saat itu ada 16 tokoh senior PDIP Solo yang hadir dalam pertemuan itu.

Dalam pertemuan tertutup tersebut, Gibran menerima sejumlah masukan dari para tokoh senior.

Hariadi Saptono menyebut, para tokoh senior PDIP sepakat memberi dukungan pada Gibran untuk maju ke pilkada.

Meski DPC PDIP telah meneken Purnomo-Teguh yang akan maju dalam Pilkada 2020.

"Kami sepakat mendukung yang muda," terang dia di samping Gibran.

Koordinator Forum 628 Setia Mega, Hariadi Saptono semasa hidup, saat memberikan keterangan pada wartawan terkait pertemuan Gibran Rakabuming dengan tokoh PDI-P di Solo, Kamis (19/12/2019).
Koordinator Forum 628 Setia Mega, Hariadi Saptono semasa hidup, saat memberikan keterangan pada wartawan terkait pertemuan Gibran Rakabuming dengan tokoh PDI-P di Solo, Kamis (19/12/2019). (TRIBUNSOLO.COM/ RYANTONO PUJI SANTOSO)

Bahkan, keberhasilan Gibran mengamankan restu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri maju Pilkada Solo 2020 seakan berkat sosok ini.

Hariadi sampai dipanggil Megawati ke Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Itu terjadi sebelum rekomendasi partai berlambang banteng moncong putih turun.

"Pernah bertemu dengan Puan dan Mega. Beliau dipanggil untuk ditanyai soal sosok Gibran," kata kakak Hariadi, Purwanto Joko Sanyoto kepada TribunSolo.com, Sabtu (19/6/2021).

"Beliau sendiri bercerita banyak. Tapi ceritanya seperti apa, saya kurang tahu. Dia tim lobi Gibran sampai Jakarta," tambahnya.

Lobi Hariadi terbilang sukses, karena PDIP kemudian memilih menurunkan rekomendasi ke Gibran.

Padahal, saat itu, ada pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa yang diajukan DPC PDIP Solo.

Pasangan yang dikenal dengan sebutan Puguh itu bahkan telah mengantongi restu Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.

PDIP kemudian menurunkan rekomendasi ke Gibran dengan menyandingkannya bersama Teguh Prakosa.

Baca juga: Hariadi Saptono, Tokoh PDIP dan Timses Gibran Meninggal Dunia 

Setelah rekomendasi diamankan, pekerjaan Hariadi tidak langsung berhenti.

Ia bahkan rela tidak tidur guna memenangkan Gibran - Teguh yang kala itu melawan pasangan independen Bagyo Wahyono - Fx Supardjo.

"Mengawal Gibran tidak kurang-kurang. Tidak pernah tidur. Dia sosok pemikir. Dia sebagai martir, tidak pernah menikmati, tidak dapat apa-apa," ucapnya.

Karangan Bunga dari Gibran

Keluarga berduka atas meninggalnya politisi senior PDIP Solo, Hariadi Saptono karena sakit, Sabtu (19/6/2021).

Sosok penting yang ikut menghantarkan Gibran Rakabuming Raka tersebut meninggal dunia setelah dirawat lebih kurang 12 hari di RSUD Dr Moewardi Kota Solo.

Dialah satu di antara tokoh PDIP yang mendukung Gibran, saat DPC PDIP Solo sudah memiliki calon yakni Achmad Purnomo-Teguh Prakosa dalam Pilkada 2020.

Dari pantauan TribunSolo.com, Gibran belum nampak di rumah duka, Jalan Sri Narendra RT 01 RW 04, Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

Belum ada tanda-tanda putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut melayat.

Hariadi Saptono berpulang 3
Karangan bunga duka cita atas meninggalnya Hariadi Saptono kiriman Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa di Jalan Sri Narendra RT 01 RW 04, Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Sabtu (19/6/2021).

Kakak Hariadi, Purwanto Joko Sanyoto menyampaikan, pihak keluarga sudah mengabarkan ke Gibran sesuai prosedur yang ada.

"Sudah mengabarkan lewat humas di Balai Kota, maupun Loji Gandrung," ujar Purwanto kepada TribunSolo.com.

Baru karangan bunga duka cita dari Pemkot Solo yang sampai di kawasan rumah duka.

Karangan bertulisan 'Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Bp.Vincentius Hariadi Saptono Wali Kota & Wakil Wali Kota Surakarta'. Itu tiba sekira pukul 10.50 WIB.

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, Gibran akan melayat siang ini.

Pesan untuk Gibran

Kata - kata terakhir sempat diucapkan politisi senior PDIP Solo, Hariadi Saptono sehari sebelum koma.

Untuk diketahui, Hariadi dirawat lebih kurang 12 hari di RSUD Dr Moewardi Kota Solo terhitung per 7 Juni 2021.

Sosok mantan Ketua DPRD Solo itu dirawat setelah kaki kanannya membiru.

Kakak Hariadi, Purwanto Joko Sanyoto mengatakan, mendiang sempat berucap pesan sebelum koma.

Itu bahkan menjadi sebuah firasat bagi keluarganya.

Baca juga: Covid-19 di UNS Solo: 3 Dosen Meninggal, Kampus Lockdown, Hampir Setiap Fakultas Ada Kasus Positif

Berikut pesan terakhir Hariadi sebelum koma yang disampaikan ke keluarganya :

Saya masih banyak pekerjaan rumah yang sangat penting dan belum diselesaikan.

Untuk Pemkot, DPRD, dan hal-hal yang lain, terutama untuk pemerintahan yang sekarang. Saya belum bisa menyelesaikan.

Saya sudah tidak kuat. Saya pamit.

"Itu semacam firasat. Sebuah firasat sudah ada. Disampaikan pamit," kata dia.

Namun arti kata-kata itu secara rinci, dia tidak mengetahui persis.

Sempat Melawan Covid-19

Sosok yang mendampingi Gibran merebut tiket Pilkada 2020 itu sempat berjuang melawan Covid-19 semasa hidupnya.

Mendiang sempat berstatus orang tanpa gejala (OTG) atau asimtomatik.

Itu membuatnya harus menjalani isolasi mandiri selama lebih kurang sepekan.

Mendiang sudah dinyatakan negatif Covid-19 dan diperbolehkan beraktivitas beberapa hari sebelum koma selama 10 hari.

Purwanto mengatakan beberapa kolega sempat tilik setelah mendiang dinyatakan pulih.

"Sebetulnya beliau sehat-sehat saja. Tapi, tahu-tahu kaki membiru ada bintik-bintik. Lalu dibawa ke rumah sakit untuk pengecekan," kata dia.

"Secara medis ada dugaan sakit gula karena kakinya hitam. Meski hasil cek gulanya 147, kemudian ynag terakhir 120," tambahnya.

Baca juga: Penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi Mengkhawatirkan, Begini Penjelasan Wali Kota Rahmat Effendi

Mendiang sempat dirawat dua hari di Pavilium Cendana ICU RSUD Dr Moewardi Kota Solo. Sebelum akhirnya koma 10 hari.

"Beliau langsung koma. Kalau melihat kondisinya kasihan," ucapnya.

Mendiang kemudian dipindahkan dari ICU ke salah satu bangsal di RSUD Dr Moewardi.

Namun menghembuskan napas terakhirnya, Sabtu (19/6/2021) pukul 04.50 WIB.

Jadwal Pemakaman

Dari pantauan TribunSolo.com, jenazah tiba di rumah duka, Jalan Sri Narendra RT 01 RW 04, Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo pukul 09.00 WIB.

Sejumlah orang tampak tengah menata bangku-bangku pelayat. Bangku-bangku itu ditata berjarak satu sama lain.

Seorang linmas tampak menyemprotkan disinfektan ke bangku-bangku dan kawasan sekitar rumah duka.

Kakak Hariadi, Purwanto Joko Sanyoto mengatakan akan ada ibadat pemberkatan jenazah sebelum prosesi pemakaman sekira pukul 10.00 WIB.

"Jenazah akan dimakamkan di TPU Daksinalaya pukul 13.00 WIB," katanya.

Berikut jadwal pemakaman Hariadi Saptono :

Hari : Sabtu

Tanggal : 19 Juni 2021

Dimakamkan Jam : 13.00 WIB

Di : Daksinalaya Danyung

Pemberkatan Jenazah : Pukul 10.00 WIB (Secara Agama Katholik)

Berangkat dari rumah duka : Jalan Sri Narendra RT 01 RW 04, Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, kota Solo.

Meninggalkan putra / putri :

1. Michael Kurniawan

2. Yosaphat Hari Setiawan

3. Antonius Yulianto.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Hariadi Saptono, Sosok Penting di Balik Gibran Dapat Restu Megawati di Pilkada Solo, Ini Kisahnya

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved